Cara Mengobati Sapi Kembung Dari Cara Alami Sampai Langkah Terakhir dengan Trokarisasi

Para peternak harus tahu tentang cara mengobati sapi kembung. Bukan hanya pada cara penanganan, tentang tanda dan gejala serta pencegahan juga harus memahami.

Hal ini karena penyakit kembung pada sapi merupakan penyakit yang kemungkinan terjadinya tinggi.

Kembung pada sapi terjadi pada organ pencernaannya. Organ pencernaan itu berhubungan dengan pakan. Pakan itu selalu berhubungan dengan sapi setiap hari. Hati – hati yang melakukan penggemukan sapi 4 bulan, karena pakannya biasanya mengandung protein sangat tinggi. Pakan penggemukaannya harus diatur dengan baik.

Peternakan sapi yang menggunakan jenis pakan yang sama setiap hari, peluang terjadi kembung lebih kecil. Pakan biasanya berupa konsentrat dan hijauan atau sumber serat.

Pemberian dan jumlah pakan tersebut sudah diatur dan dijadwalkan setiap harinya. Sehingga, resiko terjadi kembung pada sapi bisa diantisipasi.

Berbeda dengan peternakan rakyat. Pakan setiap hari bisa berganti – ganti. Hari ini dapet rumput besok dapat panenan jerami kacang.

Waktu pencarian pakan juga kadang tidak selalu sama. Hari ini ngarit pagi, besok ngarit sore.

Kembung pada sapi bisa terjadi karena pengaruh pakan yang sangat besar. Nanti akan kita bahas lebih lanjut.

Jika kita bisa mendeteksi kembung ini saat masih di tahap ringan, kita bisa mengobatinya dengan segera.

Akan tetapi kalau sudah parah, timbunan gas yang tidak bisa keluar akan menekan jantung sehingga fungsinya terganggu. Jantung terganggu, gagal kerja, dan sapi mati.

Oleh karena itu, mari kita bahas lebih jauh tentang sakit kembung pada sapi ini.

Apa itu penyakit kembung pada sapi?

Kembung atau Bloat adalah penimbunan gas yang berlebihan pada rumen sapi. Secara kasat mata, akan membuat perut sapi membesar.

Wajarnya, gas – gas ini memang terbentuk dalam proses pencernaan sapi. Jika pencernaan sapi dalam keadaan normal, gas – gas ini akan dikeluarkan dengan sendirinya dengan cara sendawa. Istilah ilmiahnya namanya eruktasi.

Gas – gas ini terbentuk karena proses fermentasi pakan yang dilakukan oleh bakteri – bakteri rumen.

Jika tidak percaya, coba saja. Masukkan em4 ke dalam botol yang ada isinya molases. Kemudian botol tutup rapat.

Dalam 1 – 2 hari, tutup botol akan meledak dan terlepas dari leher botolnya. Ini karena gas dari fermentasi dalam botol tidak bisa keluar, sehingga menumpuk dan menekan tutup botol ke atas.

Analogi sederhana ini bisa kita gunakan untuk memahami proses terjadinya kembung pada sapi. Tapi pada sapi prosesnya tidak sesederhana itu. Tapi prinsipnya sama.

Gas pada rumen sapi tidak bisa keluar karena beberapa sebab.

Pertama adalah karena sendawa dari sapi terganggu. Ini bisa karena adanya sumbatan pada kerongkongan dan karena sapi sedang sakit (demam susu atau tetanus). Tapi ini jarang terjadi.

Tertutupnya saluran pencernaan yang menyebabkan sapi tidak bisa flatus (kentut) atau tidak bisa eruktasi (sendawa).Misalnya adanya coprostasis (feces mengering directum). Usus melintir atau tertekuk. Saluran kerongkongan tersumbat pakan (potongan singkong dll.).

Kedua adalah lapisan busa yang ada pada rumen sapi mengahalangi atau menghambat lajunya pelepasan gas. Ini kasus yang kebanyakan terjadi.

Pakan sapi yang tercerna dengan sangat cepat akan menghasilkan gas dan busa (ada yang bilang lendir) lebih banyak, sehingga membuat cairan rumen menjadi lebih kental.

Kentalnya cairan rumen ini akan membuat pelepasan gas menjadi terhambat. Akhirnya, sapi jadi mengalami kembung.

Penyebab sapi kembung

Rata – rata kasus kembung pada sapi disebabkan karena pengaturan pola makan pada sapi yang kurang tepat.

  1. Pemberian konsentrat yang berlebihan. Pemberian konsentrat yang berlebihan tanpa diimbangi dengan pemberian rumput (sumber serat) bisa memicu terjadinya kembung.
  2. Hijauan atau rumput basah.
  3. Pemberian pakan dari jenis leguminosa yang berlebihan.
  4. Pemberian bahan pakan yang mudah terfermentasi berlebihan tanpa imbangan serat. Misalnya onggok.
  5. Bahan pakan yang masih bongkahan cukup besar.
  6. Mengalami asidosis. Asidosis itu terlalu banyak memakan protein. Berarti ini bisa karena memakan konsentrat terlalu banyak atau legum
  7. Pembesaran kelenjar getah bening di antara paru-paru, yang dapat menekan esofagus atau mengganggu fungsi saraf vagus.
  8. Gangguan penyakit.
  9. Warisan genetik. Memang dasare sapinya kembungan.

Pakan konsentrat memang diramu dengan bahan – bahan berprotein tinggi dan memiliki tingkat kecernaan yang tinggi.

Protein yang tinggi akan meningkatkan populasi bakteri yang ada pada rumen. Akibatnya karena bakteri menjadi lebih banyak, maka gas yang dihasilkan juga lebih banyak.

Leguminosa memang hijauan, tapi kandungan protein kasarnya sangat tinggi.

Ada legum yang bisa menyababkan kembung dan ada jenis legum yang tidak.

Kacang tunggak, lamtoro gung, turi dan indigofera tidak menyebabkan kembung. Tapi lamtoro memiliki efek lain pada ternak, seperti bulu rontok.

Tanaman legume yang ada di Indonesia dan negara tropis jarang yang menyebabkan memicu terjadinya kembung. Berbeda dengan jenis hijauan yang ada di negara – negara sub tropis seperti alfalfa, red clover, ladino dan rye grasses.

Meskipun hijauan dari Indonesia relatif aman, sebaiknya tetap diberikan dengan jumlah yang tidak berlebiha.

Onggok, meskipun proteinnya rendah tapi kandungan patinya sangat tinggi. Pati ini mudah terfermentasi dan juga dapat membuat bakteri berkembang lebih cepat.

Singkong terkadang digunakan untuk pakan sapi juga. Biasanya dicacah terlebih dahulu. Jika ukuran choppingnya ada yang terlalu besar, bisa menyumbat kerongkongan sapi.

Ciri – ciri dan gejala sapi yang mengalami kembung

Jika sapi mengalami kembung, pasti mereka merasakan ketidaknyamanan pada tubuh mereka. Pasti, sapi akan menunjukkan perilaku yang berbeda dari biasanya.

Seharusnya, peternak yang telaten dengan ternaknya akan langsung melihat perbedaan perilaku ini.

Pasti kelihatan, biasanya sapi ini tidak seperti ini, biasanya makannya bagus, tidak gelisah, tapi ini beda.

Inilah tanda – tanda yang kemungkinan akan ditunjukkan oleh sapi ketika sedang mengalami kembung.

  • Sapi berhenti makan. Entah itu biasanya pada jam makan sapi mau makan, tapi ini tidak. Atau nafsu makannya menurun juga bisa.
  • Mager atau malas gerak. Mager ini bisa ketika sedang berdiri atau sedang njerom. Ketika berdiri, diem aja. Ketika sedang njerom, njerom terus meskipun yang lain aktif berdiri.
  • Perut bagian kiri membuncit. Pada tahap kembung ringan, yang pertama kali membesar adalah perut sapi bagian kiri. Nanti pada tahap kembung berat, perut kiri dan kanan sama – sama membesarnya. Tapi yang kiri tetap lebih besar.
  • Sapi terlihat stress. Ini bisa terjadi berbarengan dengan sapi yang mager. Diam dan terlihat tertekan.
  • Melenguh yang berbeda dari biasanya. Ini adalah reaksi sapi terhadap sakit yang dirasakannya.
  • Mata melotot lebih lebar.
  • Sering buang air. Baik air kecil maupun besar.
  • Mulut terbuka dan bernafas lebih cepat. Ada juga kasus sambil mengeluarkan lidahnya.
  • Menghentakkan kaki dan menendang perutnya.
  • Air liur keluar dan berbusa.
  • Sapi tiba – tiba ambruk.

Pasti tidak semua tanda – tanda di atas akan ditunjukkan oleh sapi yang sedang kembung. Mungkin beberapa saja.

Tapi tetap saja, jika ada tanda – tanda yang terlihat sapi tidak seperti biasanya, peternak harus lebih care terhadap sapinya.

Tapi biasanya peternak hanya fokus pada bagian bentuk perutnya saja. Memang benar, tanda paling utama dari sapi kembung memang pada perubahan pada bagian perut.

Sebagai ilustrasi, kita bisa melihat gambar di bawah ini.

ciri sapi mengalami kembung dengan perut kiri yang membesar

Pada gambar di atas, kita bisa melihat bahwa A adalah kembung ringan, B adalah kembung sedang dan C adalah kembung berat.

Sapi kembung ringan, legok perut pada bagian kiri menjadi rata. Padahal, bagian perut yang kanan tidak. Tapi tonjolan tulang pinggul masih terlihat, jika dilihat dari belakang.

Mungkin ini akan sedikit kesulitan untuk mengetahuinya, jika kondisi badan sapi yang sudah sangat gemuk.

Kembung sedang, perut kiri lebih besar daripada bagian kanan. Jauh lebih besar.

Kalau yang bagian kanan hanya rata saja, bagian yang kiri sudah menunjukkan pembesaran yang jauh lebih besar.

Ini bisa dilihat dari penggembungan perut bagian kiri yang sampai tulang punggung.

Untuk kembung berat, bentuk perut sapi sudah seperti sapi yang dipompa waktu mau dikuliti. Bulat dan bisa menggelinding.

Kalau sudah di tahap ini, yakin sapi sudah tidak kuat untuk berdiri. Dalam posisi rebahanpun, sepertinya sapi juga sudah ngglempang tidak karuan.

Mari kita lihat apa yang bisa dilakukan peternak untuk cara mengobati sapi kembung ini.

Cara mengobati sapi kembung

Cara mengobati sapi kembung ini bisa dilakukan dengan metode tradisional dan secara medis.

Setidaknya ada 4 langkah umum, yaitu secara alami atau tradisional, secara medis dengan obat – obatan, stomach tube dan trakor.

Tapi kemampuan dan keefektifan cara tradisional dalam mengatasi kembung pada sapi sangat terbatas. Tapi tidak masalah, tetap harus dicoba. Asalkan,

Kembung pada sapi masih kembung ringan dan sapi masih kuat berdiri.

Ok, inilah bebera Cara untuk mengobati kembung pada sapi secara tradisional.

  1. Memberi sapi dengan minyak sayur, minyak kelapa atau minyak kacang sebanyak 250 – 500 mL. Minyak – minyak tersebut merupakan antifoaming agent yang bisa membantu untuk melepaskan gas di lambung sapi. Ternak di ajak jalan – jalan atau dibantu dengan memasukkan batang daun pepaya melalui anus.

  2. Memberikan cukak hangat sebanyak 150 – 300 mL. Ternak di ajak jalan – jalan atau dibantu dengan memasukkan batang daun pepaya melalui anus.

  3. Minyak jarak sebanyak 200 ml. Ternak di ajak jalan – jalan atau dibantu dengan memasukkan batang daun pepaya melalui anus.

  4. Mengganti rumput segar dengan rumput kering atau yang telah dilayukan untuk kasus kembung yang ringan. Selain itu mengajak ternak berjalan-jalan juga dapat membantu mengeluarkan gas dalam lambung. Menempatkan ternak dengan posisi bagian depan lebih tinggi daripada bagian belakangnya dapat pula membantu mengeluarkan gas dalam rumen.
  5. Kombinasi daun kentut dan 20 siung bawang merah, diparut halus kemudian dicampurkan serta ditambahkan garam. Masukkan dalam botol berisi air, kemudian diminumkan ke sapi. Dosis ini digunakan untuk seekor sapi dewasa.
  6. Getah pepaya sebanyak 2 sendok makan, dicampurkan dengan 1 sendok garam dapur secara merata kemudian dimasukkan dalam botol berisi air dan diminumkan ke sapi. Dosis ini digunakan untuk seekor pedet.
  7. 100 gr asam jawa dicampurkan dengan 100 ml air putih, diremas-remas kemudian disaring. Satu sendok garam diberikan terlebih dahulu kepada ternak sapi dengan cara mengkondisikan ternak berdiri dengan posisi mendongak, mulut dibuka kemudian lempar garam dengan sedikit sentakan dan diusahakan mengenai faring untuk memicu batuk. Setelahnya diberikan larutan asam jawa hingga sisa garam ikut tertelan. Dosis ini dapat diberikan 3 kali sehari, dengan dosis sekali pemberian 100 gr asam jawa dan 1 sendok makan garam.

Cara mengobati kembung pada sapi dengan obat medis

Sudah ada beberapa merk dagang yang bisa kita jadikan pilihan untuk mengobati sakit kembung pada sapi.

Anti Bung

cara mengobati sapi kembung dengan obat anti bung

Merk ini kita bisa temukan dengan mudah di marketplace seperti tokopedia, bukalapak atau shopee. Harga sekitar 60 ribu untuk kemasan 250 ml.

Sediaan dalam bentuk cair sehingga lebih mudah untuk diberikan ke ternak.

Dosis penggunaan untuk sapi adalah:

Sebanyak 60 mL anti bung ditambahkan air bersih sebanyak 1 liter. Larutkan kemudian cekokkan kepada sapi yang sedang sakit kembung.

Selain dicekokkan bisa dimasukkan melalui stomach tube. Nanti akan kita bahas.

Jika kasus yang terjadi lebih berat, dosis bisa ditambah sebanyak 50%.

Maksudnya adalah jika dosis normal adalah 60 mL dalam satu liter air, maka ditambah setengahnya menjadi 60 mL + 30 mL = 90 mL dalam satu liter air.

Tympanol SB

cara mengobati sapi kembung dengan timpanol sb

Merk ini adalah produk dari Sanbe. Harga pasaran sekitar 40 ribuan kemasan 100 mL.

Bahan aktif adalah Dimethocone. Ini memang bahan yang digunakan untuk sakit kembung. Tidak hanya pada hewan tapi pada manusia juga.

Akan tetapi, dosis dan merk dagang yang beredar berbeda.

Bahan aktif ini bekerja dengan cara menurunkan tegangan permukaan gelembung (pada foam) yang ada di rumen sapi.

Dengan menurunkan tegangan permukaan, gelembung ini akan pecah sehingga gas yang terperangkap akan terlepas.

Dosis penggunaan untuk sapi adalah:

Berat sapi 200 – 400 kg, 10 ml tympanol dilarutkan ke dalam 500 ml air bersih. Dicekokkan ke sapi yang kembung.

Permethyl

cara mengobati sapi kembung dengan permetil

Merk ini produk dari tekad mandiri cipta. Harga sekitar 25 ribu kemasan 25 mL.

Bahan aktif ini dengan tympanol di atas yaitu dimecitone. Nama lain dari dimeticone adalah Permethylpolysiloxane. Jadi intinya sama saja.

Dosisnya untuk sapi adalah:

Sebanyak 25 mL (satu botol) dilarutkan ke dalam 500 mL air bersih. Kemudian diminumkan kepada sapi yang kembung.

Pada kasus kembung yang parah dan harus ditangani dengan segera, langkah tradisional dan obat medis saja kadang tidak bisa mengatasi.

Untuk itu perlu dilakukan pengobatan dengan langkah stomach tube dan trokar.

Stomach tube

mengobati sapi kembung dengan stomach tube

Semacam selang yang akan dimasukkan ke lambung sapi yang mengalami kembung.

Fungsi alat ini pada intinya adalah untuk mengeluarkan kelebihan gas pada perut sapi akibat kembung yang parah.

Stomach tube merupakan metode yang banyak digunakan untuk mengeluarkan gas dan tekanan dari rumen karena lebih aman dan trauma yang ditinggalkan pada hewan relatif kecil.

Stomach Tube (ukuran standart = diameter dalam 1,5 – 2,0 cm) dimasukkan melalui mulut dengan bantuan spekulum logam untuk mencegah hewan mengunyah tubenya.

Kerja dari Stomach Tube ini relatif cepat yaitu sekitar 1 menit.

Trokar

Ini adalah langkah terakhir yang sebaiknya harus ditempuh. Karena mengobati dengan trokar ini bisa dibilang dengan langkah operasi.

Sehingga, pelaksanaannya harus dilakukan oleh seseorang yang benar – benar berpengalaman.

Trokar itu adalah alat untuk membuat lubang pada perut sapi supaya penumpukan gas pada perut bisa langsung keluar. (Sebenarnya trokar penggunaannya lebih luas tidak hanya pada bidang kesehatan sapi).

Trokar terdiri dari dua bagian. Pertama adalah trokarnya sendiri dengan ujung lancip berfungsi untuk melubagi perut. Dan kedua adalah cannula.

Cannul ini semacam pipa, tabung atau selonsong pada jarum trokar. Cannula ini ada ulir skrup pada bagian ujungnnya.

Trokar dan cannula akan ditusukkan bersama – sama ke perut sapi. Kemudian cannula akan disekrupkan pada perut sapi supaya tidak terlepas. Setelah itu jarum trokar ditarik.

Setelah trokar di tarik, maka cannula akan membentuk pipa saluran antara lambung dan udara luar. Tara…gas akan langsung keluar. Dan suaranya sangat kencang, seperti gas bocor.

Ini ada video yang sangat menarik untuk memahami cara kerja dari trokar ini.

Cannula ini akan dibiarkan menancap pada perut sapi selama – beberapa hari. Bahkan sampai seminggu.

Inilah kenapa trokar ini perlu dilakukan tenaga ahli supaya proses pengobatan dilakukan secara benar dan tidak menimbulkan resiko sekunder misalnya timbulnya infeksi dan lain – lain.

Sangat tidak dianjurkan untuk dilakukan sendiri.

Mencegah kembung pada ternak tetap lebih baik.

Mencegah supaya kembung tidak terjadi adalah langkah terbaik. Karena ketika kembung sudah terjadi, kita akan bertarung dengan peluang hidup dan mati ternak.

Kita tidak akan tahu berapa % peluang kita untuk bisa menyelamatkan nyawa sapi. Bisa 90%, 50%, 20%, atau 0%.

Betapa ruginya ketika bisa mencegah tapi ternyata kasus kembung membuat satu ternak mati.

Misalnya penggemukan 10 ekor sapi dan 1 nya mati karena kembung, maka selama satu periode usaha berjalan kita hanya akan kerja bakti.

Bayangkan saja. Usaha penggemukan yang keuntungan per ekor 1 juta, 9 ekor berarti 9 juta. Matinya satu ekor saja ruginya sudah puluhan juga.

Mungkin keuntungan dari sapi yang tersisa tidak bisa menutup kerugian karena sapi mati karena kembung yang hanya 1 ekor saja.

Oleh karena itu, ini adalah cara – cara mencegah supaya kembung tidak terjadi pada ternak sapi.

  1. Tidak memberikan pakan hijauan atau leguminosa segar apalagi yang berusia muda di pagi hari. Pemberian pakan ini sebaiknya telah dilayukan terlebih dahulu selama kurang lebih 3 jam untuk menurunkan kandungan airnya.

  2. Sapi dilepas di lapangan sepak bola atau ladang penggembalaan pada siang hari. Sekitar jam 10 an.

  3. Memberikan hijauan dalam bentuk yang tidak terlalu halus untuk memperlambat kerja mikroorganisme rumen.

  4. Memberikan probiotik pada ternak yang mengalami kembung untuk memperbaiki fungsi rumen.

  5. Memberikan jerami padi dan hijauan seperti rumput gajah satu jam setelah sapi memakan konsentrat.

Demikian tentang cara mengobati penyakit kembung pada sapi. Saya doakan semoga ternaknya pada sehat – sehat semua dan semoga sukses dalam berternak sapinya.

Terima kasih.

Referensi

[1]http://agriculture.vic.gov.au/agriculture/pests-diseases-and-weeds/animal-diseases/beef-and-dairy-cows/bloat-prevention-in-pasture-fed-beef-cattle

[2] http://www.thecattlesite.com/diseaseinfo/199/bloat-in-cattle/

[3] Rini Nurhayati dan Pita sudrajat. Penyakit Kembung Pada Ternak dan Cara Mengobatinya. BPTP Jawa Tengah 2013.

[4] Yanuartono, Sodarmanto Indarjulianto , Alfarisa Nururrozi, Hary Purnamaningsih, dan Slamet Raharjo. Peran pakan pada kejadian kembung rumen. Departemen Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada. Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan 28 (2): 141 – 157.

One comment

  1. Mantap,
    Komplit banget👍👍

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *