Lampu Kandang Ayam Petelur, Fungsi dan Jumlahnya yang Tepat

Lampu untuk Kandang Ayam

Memberi lampu pada kandang itu sangat penting. Meskipun demikian, hal ini dianggap sebagai hal yang tidak begitu mendesak.

Pada mulanya saya menganggap bahwa memberi lampu itu hanya untuk memudahkan anak kandang supaya kerjanya tidak cenunak cenunuk karena gelap. Tapi, ternyata manfaatnya bisa lebih dari itu.

Ternyata banyak penelitian yang memberikan hasil bahwa fungsi lampu tidak sebatas hanya memberi penerangan saja.

Kalau memang hanya untuk penerangan, maka satu lampu yang besar saja sebenarnya sudah cukup. Tapi kenapa harus diberi banyak dalam suatu kandang?

Ternyata, fungsi lampu ini bisa mempengaruhi proses kematangan organ reproduksi ayam petelur. Ya,,meskipun prosesnya tidak secara langsung.

Mengingat efeknya yang bisa mempengaruhi organ reproduksi, maka sepertinya kita perlu mengetahui informasi mengenai lampu ini.

Ok, mari kita bahas satu per satu.

Fungsi cahaya atau lampu untuk ayam petelur

Cahaya yang berasal dari lampu dapat mempengaruhi kematangan organ reproduksi ayam petelur. Organ reproduksi di sini adalah lebih fokus ke produksi telur.

Tapi kita tidak bicara masalah pakan. Saya anggap pakan diberikan dengan jumlah dan kualitas yang sudah standard.

Untuk bisa memproduksi sebuah telur, selain pakan, ada dua hormon penting yang diperlukan.

Hormon tersebut adalah FSH ( folicle stimulating hormone ) dan LH (luteinizing hormone ).

Kedua hormon ini dikeluarkan atau disekresikan oleh kelenjar hipofisa. Untuk bisa mengeluarkan hormon tersebut, maka hipofisis harus dirangsang oleh hipotalamus.

Hipotalamus akan merangsang hipofisa karena mendapat rangsangan berupa cahaya. Cahaya ini bisa dari cahaya matahari atau dari lampu.

Jadi prosesnya adalah cahaya diterima oleh hipotalamus, kemudian diteruskan ke hipofisa. Dan hipofisa memproduski FSH dan LH.

Fungsi FSH adalah untuk mematangkan sel telur yang ada pada indung telur. Sedangkan LH fungsinya untuk menyegerakan sel telur tadi, supaya segera menuju ke saluran telur.

Adanya cahaya tidak hanya merangsang hipolatamus, tetapi juga kelenjar – kelenjar lain untuk memproduksi hormon yang diperlukan oleh ayam.

Misalnya kelenjar paratiroid. Kelenjar ini akan menghasilnyak hormon paratiroid.

Fungsinya, untuk mengatur kadar mineral kalsium dan fosfor dalam darah. Ini pengaruhnya pada tebal kerabang telur nantinya.

Program pencahayaan pada layer

Kebutuhan cahaya pada ayam petelur berbeda disetiap fase pertumbuhannya. Masa starter, grower dan layer fungsi cahaya memainkan peran yang tidak sama.

Berikut ini adalah panduan pencahayaan pada ayam petelur.

Masa starter (0-6 minggu)

Pada masa ini, ayam butuh cahaya paling banyak yaitu antara 21 – 24 jam.

Intensitas cahaya yang dibutuhkan juga paling tinggi yaitu antara 20 – 40 lux.

Pada masa starter cahaya lebih berfungsi pada penerangan saja. Supaya ayam lebih mudah untuk mengenali lokasi makan dan minum mereka.

Selain itu cahaya juga berguna untuk mengatur suhu dalam kandang ayam

Masa grower (7-18 minggu)

Masa grower membutuhkan cahaya paling singkat. Hanya sekitar 12 jam saja.

Dengan kata lain saat musim kemarau dan cuaca sedang cerah, cahaya bisa cukup dari sinar matahari saja. Kalau ventilasi cahaya kandangnya bagus.

Intensitas cahaya yang diberikan ke ayam juga paling rendah. Besarnya intensitas antara 5 – 10 lux.

Tujuannya adalah untuk mengontrol saluran reproduksi dan berat badan.

Kenapa perlu dikontrol?

Ya, memang perlu. Karena kalau tidak dikendalikan bisa memunculkan resiko ayam bertelur dini dan prolapsus.

Prolapsus itu ambrok, ikut keluarnya saluran reproduksi bersama telur. Kalau tidak sampai keluar biasanya telur bercampur darah.

Penjelasannya seperti ini.

Kalau masa grower cahaya diberi secara berlebihan, maka konsumsi ransum oleh ayam juga tinggi.

Kalau konsumsi ransumnya tinggi, maka berat badan ayam jadi besar. Sehingga, telur yang dihasilkan juga besar.

Selain itu, kemungkinan besar timbunan lemak diperut juga lebih banyak.

Saat bertelur, saluran telur ini akan berkontraksi. Waktu telur ini mau keluar, kalau lemak di perut banyak, maka lemak akan menekan saluran ini.

Sehingga perlu tenaga ekstra untuk bisa mengeluarkan telur. Gesekan antara telur dan saluran telur yang kuat ini bisa menyebabkan pendarahan saat bertelur.

Masa layer (> 18-80 minggu)

Masa layer ayam petelur, cahaya diberikan maksimal 16 jam dengan intensitas 10-20 lux.

Penambahan cahaya pada ayam dewasa

Penambahan cahaya diberikan secara bertahap. Tahapannya adalah sebagai berikut.

  • Penambahan lama pencahayaan harus segera dilakukan saat ayam pertama kali bertelur.
  • Penambahan lama pencahayaan berikutnya dilakukan secara ber-tahap yaitu bertambah ½ jam di tiap minggunya terhitung saat ayam pertama kali bertelur, hingga akhir-nya mencapai 16 jam.
  • Jangan mengurangi lama pencahayaan saat ayam berproduksi telur, terlebih lagi saat masa kritis (masa awal produksi sampai produksi puncak), yaitu di umur 18-28 minggu.

Jumlah lampu yang dibutuhkan

Di atas kita sudah tahu intensitas cahaya yang dibutuhkan oleh ayam petelur. Yaitu untuk masa layer, intensitas yang dibutuhkan adalah sebanyak 10 – 20 lux.

Untuk mendapatkan intensitas sebanyak itu berapa jumlah lampu yang dibutuhkan?

Kalau kandangnya luas, tentu jumlah lampunya pasti banyak.

Supaya intensitas cahaya yang diterima oleh tiap ayam sama, lampu harus di atur jaraknya.

Karena intensitas lampu semakin jauh jaraknya dari lampu, intensitasnya semakin berkurang.

Nanti akan saya uraikan mengenai hal ini. Tapi pertama yang harus kita tentukan adalah jumlah lampunya terlebih dahulu.

Untuk menentukan jumlah lampu, bisa dihitung dengan menggunakan rumus di bawah ini.

Untuk intensitas dan lumen lampu, biasanya dituliskan dikemasan lampunya. Yang belakangnya ada lux itu nilai intensitas sedangkan yang belakangnya ada lm, itu nilai lumen lampu.

Contoh menghitungnya adalah seperti ini.

Misalnya kita punya kandang ayam ukuan 5 meter x 50 meter. Luas kandang berarti 5 x 50 = 250 m2.

Kemudian kita ingin pakai lampu pijar 15 watt. Biasanya intensitasnya adalah sebesar 40 lux dan nilai lumen lampunya 1030 lm.

Jadi, jumlah lampu yang kita butuhkan adalah sebanyak ini.

Atau kita genapkan saja jadi 17 buah lampu.

Mengatur jarak lampu

Lampu yang sudah kita tentukan jumlahnya perlu diatur jaraknya. Hal ini supaya intensitas yang diperoleh ayam sama.

Untuk ketinggian, lampu sebaiknya 2 meter dari lantai kandang.

Sedangkan untuk jaraknya, panjang kandang : (jumlah lampu + 2).

Dengan panjang kandang seperti contoh di atas, maka jarak antar lampu adalah sebagai berikut.

50 meter : (17+2) = 50 : 19 = 2,6 meter.

Jadi, lampu pertama berjarak 2,6 meter dari dinding kandang dan begitu seterusnya untuk lampu berikutnya.

Jenis dan warna lampu untuk ayam petelur

Ada beberapa penelitian tentang jenis dan warna lampu ini. Pada kesempatan berikutnya akan saya bahas tentang penelitian tersebut.

Jadi, sebagai pendahuluan saya cukupkan sampai di sini dulu. Sampai jumpa lagi minggu depan.

Referensi

http://info.medion.co.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *