Intoleransi Laktosa Susu Kambing Etawa Lebih Tinggi dari Susu Sapi

Susu adalah cairan berwarna putih yang diambil dari sumber susu.

Susu kambing adalah susu yang diperah dari ambing kambing, bisa kambing etawa, sanen, dll. Susu sapi ya susu yang diperah dari ambing sapi. Maaf saya kurang ahli dalam membahas susu.

Tapi Pernahah Anda mendengar susu randu????

Semua setuju kalau susu adalah minuman yang sangat bagus. Orang dewasa, anak-anak bahkan bayi pun minum susu.

Kandungan susu yang lengkap dan nutrisinya yang tinggi menjadikan susu sebagai makanan atau minuman yang bermutu tinggi.

Bahkan bayi yang baru lahir memilih susu sebagai makanan dan minuman utamanya. Bayi ini bisa bayi manusia, bayi kambing dan bayi-bayi yang lainnya.

susu-kambing-etawa-vs-susu-sapi

Susu kambing dan sapi merupakan salah satu sumber energi, karena didalam susu terkandung laktosa dan lemak.

Susu kambing dan sapi juga sebagai sumber zat pembangun, karena mengandung protein, vitamin dan mineral-mineral.

Banyak yang mengatakan susu kambing adalah yang terbaik.

Kandungan protein susu kambing adalah yang terbaik setelah telur dan susu kambing adalah susu yang terbaik diantara susu-susu setelah ASI.

Mengenai kelebihan susu kambing ini sudah saya tulis dalam artikel khusus , susu kambing.

Ada sebuah penelitian yang meneliti tentang perbandingan kandungan laktosa susu kambing dan susu sapi.

Susu kambing diperoleh dari kambing peranakan etawa sedangkan susu sapi diperoleh dari sapi fries holand.

Peneliti adalah seorang mahasiswa prodi analis kesehatan di salah satu universitas di jawa timur, nanti kalau berkenan bisa saya kirimkan file skripsinya.

Tujuan dari penelitian ini sendiri, adalah ingin mengetahui perbedaan kandungan laktosa antara susu kambing dan susu sapi sebagaimana yang saya tulis di atas.

Kenapa laktosa??

Biasanya yang menarik adalah kandungan proteinnya, tapi ini laktosa. Saya tidak menemukan informasi mengenai alasan dibalik dipilihnya laktosa.

Informasi dari laktosa yang saya dapat hanya laktosa itu gula disakarida (di=dua) yang tersusun dari dua gula tunggal glukosa dan galaktosa.

Akhirnya saya mencari informasi ke luar dan saya temukan sedikit informasi mengenai laktosa yang kegunaannya dalam kesehatan akan saya tulis di paragraf selanjutnya.

Laktosa Susu kambing/sapi sebagai sumber energi

Laktosa sebenarnya adalah karbohidrat, yang merupakan nutrisi yang diperlukan untuk energi dalam tubuh.

Laktosa kurang manis dari sukrosa dan dengan demikian biasanya digunakan sebagai sumber energi dalam membuat makanan bayi di mana gula berlebih tidak disarankan.

Laktosa susu kambing/sapi meningkatkan kesehatan usus

Mengkonsumsi laktosa berperan dalam meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan bakteri usus yang berguna seperti Lactobacilli.

Selain itu, laktosa juga membunuh bakteri patogen tertentu dari tumbuh. Mengkonsumsi produk yang kaya laktosa pada anak-anak dan bayi dapat meningkatkan kekebalan tubuh dan infeksi usus.

Laktosa juga membantu pertumbuhan flora yang sehat dalam usus.

Laktosa susu kambing/sapi meningkatkan penyerapan mineral.

Manfaat lain dari laktosa adalah bahwa hal itu tidak hanya merangsang penyerapan mineral penting, tetapi juga membantu untuk mempertahankan mineral dalam tubuh.

Mineral seperti seng, mangan, kalsium dan magnesium dibutuhkan untuk kesehatan dan perkembangan yang optimal.

Asupan laktosa memastikan bahwa mineral ini juga diserap ke dalam tubuh dan digunakan secara efektif.

Laktosa dapat diisolasi atau dipisahkan dari susu. Laktosa dalam bidang kefarmasian sering digunakan untuk zat tambahan (pengisi) atau sebagai pemanis . Ok.

Cara isolasi laktosa yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut:

Pada praktikum isolasi laktosa, ukur susu segar sebanyak 100 ml dengan menggunakan gelas ukur.

Panaskan susu segar dengan suhu konstan 40 derajat celcius sambil diaduk dengan termometer sebagai pengganti pengaduk, agar dapat mengetahui suhu pemanasan.

Karena pemanasan memakai api bunsen, hal yang perlu diperhatikan adalah kenaikan suhu yang sangat cepat.

Oleh karena itu, perhatikan terhadap kenaikan suhu yang sangat cepat ini. Suhu konstan 40 derajat celcius ini adalah suhu yang paling ideal untuk mengendapkan casein.

Jika memanaskan susu kambing/sapi diatas 40 derajat celcius, maka endapan casein yang terbentuk menjadi tidak stabil karena mudah terurai menjadi asam amino lain.

Jika memanaskan dibawah 40 derajat celcius, maka endapan casein yang terbentuk tidak sempurna.

Setelah suhu mencapai 40 derajat celcius, segera tambahkan asam asetat encer sedikit demi
sedikit sambil diaduk sampai casein mangendap sempurna.

Asam asetat encer ini dibuat dari asam asetet glasial (bukan asam asetat anhidrid!) dan air dengan perbandingan 1 :10.

Tujuan dari penambahan asam asetat ini adalah untuk mengendapkan casein.

Cara mengetahui casein sudah mengendap sempurna atau belum, yaitu ditambahkan asam asetat encer sampai tidak ada lagi casein yang menggumpal.

Kalau sudah tidak ada casein yang menggumpal, penambahan asam asetat dihentikan.

Jika penambahan asam asetat encer terlalu berlebihan, laktosa akan terhidrolisis menjadi galaktosa dan glukosa.

Jika terlalu sedikit dalam menambahkan asam asetat encer (casein belum mengendap semua), maka laktosa yang terbentuk hasilnya kurang baik.

Larutan tersebut disaring dengan corong yang diberi kapas dan kertas saring pada bagian dalamnya, lalu ditampung filtratnya di erlenmeyer.

Filtrat tersebut ditambahkan 0,8 gram CaCO3 dan batu didih. Tujuan penambahan CaCO3 di sini adalah untuk pengendapan casein (endapan Ca albumin).

Setelah itu dipanaskan selama 10 menit sambil diaduk. Tujuan pemanasan ini adalah karena garam albumin (Ca albumin) memiliki kelarutan yang rendah pada suhu tinggi. Serta tujuan penambahan batu didih dan pengadukan adalah supaya tidak terjadi bumping.

Setelah 10 menit pemanasan, segera saring panas dengan corong dan kertas saring.

Filtrat hasil penyaringan, diuapkan sampai 12 ml.

Sebaiknya diuapkan dengan menggunakan gelas piala besar, karena luas permukaan cairan sebanding dengan penguapan (semakin luas permukaan cairan, semakin cepat waktu penguapan).

Tujuan dari pemanasan ini adalah untuk menghilangkan H20 sehingga nantinya filtrat yang diperoleh lebih pekat. Sebelum penguapan, ditambahkan dulu batu didih di dalam gelas beaker dan diaduk selama pemanasan berlangsung. Tujuan dari pengadukan ini adalah untuk mencegah terjadinya bumping, karamelisasi, dan supaya pemanasan merata.

Setelah didapat 10 ml filtrat, tambahkan ethanol 95% sebanyak 57,8 ml.

Tambahkan etanol dalam keadaan api sudah mati, karena etanol mempunyai sifat mudah terbakar.

Tujuan penambahan etanol adalah sebagai pelarut. Dipilih etanol karena etanol merupakan pelarut yang dapat mengendapkan laktosa.

Kemudian saring dengan menggunakan corong yang telah diisi kapas dan dilapisi kertas saring, sampai diperoleh filtrat yang jernih.

Kekeruhan sebelum penyaringan dapat terjadi oleh karena adanya protein yang belum mengendap.

Lalu ditampung di dalam botol hasil 150 ml, kemudian ditutup dengan kertas saring yang dilubang-lubangi.

Tujuan ditutup oleh aluminium foil yang dilubang-lubangi supaya etanol yang berlebih dapat menguap.

Selanjutnya didiamkan selama 3 hari.

Kemudian disaring dengan menggunakan corong dan kertas saring. Keringkan laktosa didalam desikator.

Proses pengeringan ini tidak dilakukan di dalam oven karena suhu di dalam oven relatif tinggi yang dapat menyebabkan laktosa terkaramelisasi.

Hasil penelitian

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini ada 12 sampel susu masing-masing jumlahnya 100 ml.

Enam sampel adalah susu kambing peranakan etawa dan enam sampel berikutnya adalah sampel susu sapi fries holland.

Sampel susu adalah susu segar semuanya. Tiap-tiap sampel susu kambing dan sapi dilakukan isolasi laktosanya dan hasilnya diperoleh seperti pada tabel berikut.

Kandungan Laktosa/100 ml
NoSapi Fries HollandKambing Etawa
1Sampel 10,015 gram0,036 gram
2Sampel 20,023 gram0,079 gram
3Sampel 30,024 gram0,053 gram
4Sampel 40,038 gram0,048 gram
5Sampel 50,025 gram0,078 gram
6Sampel 60,017 gram0,050  gram
 
Hasil dari tabe diatas kalau diamati menunjukkan bahwa tiap sampel dari susu kambing etawa jumlah laktosanya lebih tinggi daripada jumlah laktosa dari sampel susu sapi fries holland.

Kalau dirata-rata, dari keenam sampel tersebut, rata-rata laktosa susu kambing etawa sebesar 0,05733 gram sedangkan rata-rata laktosa susu sapi fries holland sebanyak 0,02637 gram.

Jadi kesimpulannya jumlah laktosa pada susu kambing peranakan etawa lebih banyak daripada jumlah laktosa dari susu sapi perah fries holland.

Hasil dari penelitian ini masih bisa didiskusikan lebih lanjut. Karena dari sumber yang peneliti sebutkan dalam penelitiannya, perbedaan jumlah laktosa antara susu kambing etawa dan susu sapi friesh holland memang lebih banyak susu kambing etawa, akan tetapi perbedaannya tidak signifikan.

Bahkan ada penelitian yang menunjukkan kalau susu sapi jumlah laktosanya lebih tinggi dari pada susu kambing.

 
Artinya mungkin banyak berbagai faktor yang mempengaruhi kandungan laktosa dari sebuah susu. Bisa jadi genetik, lingkungan, pakan dan lain-lain.
 
 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *