rumput odot untuk pakan kambing
Rumput odot. Silahkan baca artikelnya di sini. https://kambingjoynim.com/waktu-tepat-panen-rumput-odot-untuk-pakan-kambing/

Rumput Odot Terbaik Kualitasnya Jika Panen Usia Ini

Rumput odot menjadi solusi jitu dalam menyediakan hijauan pakan kambing yang teratur. Anggapan jika rumput gajahan hanya untuk sapi, kini tidak lagi. Meskipun produksi hijauan rumput odot lebih kecil, ia tetap masih menjadi pilihan. Memang, saat ini telah banyak varian jenis rumput baru yang produksinya tinggi dan palatabilitinya tinggi.

Rumput odot termasuk jenis rumput gajahan, tapi lebih disukai oleh kambing. Karena tekstur batang yang lunak dan daun tidak berbulu.

Akan tetapi, kesempatan bisnis pada rumput jenis ini juga terbuka lebar. Bahkan keuntungan menjual pakan dari rumput ini bisa lebih tinggi ketimbang dipakai sebagai pakan sendiri.

Misalnya seperti pada lahan di bawah ini.

Lahan di atas kurang lebih sekitar 1000 meter persegi. Setiap panen, setidaknya bisa menghasilkan 2 juta sekali panen. Dan usia panennya adalah setiap 2 bulan sekali.

Rumput Odot Bagus Untuk Kambing & Domba

Rumput Odot. Gambar by JoyoNimas Farm (Boleh pakai gambar ini asal menyertakan sumbernya)

Kalau ingin menanam pakan untuk ternak kambing, rumput odot merupakan pilihan yang sangat tepat.

Hal ini karena Kambing dikenal sebagai hewan ternak yang makannya milih – milih. Atau biasanya dikenal dengan istilah meramban (browsing).

Oleh karena itu tidak semua jenis rumput akan disukai oleh kambing. Misalnya, rumput raja dan rumput gajah.

Berbeda dengan sapi yang sangat menyukai rumput gajah dan rumput raja. Kalau rumput gajah dan rumput raja sapi saja mau, maka odot pasti juga mau.

Berbeda halnya dengan rumput odot. Rumput ini sudah banyak ditanam dan dibudidayakan oleh peternak kambing.

Odot dikenal mempunyai palatabilitas yang cukup baik untuk digunakan sebagai pakan kambing atau pakan domba.

Hal ini karena rumput ini memiliki tekstur yang lebih lunak daripada rumput gajah dan rumput raja.

Selain itu, rumput odot tidak berbulu seperti yang terdapat pada rumput gajah dan rumput raja.

Tapi, bagaimanakah kualitas rumput ini untuk digunakan sebagai pakan kambing?

Kami akan mengulas satu per satu tentang rumput odot yang satu ini.

Yuk, mari kita mulai.

Produktifitas rumput odot

Rumput odot ini nama lainnya dalam bahasa Indonesia adalah rumput gajah kerdil. Akan tetapi di kalangan para peternak kambing dan domba lebih dikenal sebagai odot.

Sesuai dengan namanya, rumput gajah kerdil, produktifitas hijauan dari rumput ini tidak sebanyak rumput gajah.

Meskipun demikian, produktifitas dari rumput ini dapat dimaksimalkan dengan mengoptimalkan jumlah anakan rumput odot di setiap rumpunnya.

Supaya bisa maksimal, maka ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan. Karena faktor tersebut nantinya akan mempengaruhi baik dan tidaknya produksi hijauan dari odot ini.

Faktor tersebut meliputi kebutuhan air, banyaknya naungan, pemupukan, kesuburan tanah, pemangkasan dan jarak tanam.

Boleh pakai gambar ini asal menyertakan sumbernya

Rumput gajah mini ini sangat responsif terhadap jumlah air dan pemupukan. Maksudnya, tinggi rumput , lebar daun dan hasil hijauannya bisa sangat berbeda antara rumput yang dipupuk dan yang tidak.

Produksi rumput odot bisa menghasilkan hijauan sebanyak 24,22 ton/ha/tahun dalam berat kering. Ini tanpa diberi pupuk. Dan yang perlu diperhatikan itu dalam berat kering.

Untuk mendapatkan angka dalam berat segar, tinggal dikalikan saja dengan 100 kemudian dibagi 13,55. Hasilnya adalah 178,4 ton/hektar/tahun dalam bentuk rumput segar.

Dengan tambahan pupuk NPK sebanyak 2 – 3 karung/ha/tahun, produksi rumput odot bisa sebanyak 47,16 ton/ha/tahun. Produksinya bisa hampir 2 kali lipatnya.

Semua jumlah produksi hijauan odot di atas kalau panennya pada usia 2 bulan. Seandainya dipanen lebih awal, tentu produksinya lebih sedikit.

Kita akan melihat lebih dalam lagi mengenai faktor – faktor tersebut. Meskipun tidak banyak, beruntung sudah ada sebuah penelitian tentang produktifitas rumput ini.

Rumput odot vs rumput gajah

Jika dibandingkan rumput gajah, odot memiliki keunggulan tersendiri.

Kelebihan dari rumput odot adalah:

  1. Pertumbuhan lebih cepat.
  2. Produksi hijauan lebih banyak.
  3. Jumlah daun lebih banyak. Perbandingan atau rasio antara batang dan daun adalah 1 : 2. Misalkan bobot batang berjumlah 5 kg, maka daunnya sebanyak 10 kg.
  4. Bulu halus.
  5. Daun dan batang lunak.
  6. Lebih disukai ternak.
  7. Pertumbuhan setelah pemotongan lebih baik. Jumlah anakan yang dihasilkan lebih banyak.
  8. Kandungan protein lebih tinggi dari rumput gajah dengan serat kasar yang lebih kecil.
  9. Nutrisi yang bisa dicerna oleh ternak lebih tinggi.
  10. Tetap disukai ternak meskipun diberikan dalam bentuk kering.

Untuk perbandingan kandungan nutrisi, dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel kandungan nutrisi rumput odot vs rumput gajah

Cara menanam rumput odot

Cara menanam rumput odot yang benar pasti meliputi pengolahan tanah, penanaman dan perawatan serta pemanenan.

Pengolahan tanah

Pengolahan tanah dapat dilakukan dengan cara pencangkulan terlebih dahulu. Pencangkulan sebanyak dua kali lebih baik. Tapi ini tidak baku.

Tujuan pencangkulan adalah untuk membuat tekstur tanah menjadi lebih gembur, memperbanyak oksigen di tanah dan membuang sisa – sisa akar tanaman yang sudah ada sebelumnya.

Pupuk dasar menggunakan pupuk kandang. Dosisnya sebanyak 5 ton/hektar.

Kalau lahannya cuma 1000 meter persegi, berarti cuma butuh pupuk kandang sebanyak 500 kg atau 5 kwintal.

Kalau kondisi tanahnya asam, dapat ditambahkan kapur untuk menaikkan pH tahan.

Kapur yang digunakan bisa dolomit atau kapur kerang. Dosisnya sama yaitu 5 ton per hektar.

Biayanya cukup banyak juga ya, tapi pengapuran ini tidak harus dilakukan. Disesuaikan dengan ketersediaan sumber daya yang dimiliki saja.

Penanaman bibit odot

Bibit rumput odot adalah batangnya. Akan tetapi banyak yang langsung menanam batang plus daunnya.

Proses menanam rumput odot
Proses menanam rumput odot. Sebagian wilayah hanya membuang daunnya saja, tanpa memotong rumput menjadi bibit stek.
menanam bibit rumput odot

Foto di atas adalah bibit rumput yang ditanam tanpa membuang daunnya. Daun hanya dibuang bagian bawah saja.

Dengan cara di atas, rumput bisa tumbuh lebih cepat ketimbang harus memotong semua daun dan mengambil batangnya saja.

Jarak tanam ternyata sangat berpengaruh terhadap jumlah anakan yang dihasilkan oleh rumput odot ini.

Jarak antar baris bisa diberikan sejauh 1 meter. Sedangkan jarak tanam bisa bervariasi mulai 50 cm, 75 cm dan 100 cm (1 meter).

Hasilnya ternyata jumlah anakan pada jarak tanam 1 m x 1 m jumlah anakannya jauh lebih banyak dari pada jarak tanam yang lebih dekat.

Nanti akan saya berikan datanya.

Rumput ini membutuhkan air yang cukup. Penyiraman perlu dilakukan kalau di daerah penanamannya kekurangan air.

Penyiangan terhadap gulma atau rumput – rumput liar juga perlu dilakukan. Supaya tidak terjadi perebutan nutrisi.

Data dari penelitian [1], berikut adalah perbedaan antara jumlah anakan terhadap jarak tanam rumput odot.

Jumlah anakanJumlah anakanJumlah anakan
Jarak Tanam50 x 100 cm75 x 100 cm100 x 100 cm
Panen 120,42324,9
Panen 229,527,541,1
Panen 341,650,366,6
Panen 43941,553,1

Kandungan Nutrisi rumput odot

Rumput odot memiliki kandungan nutrisi yang lebih baik daripada rumput gajah.

Kandungan nutrisi yang lebih tinggi menjadi kelebihan tersendiri apabila rumput ini dijadikan sebagai pakan ternak khususnya kambing atau domba.

Berikut adalah kandungan nutrisi dari rumput odot[2].

Kandungan Nutrisi

% (Berat Kering)

Bahan kering

13,55%

Bahan organik

85,55%

Abu

14,45%

ADF

34,02%

NDF

54,02%

Kadar lemak daun

2,72%

Kadar lemak Batang

0,91%

Protein Kasar Daun

14,35%

Protein Kasar Batang

8,10%

Kecernaan Daun

72,68%

Kecernaan Batang

62,56%

Kandungan nutrisi rumput odot pada usia penen berbeda

Semakin tua usia panen rumput, maka kandungan nutrisinya akan semakin menurun.

Dari penelitian yang pernah dilakukan,  menanam rumput odot sebaiknya panen pada umur 3, 6, 9 dan 12 minggu setelah tanam, kandungan protein kasarnya berturut – turut adalah 14.7%, 14.4%, 15.9%, 9.3%.

Namun pada penelitian yang lain, hasilnya sedikit berbeda.[3]

Informasi mengenai penelitiannya adalah sebagai berikut.

Rumput odot ditanam dalam beberapa pot. Ukuran potnya sekitar 18 cm x 35 cm dan diameter potnya 22 cm.

Setiap pot ditanami bibit rumput sebanyak tiga batang. Akan tetapi, setelah tujuh hari setelah tanam, hanya disisakan satu batang yang pertumbuhannya paling baik.

Kalau tujuannya sebagai pakan, tidak usah diseleksi juga tidak masalah. Eman – eman.

Pupuk yang digunakan adalah Urea, TSP dan KCL.

Dosisnya adalah 100 kg urea/ha, 50 kgTSP/ha and 50 Kcl/ha.

Sedangkan penyiraman dilakukan jika perlu.

Pemanenan rumput dilakukan pada usia 8 dan 12 minggu setelah tanam.

Hasilnya adalah sebagai berikut:

Usia PanenTinggi TanamanProduksi Bahan keringProtein Kasar
8 minggu104,75 (cm)0,06 (ton/hektar)12,94%
12 minggu126,01 (cm)1,76 (ton/hektar)8,77%

Jika rumput di panen pada usia 8 bulan, kandungan protein kasar yang akan diperoleh lebih tinggi. Akan tetapi jumlah hijauan yang dihasilkan sedikit.

Sedangkan jika menginginkan hasil hijauan yang lebih banyak, rumput bisa dipanen pada usia 12 minggu setelah tanam. Akan tetapi kandungan protein kasarnya sudah menurun.

Silase rumput odot?

Masih perlukah rumput odot dibuat silase? Kalau menurut saya sebenarnya tidak disilase juga tidak masalah.

Jika kawatir stok berlebihan dan membusuk, langkah paling efisien adalah dengan mengeringkannya.

Kemudian bisa disimpan dan bisa dipakai saat musim kemarau.

Saya belum lihat peternakan yang melakukan fermentasi atau silase untuk bahan pakan yang kualitasnya cukup baik. Seperti tebon jagung, rumput gajah dan rumput odot ini.

Kebanyakan yang ditimbun untuk difermentasi adalah bahan dengan kualitas ampas. Misalkan jerami padi.

Tapi kalau memang mau membuat silase rumput odot, ini saya berikan referensi dan langkah – langkahnya.

  • Rumput dicacah menjadi ukuran sekitar 3 cm.
  • Kemudian dicampur dengan molases sampai merata.
  • Setelah itu disimpan dalam wadah tertutup (anaerob) selama 3 bulan. Setelah 3 bulan, hasilnya baru bisa terlihat bedanya.

Perbandingan antara rumput odot dan molases adalah sebagai berikut. Setiap 15 kg odot, ditambah dengan molases sebanyak 600 gram.

Tinggal menyesuaikan jumlah rumput yang akan disilase. Kalau 1 ton berarti membutuhkan molases sebanyak 40 kg.

Seandainya mau inovasi sendiri juga bisa. Misalnya ditambah EM4 sebanyak 10 mL, mungkin bisa lebih cepat.

Rumput odot untuk kambing

menanam rumput odot

Rumput odot merupakan solusi paling tepat untuk menyediakan pakan hijauan untuk ternak kambing. Jika dibandingkan dengan jenis rumput yang lain, rumput odot adalah yang terbaik.

Hal ini karena produksinya hijauannya tinggi, ngaritnya lebih cepat dan yang paling penting kambing menyukai jenis rumput ini.

Ini adalah solusi dari kekecewaan para peternak terhadap rumput gajah. Alih – alih ingin dapat pakan cepat, mudah dan banyak tapi kambingnya tidak mau makan.

Fakta bahwa rumput odot yang terbaik adalah menurut penelitian kambing marica yang diberi pakan rumput odot kenaikan bobotnya tertinggi daripada jenis rumput yang lain.

Kambing yang diberi rumpuut odot bisa naik sebanyak 58,69 gram/ekor/hari. Sedangkan pakan rumput lapangan hanya 36,9 gram/ekor/hari.[5]

Rumput odot juga bagus untuk kambing etawa. Supaya pertumbuhan kambing PE maksimal, pemberian odot bisa dibarengi dengan legum.

Misalnya rumputt odot sebanyak 60% dan legumnya 40 %.

Fungsi legum ini adalah sebagai sumber protein yang sangat penting untuk pertumbuhan dan penggemukan.

Jika untuk mendapatkan legum sulit, maka dapat digantikan dengan konsentrat.

Jumlahnya sama, yaitu rumput odot 60% dan konsentrat 40%.

Dengan komposisi ransum seperti di atas, kambing etawa bisa naik bobotnya sebanyak sekitar 92 gram/ekor/hari.[6]

Sampai di sini dulu untuk pembahasan rumpoet odot untuk pakan ternak ini. Semoga bermanfaat. Sampai jumpa lagi.

Referensi

[1] Sirait, Juniar, Tarigan A., Simanihuruk K., 2013. Karakteristik Morfologi Rumput Gajah Kerdil (Pennisetum purpureum cv Mott) pada Jarak Tanam Berbeda di Dua Agroekosistem di Sumatera Utara. Loka Penelitian Kambing Potong, Sei Putih PO Box I, Galang, Deli Serdang 20585

[2] drh. Saiful Helmy, MP. Pengembangan Multi Hijauan Makanan Ternak Mendukung UPSUS SIWAB

[3] Budiman, R. D. Soetrisno, S. P. S. Budhi and A. Indrianto. Morphological Characteristics, Productivity and Quality of Three Napier Grass ( Pennisetum purpureum Schum) Cultivars Harvested At Different Age. J.Indonesian Trop.Anim.Agric. 37(4) Desember 2012.

[4] Yokota. H., T. Okajima and M. Oshima. Nutritive Value of Napier Grass (Pennisetum Purpureum Schum.) Silage Ensiled with Molasses by Goats. AJAS 1992 Vol. 5 No. 1 33 – 37.

[5] Ngitung, Rosdiana, S. Hasan, H. Sonjaya dan W Pakiding. Respon Kambing Marica Yang Dipelihara Secara Intensif (Ex – Situ) Terhadap Pemberian Hijauan Yang Berbeda. Jurnal Bionature, Volume 14, Nomor 2, Oktober 2013, hlm.117-121.

[6] Merziky, Dhike Oktavia (2018) Pengaruh Substitusi Rumput Odot (Pennisetum Purpureum Cv. Mott) Dengan Kulit Kopi Terhadap Produktivitas Kambing Peranakan Ettawah. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

8 comments

  1. iya, dalam bahan kering

  2. Maaf gan itu 0.06 ton / hektar / 8 minggu ?

  3. bisa beberapa kali pak, usianya tahunan

  4. Maaf kalo panen itu bs brp kali?

  5. Mantap ! Dengan adanya artikel ini wawasan saya jadi makin banyak, terutama dalam cara menanam / budidaya rumput odot untuk pakan yang baik dan benar. Terimakasih atas infonya, sangat bermanfaat.

  6. Sangat bermanfaat dan beqguna bagi peternak kambing,ana baru mulai dgn 5 dulu,makasih pak
    Terus kan menulisnya pak

  7. sama – sama, semoga bisa bermanfaat.

  8. terima kasih pak joko sudah berbagi ilmunya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *