Gerbang utama cara kambing biar cepat beranak adalah birahinya. Sebab percuma kambing kawin tanpa birahi. Oleh sebab itu, manajemen ternak untuk perkawinan harus lebih diperhatikan.
Baca: Hanya 5 alasan ini membuat susu kambing lebih sehat dari susu yang lain.
Peternakan kambing di Indonesia sebagian besar adalah peternakan rakyat. Peternakan rakyat ini biasanya melakukan pola pembibitan dan pembesaran.
Pembibitan mensyaratkan induk kambing yang dipelihara harus hamil sesering mungkin dan anakannya kemudian dibesarkan. Anak kambing dan domba kalau sudah besar lalu dijual, inilah intinya.
Sebagai kuncinya indukan harus segera hamil dan melahirkan cempe dengan selamat.Pada postingan kali ini saya dan pembaca yang budiman, mari sama-sama belajar tentang reproduksi kambing/domba.
Ada hal-hal mendasar yang harus kita tahu tentang reproduksi ternak kambing/domba ini. Diantaranya:
Kambing dan domba sudah dikatakan dewasa apabila sudah mengalami birahi untuk pertama kali. Artinya organ-organ reproduksi kambing/domba bisa berfungsi dan sudah bisa digunakan.
Pada kambing/domba, siklus birahi terjadi pada usia 6-7 bulan, dari sebuah jurnal publikasi ada yang mengatakan pada usia 8-12 bulan.
Jadi, secara umum kambing/domba akan mengalami birahi untuk pertama kali antara usia 6-12 bulan.
Kenapa berbeda-beda, karena ada berbagai faktor yang mempengaruhi.
Bisa jadi faktor genetik, faktor kualitas gizi dari pakan yang diberikan atau bisa jadi karena gangguan oleh penyakit tertentu yang menyebabkan kambing/domba terlambat birahi, lingkungan, temperatur lingkungan, berat badan (BB), dan pertambahan BB sebelum dan sesudah penyapihan.
Sebenarnya ada sedikit perbedaan antara kambing dan domba dalam karakteristik reproduksinya seperti yang disampaikan oleh Muchlido dalam skripsi kedokteran hewannya, dari IPB. Siklus birahi, lama birahi dari kambing dan domba ada pada tabel di bawah ini:
Parameter | Kambing | Domba |
Jumlah kromosom | 60 | 54 |
Taksonomi | Capra hircus | Ovis aries |
Umur Dewasa | 5-7 | 6-9 |
Siklus Birahi (hari) | 21 (18-22) | 17 (14-19) |
Lama Birahi (jam) | 24-28 | 24-36 |
Ovulasi | Menjelang akhir Birahi | Beberapa saat setelah akhir Birahi |
Dari data di atas, rentang waktu lama birahi kambing lebih pendek daripada domba.
Kambing akan mengalami masa birahi maksimal selama 28 jam sedangkan domba lama waktu birahinya bisa sampai 36 jam.
Siklus birahi kambing juga lebih lama daripada domba. Kambing akan mengalami siklus birahi setelah 21 hari sedangkan domba akan mengalami siklus birahi berikutnya setelah 17 jam.
Siklus birahi disini maksudnya, kalau pada saat birahi, kambing/domba tidak dikawinkan atau dikawinkan tapi tidak hamil, maka kambing akan menunjukkan tanda-tanda birahi lagi setelah 21 hari dan domba akan menunjukkan tanda-tanda birahi lagi setelah 17 hari.
Kambing/domba yang dikawinkan diluar masa birahi kemungkinan sangat besar hasilnya akan gagal. Jadi, manfaatkan kesempatan tersebut dengan sebaik-baiknya.
Tingkat ovulasi dan juga jumlah anak per kelahiran dari kambing/domba biasanya lebih rendah pada saat pubertas. Dengan kata lain, kambing/domba betina muda jumlah anak per kelahiran lebih sedikit.
Tingkat ovulasi biasanya meningkat sampai umur 3-4 tahun, sesudah itu akan mengalami penurun.
Jumlah anak kambing/domba akan mencapai puncaknya pada usia tersebut. Semakin bertambahnya usia maka produktivitas ovulasi dari kambing dan domba akan menurun.
Tapi hal ini tidak mutlak, hanya kebanyakan seperti itu.
Cara Kambing biar cepat beranak dengan mempercepat siklus
Selain faktor-faktor alami, ada upaya-upaya yang bisa dilakukan untuk mengoptimalkan cara kambing biar cepat beranak.
Faktor lingkungan, suhu lingkungan, genetik dan umur ternak adalah faktor yang sulit untuk dikontrol atau diatur.
Genetik mungkin hanya peternakan besar yang bisa mengupayakan, kalau peternak pedesaan, bibit biasanya mencari di pasar dan membeli langsung dari peternak sehingga kualitas genetik hanya berdasar cerita penjual atau peternaknya.
Usaha-usaha untuk memaksimalkan siklus birahi kambing & domba dari yang sederhana sampai yang sulit adalah sebagai berikut:
1. Pakan Yang Bergizi dan Mencampur Betina dengan Pejantan
Pakan yang mengandung kandungan nutrisi yang memadai harus diberikan sejak ternak masih kecil.
Tujuannya adalah supaya perkembangan dan pertumbuhan kambing/domba lebih cepat, setidaknya tumbuh dengan normal.
Kambing yang kurus akan mengalami keterlambatan pubertas yang efeknya juga pada keterlambatan birahi.
Dari beberapa penelitian menunjukkan bahwa kambing yang diberi makan dengan kualitas gizi tinggi mengalami masa siklus birahi yang lebih singkat daripada kambing yang diberi kualitas gizi sedang apalagi gizi rendah.
Kehadiran kambing jantan disini fungsinya sebagai pengusik dan pendeteksi kambing betina yang Onset atau sedang akan birahi.
Bisa dibilang kambing jantan membantu dalam perangsangan.
Kambing/domba jantan ini akan sangat membantu apalagi untuk kambing dara.
Dari sumber rujukan, kambing dara rata-rata mengalami masa birahi yang pendek.
Tanda-tanda birahinyapun kadang tidak terlihat secara jelas. Dengan adanya kambing/domba jantan, akan mampu mengatasi keterbatasan manusia dalam memahami birahi kambing dara ini.
2. Cara kambing biar cepat beranak dengan flusing pakan
Flushing adalah upaya perbaikan kondisi tubuh ternak melalui pemberian pakan dengann kualitas gizi yang tinggi pada waktu tertentu. Flusing ini merupakan upaya tingkat lanjut dalam mengusahakan mempercepat birahi pada kambing/domba.
Manfaat dari flushing ialah dapat meningkatkan hormon reproduksi, melancarkan birahi, dan meningkatkan jumlah ovum yang dilepaskan dari ovarium.
Pakan dalam flushing ini biasanya berupa konsentrat. Kandungan gizi dan energi konsentrat yang diberikan melebihi dari kebutuhan ternak dan diberikan pada waktu 2-3 minggu sebelum sampai masa perkawinan ternak.
Bahkan ada penelitian yang melakukan flushing sebulan sebelum masa kawin dari ternak dan hasilnya memang positif, birahi ternak lebih tinggi dan siklus birahi menjadi lebih pendek.
Pelaksanaannya disarankan didampingi oleh praktisi yang berpengalaman, mantri atau dokter hewan setempat yang berwenang.
3. Melakukan Penyerempakan Birahi Kambing/Domba
Upaya mempercepat birahi pada kambing/domba berikutnya adalah dengan penyerempakan birahi.
Dengan penyerempakan birahi ini, kambing-kambing/domba-domba diharapkan secara serentak bersama-sama minta kawin, sehingga nanti panen cempenya juga serentak.
Dengan begitu, waktu, dan tenaga menjadi lebih efisien.
Salah satu teknik penyerentakan birahi pada domba adalah dengan menggunakan senyawa kimia mempunyai sifat seperti hormon progesteron.
Contohnya adalah Prostagen (Progesteron sintetik) dan biasa dikemas dalam bentuk spons.
Apabila spons yang mengandung progesteron atau progestagen ditempatkan dalam pukas selama 12-14 hari, maka selama periode tersebut kambing/domba tidak akan birahi karena rendahnya produksi hormon estrogen akibat meningkatnya kadar progesteron dalam darah.
Demikian pula sebaliknya bila spons dicabut, kadar progesteron dalam darah menurun drastis sehingga merangsang perkembangan folikel secara serempak.
Bersaman dengan itu, kadar estrogen pun meningkat . Meningkatnya kadar estrogen ini akan merangsang proses ovulasi dan mengakibatkan timbulnya tanda-tanda birahi.
Sama seperti Flushing pelaksanaan metode ini disarankan didampingi oleh praktisi ternak yang berpengalaman, mantri atau dokter hewan setempat yang berwenang.
Referensi:
Aprialiast, Muchido. 2007. Penampilan Reproduksi Kambing Peranakan Ettawa (PE) Ras Kaligesing (Studi Kasus di wilayah Kecamatan Kaligesing, Purworejo, Jawa Tengah). Fakultas Kedokteran Hewan Institute Pertanian Bogor
Hastono, I. Inounu dan N. Hidayati. 1997. Penyerentakan Birahi pada Domba Betina Sc Croix. Seminar Nasional Peternakan dan Veteriner 1997. Balai Penelitian Ternak, P.O. Box 221, Bogor 16002
Ismail, Mohammad. 209. Onset dan Intensitas Estrus Kambing Pada Umur yang Berbeda. J. Agroland 16 (2) : 180 – 186, Juni 2009. Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian Universitas Tadulako Sulawesi Tengah
Socheh, M., Ismaya, I.G.S. Budisatria dan Kustantinah. 2011. Pengaruh Flushing Berbasis Pakan Lokal terhadap Pertumbuhan dan Birahi Kambing Kejobong Betina Dewasa. Sains Peternakan Vol. 9 (2), September 2011: 53-64