Cara Menggunakan Pupuk Gandasil D Supaya Maksimal

Cara menggunakan pupuk gandasil D untuk tanaman ada dua cara. Pertama, pupuk gandasil D di aplikasikan sebagai pupuk daun atau foliar, dan ke dua digunakan sebagai pupuk tabur.

Kita akan fokus pada cara aplikasi pupuk gandasil D ini. Karena pupuk gandasil secara umum pernah saya tulis di artikel sebelumnya. Pupuk gandasil D untuk aggrek.

Selain itu, kita juga akan melakukan riset studi bagaimana pengaruh dari cara menggunakan pupuk gandasil D ini untuk beberapa jenis tanaman.

Cara menggunakan pupuk gandasil D sebagai pupuk daun

cara menggunakan pupuk gandasil d

Cara penggunaan pupuk ini memang tertera dalam kemasannya dan setiap 10 – 30 gram pupuk gandasil D dilarutkan ke dalam 10 liter air.

Cara yang dicontohkan ini merupakan cara yang paling efisien dan menurut aturan pakai pupuk ini bisa digunakan pada tanaman setiap 8 – 10 hari sekali atau seminggu sekali. Jika ingin eksperimen dengan frekuensi penyiraman yang lebih sering juga boleh. Seminggu dua kali misalnya, silahkan.

Yang perlu diperhatikan adalah pupuk yang dilarutkan tidak boleh terlalu banyak. Nanti bisa terlalu pekat sehingga menyebabkan daun tanaman seperti terbakar. Tandanya bagian pinggir daun mengering berwarna coklat.

Jumlah paling aman adalah 10 – 30 gram per 10 liter air. Atau sekitar 1 sendok makan.

Cara menggunakan pupuk gandasil D sebagai pupuk Tabur

cara menggunakan pupuk gandasil d

Pupuk Gandasil D juga dapat digunakan dengan cara ditabur, karena cara ini sangat mudah dan lebih cepat untuk dilakukan.

Caranya dengan menaburkan 1 sendok teh pada setiap tanaman. Taburkan pupuk gandasil D sekitar 10 cm dari pangkal batang tanaman. Jangan terlalu dekat, atau efeknya juga membuat tanaman keracunan atau overdosis. Gejalanya tanaman layu, dan jika tidak segera di tindak lanjuti, tanaman bisa mati.

Apa manfaat dari pupuk gandasil D?

Manfaat dari pupuk gandasil D adalah memacu pertumbuhan vegetatif tanaman sehingga tanaman menjadi lebih subur.

Selain itu, peberian pupuk gandasil D secara foliar bisa mengatasi tanaman yang kekurangan unsur hara dalam beberapa hari saja.

Masih ada lagi, pupuk gandasil D juga dilengkapi dengan aneurine atau vitamin B1. Manfaat Vitamin b1 untuk tanaman sangat banyak.

Apakah gandasil d bisa dikocor?

Pupuk gandasil D bisa aplikasikan dengan cara di kocor. Larutkan 10 – 30 gram gandasil d ke dalam 10 liter air. Aduk hingga terlarut sempurna lalu berikan tanaman sebanyak 1 gelas sekitar 200 – 250 ml.

Pupuk gandasil D cocok untuk tanaman apa saja?

Pupuk gandasil D bisa untuk semua jenis tanaman. Baik itu tanaman musiman, sayur, buah dan tanaman hias.

Kapan pupuk gandasil d diberikan?

Waktu yang baik untuk memberikan pupuk gandasil D adalah ketika tanaman masih dalam pertumbuhan vegetatif. Masih dalam tahap menjadi tinggi, menambah daun dan memperbanyak batang. Intinya ketika tanaman sebelum berbunga.

Hal ini karena hara yang terdapat pada gandasil D memang fokus untuk memacu pertumbuhan vegetatif tanaman. Jumlah Nitrogennya paling tinggi.

Sedangkan ketika tanaman sudah mulai berbunga, ada formula lain yang di tawarkan oleh gandasil B. Nitrogennya dikurangi tapi unsur P dan K nya ditambah.

Cara menggunakan pupuk gandasil d untuk terong [1]

Berdasarkan penelitian, pemberian pupuk gandasil D dengan konsentrasi 2 – 3 gram/liter dan disemprotkan setiap satu minggu sekali memberikan hasil yang terbaik.

Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah sebagai berikut:

Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa respon pemberian pupuk gandasil D dan pupuk kotoran kambing terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman terung ungu tidak berpengaruh nyata pada parameter pengamatan yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, umur berbunga, jumlah buah, berat buah, diameter buah dan panjang buah. Namun perlakuan terbaik ditunjukkan pada perlakuan K2G1 pupuk kotoran kambing 132,5 gram dan pupuk gandasil D 2 gram/liter pada parameter tinggi tanaman dengan rata-rata 15.58 cm, dan parameter jumlah daun pada perlakuan K2G1 dengan rata-rata 8.67 helai, sedangkan parameter umur berbunga pada perlakuan K0G1 tanpa pemberian pupuk kotoran kambing dan pupuk gandasil D 2 gram/liter dengan rata-rata 47.83, dan jumlah buah yang diperoleh pada perlakuan K2G1 dengan rata-rata 0.83, dan berat buah pada perlakuan K0G2 dengan rata-rata 61.83 gram, dan diameter buah diperoleh pada perlakuan K0G2 dengan rata-rata 8.00 cm, kemudian panjang buah diperoleh pada perlakuan K0G2 dengan rata-rata 11.55 cm. Hal ini diduga karena penyerapan unsur hara pada tanaman terong ungu belum terserap secara maksimal.

Keterangan tambahannya adalah sebagai berikut:

K0G0 = Tanpa Perlakuan

K0G1 = Tanpa perlakuan pupuk kotoran kambing dan pupuk gandasil 2 gram/liter

K0G2 = Tanpa perlakuan pupuk kotoran kambing dan pupuk gandasil 3 gram/liter

K1G0 = Pupuk kotoran kambing 97,5 gram dan tanpa perlakuan pupuk gandasil

K1G1 = Pupuk kotoran kambing 97,5 gram dan pupuk gandasil 2 gram/liter

K1G2 = Pupuk kotoran kambing 97,5 gram dan pupuk gandasil 3 gram/liter

K2G0 = Pupuk kotoran kambing 132,5 gram dan tanpa perlakuan pupuk gandasil K2G1 = Pupuk kotoran kambing 132,5 gram dan pupuk gandasil 2 gram/liter

K2G2 = Pupuk kotoran kambing 132,5 gram dan pupuk gandasil 3 gram/liter

Cara Menggunakan Pupuk Gandasil D untuk kedelai[2]

 Pemberian pupuk daun (pupuk daun Gandasil D setiap 15 hari) mampu meningkatkan tinggi tanaman kedelai. Meningkatkan tinggi tanaman paling besar dibandingkan perlakuan yang lain, karena dapat memenuhi kebutuhan nitrogen tanaman, dan adanya peneyerapan yang baik. Unsur hara N berperan penting pada fase vegetatif tanaman.

Pemberian pupuk daun Gandasil D setiap 15 hari pada fase vegetatif mampu meningkatkan indeks luas daun sebesar 25,73%, dan pemberian pupuk daun Gandasil B setiap 15 hari pada fase generatif mampu meningkatkan kualitas hasil 100 biji kedelai sebesar 15,96 %, namun menurunkan kuantitas berat biji/petak, sehingga pupuk daun tidak efektif diberikan dalam budidaya kedelai pada sistem tanpa olah tanah

Cara menggunakan pupuk gandasil D untuk Kailan[3]

Berdasarkan penelitian tersebut [3], gandasil D diberikan pada kailan sesuai dengan petunjuk kemasan. Frekuensi aplikasi seminggu sekali.

Hasilnya lebih bagus. Karena dijadikan acuan kontrol untuk pupuk organik cair yang sedang diuji.

Pupuk organik cair digunakan ada yang 2 kali seminggu sampai 5 kali seminggu. Hasilnya bisa dilihat pada tabel di bawah ini.

Perlakuan

Berat

Segar(gr)

Berat

Kering(gr)

Tinggi

Tanaman(cm)

Klorofil

(μg/ml)

Gandasil D

124,63

9,25

12,38

45,70

2 kali/mgu

126,23

9,68

12,13

45,16

3 kali/mgu

78,93

9,28

11,13

44,75

4 kali/mgu

89,22

9,29

10,83

44,04

5 kali/mgu

85,68

8,99

11,63

45,99

Referensi

[1] Sri Wahyuni Allo,.2020. Respon Pemberian Pupuk Gandasil D dan Pupuk Kotoran Kambing Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanamn Terung Ungu. Fakultas Pertanian Universitas Cokroaminoto Palopo.

[2] Dewi Auliya Ulva, Supriyono, Pardono. Efektivitas Pupuk Daun terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kedelai pada Sistem Tanpa Olah Tanah.  Agrosains 21(2): 29-33, 2019.

[3] Ketut Anom Wijaya. Aplikasi Pupuk Lewat Daun Pada Tanaman Kaliln (Brassica oleracea). Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Jember

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *