Cara pemupukan kopi yang baik dan benar akan meningkatkan mutu kopi. Jika mutu kopi meningkat, maka kualitas harga jualnya pun akan semakin baik. Sebab kualitas kopi sangat menentukan harga jualnya.
Itulah kenapa penting sekali untuk tahu bagaimana cara memupuk kopi mulai dari setelah ditanam sampai berusia 4 tahun ke atas. Namun hal semacam ini tak semudah yang dilihat.
Selain tahu bagaimana cara pemupukan kopi yang baik dan benar, Anda juga harus tahu bagaimana cara memilih pupuk untuk kopi. Sehingga pada akhirnya Anda akan tahu jenis pupuk terbaik untuk tanaman kopi.
Cara Memilih Pupuk untuk Kopi
Jika Anda ingin memilih pupuk untuk tanaman kopi, perhatikan betul tiga hal berikut ini:
- Pilih Pupuk Organik yang Mengandung Unsur Hara Makro
Pilih pupuk organik yang mengandung unsur hara makro lengkap, yakni N (Nitrogen), P (Phosphor), dan K (Kalium). Unsur hara makro ini sangat penting karena berfungsi untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan tanaman kopi.
- Pilih Pupuk Organik yang Mengandung Unsur Hara Mikro
Kopi termasuk jenis tanaman yang butuh unsur hara dalam jumlah banyak. Unsur hara mikro ini memiliki peranan yang sangat penting untuk tanaman kopi. Tanpa unsur hara, tanaman kopi tidak bisa tumbuh dan berkembang dengan optimal.
- Pilih Pupuk Organik yang Mengandung Bakteri Baik
Penting untuk dicatat jika bakteri ini merupakan bagian mikroorganisme yang sangat dibutuhkan oleh tanaman kopi. Bakteri baik ini berfungsi untuk menguraikan dan menghasilkan enzim yang sangat dibutuhkan oleh tanaman kopi.
Selain itu, bakteri baik juga berperan dalam menguraikan hara yang dihasilkan dari jasad renik, sisa tanaman, dan lain sebagainya yang ada didalam tanah.
Jadwal Pemupukan Tanaman Kopi
Pupuk untuk penyemaian kopi
Yang pertama adalah pemupukan saat proses penyemaian. Pada masa ini pupuk yang baik untuk digunakan adalah pupuk kompos. Bisa kompos dari kotoran sapi, kotoran kambing atau ayam. Pemberian pupuk ini adalah dengan cara dicampur secara merata pada tanah bedengan untuk menyemai benih kopi.
Pupuk pembibitan kopi
Usia bibit kopi antara 3 – 4 bulan. Waktunya memindah benih kopi ke polybag.
Gunakan pupuk kompos. Perbandingannya dengan tanah adalah 1:1 untuk membuat media tanam.
Selanjutnya, berikan pupuk urea, SP-36 dan KCL dengan membenamkannya di sekeliling bibit dengan jarak dari batangnya 7-10 cm. Jumlah masing-masing untuk urea, SP-36 dan KCL adalah 1 gram, 0,5 gram dan 0,5 gram. Bisa juga menggunakan pupuk NPK dengan dosis 2,5 gram per tanaman.
PUPUK SEBELUM MENANAM BIBIT KOPI
Buat galian atau lubang tanam untuk kopi yang akan dipindah ke lahan. Pembuatan lubang ini sebaiknya disiapkan sekitar 3 bulan sebelum menanam kopi.
Setelah satu bulan lubang dibuat, berikan belerang dan dolomit per lubang sebanyak masing – masing 200 gram. Belerang untuk membunuh jamur sedangkan dolomit untuk menetralkan pH tanah. Selain itu, belerang bisa menjadi sumber hara S dan dolomit untuk sumber hara Ca dan Mg.
Dua minggu sebelum waktu pindah tanam kopi, berikan pupuk kompos sebanyak 10 kg tiap lubangnya.
PUPUK SETELAH TANAM KOPI
Pemupukan tanaman kopi setelah tanam jangan ditunda-tunda jika ingin pertumbuhan tanaman kopi subur pada masa vegetatifnya.
Jangan karena menunggu hujan turun, lalu tidak dilakukan pemupukan. Memang baiknya pemupukan dilakukan pada awal atau akhir musim hujan.
Pemberian unsur hara (pemupukan) pertama dilakukan pada usia 1 bulan setelah tanam dengan pupuk tunggal. Dosis pupuk yang diberikan per tanaman kopi adalah 25 gram urea, 25 gram SP-36, dan 20 gram KCL. Nah, pada 6 bulan berikutnya diberi lagi pupuk yang sama dengan dosis yang sama. Artinya, pemupukan tanaman kopi dilakukan 2 kali dalam setahun.
Kita anggap masa hidup produktif tanaman kopi sampai dengan 10 tahun, walau kenyataannya lebih, maka sejak bibit kopi dipindahkan ke lahan sampai dengan umur kopi 10 tahun, pemupukan dilakukan sebanyak 20 kali.
Dengan dosis pemupukan setiap tahun terus ditingkatkan dan disesuaikan dengan pertumbuhan dan perkembangan tanaman kopi.
Seperti itu, cara pemupukan kopi yang baik dan benar. Semoga bermanfaat.