Penyakit Orf Pada Kambing dan Domba

Penyakit orf pada kambing adalah penyakit yang infeksius dan menular. Artinya penyakit ini disebabkan oleh virus dan bisa meluas ke hewan yang di dekatnya. Pada postingan saya sebelumnya, saya telah membahas tentang penyakit-penyakit yang sering menyerang hewan ternak kambing dan domba.

Ada sekitar 18 jenis penyakit yang bisa menyerang kambing dan domba.

Hanya saja pada postingan sebelumnya tidak ada penanganan yang spesifik terhadap penyakit-penyakit tersebut.

Di postingan kali ini, saya menulis dari beberapa jurnal publikasi yang secara khusus membahas penyakit orf dan penanganannya khususnya di Indonesia.

Dampak penyakit orf pada kambing

Orf dapat menyebabkan kerugian yang besar pada peternakan kambing.

  1. Kambing mengalami kesulitan mengkonsumsi pakan, sehingga kambing menjadi kurus serta tingkat morbiditas semakin tinggi dan dapat menularkan ke ternak lain.
  2. ORF juga dapat menyebabkan kerugian lain seperti penurunan produksi, waktu
    penyembuhan yang lama, tidak ada kemauan untuk bergerak, dan pertumbuhan kambing yang lambat.

Orf atau Ecthyma contagiosa merupakan penyakit kulit yang menyerang hewan ternak kambing dan domba. Kambing dan domba adalah hewan utama yang diserang oleh virus orf ini.

Didaerah Bali nama penyakit ini dikenal dengan dakangan, di Sumatra Barat dikenal dengan penyakit purung atau muncung, dan di Jawa Barat dikenal dengan penyakit Bintumen. Selain itu terdapat daerah yang menyebutnya sebagai berengen.

Gejala Orf Pada Kambing dan Domba

Gejala pertama kali dari orf ini adalah mucul bintik-bintik merah pada kulit kambing. Biasanya di pangkal bibir.

Bintik -bintik merah ini lama-lama menjadi vesikel. Dalam istilah kedokteran vesikel diartikan kulit melepuh dan berisi cairan.

Lepuhan kulit kambing atau domba yang ada cairannya ini menjadi pustula. Pustula ini, lepuhan kulit tapi isinya sudah nanah.

Kalau sudah sampai tahap ini biasanya akan menjadi kerak dan kaku sehingga menyulitkan kambing atau domba untuk makan.

Kalau penyakit ini menyebar, area kerak ini bisa menjadi lebih luas.

Bagian-bagian tubuh kambing yang sering terserang adalah bagian mulut dan muka, perut, kaki, kantung buah zakar, ambing , puting susu dan vulva.

Hewan Favorit yang diserang orf adalah kambing dan domba.

Dari hewan-hewan ruminansia lain, kambing dan domba merupakan hewan yang paling mudah diserang oleh virus orf, begitu dikatakan dalam publikasinya.

Meskipun tidak menutup kemungkinan hewan seperti rusa, onta dan anjing dapat terserang oleh orf ini. Tingkat keparahan dari infeksi penyakit ini bisa kecil sampai fatal.

Dalam publikasinya disebutkan tingkat keparahan menjangkitnya virus ini antara 2,2 – 100 %. Jadi ada kemungkinan besar kambing atau domba masih bisa sembuh.

Kambing dan domba yang terjangkiti virus orf kemudian sembuh, maka kambing dan domba akan menjadi kebal terhadap virus ini.

Dalam publikasi menyebutkan bahwa lama waktu kekebalan dari domba dan kambing sekitar 1 tahunan setelah ternak sembuh.

Kekebalan ini tidak diturunkan ke anak-anak kambing.

Misalnya, kambing atau domba betina sembuh dari orf dan kemudian ia hamil dan punya anak.

Anak ini hanya mewarisi sebagian kecil dari kekebalan induknya. Kalau ada serangan orf yang cukup berat kemungkinan besar tetap  bisa terjangkiti.

Penyakit orf dapat menular dari kambing/domba yang sakit ke kambing/domba lainnya secara kontak langsung maupun tidak langsung .

Secara tidak langsung penyakit berjangkit karena terjadinya kontak antara kambing/domba yang sehat dengan bahan/alat atau lingkungan yang tercemar virus orf.

Cara virus penyakit orf masuk ke dalam tubuh kambing/domba yaitu melalui luka-luka kecil seperti goresan-goresan yang terjadi pada kulit akibat rumput yang tajam/duri atau luka karena hal-hal lainnya.

Cara mengobati penyakit orf pada kambing

Beberapa langkah di bawah ini sangat penting untuk diperhatikan, karena langkah ini bisa kita lakukan bila terjadi serangan orf pada kambing kita.

Meskipun orf ini disebabkan oleh virus, bukan berarti kita tidak bisa melakukan apa – apa. Memang virus tidak bisa dimatikan dengan antibiotik. Artinya, hanya kekebalan tubuh kambing saja berperan penting untuk bisa sembuh dari orf.

Berikut adalah langkah – langkah untuk mengobati penyakit orf pada kambing.

1 . Pisahkan kambing yang terinfeksi dengan kambing yang sehat.

Karena orf ini dapat menular secara langsung sehingga pengobatan bisa fokus pada yang sakit saja. Kita bisa mengenali mana kambing yang terinfeksi dan yang tidak dari gejala pada mulutnya.

2 . Membersihkan keropeng hingga bersih.

Keropeng yang merupakan akibat dari infeksi orf ini harus dibersihkan, misalnya dikupas, dikerok atau dibledoskan isinya. Menurut anjuran, pembersihan keropeng ini dilakukan sampai berdarah.

penyakit orf pada kambing

Kemudian, luka dibersihkan.

Untuk mencegah terjadinya infeksi sekunder, misalnya belatungan, bekas keropeng yang sudah dibersihkan di tetesi iodin atau betadin.

Bisa juga menyemprotkan cairan anti lalat atau anti larva. Misalnya merk gusanex. Cari saja di google, banyak yang jual produk ini.

Proses pembersihan ini diulang setiap 3 hari sekali atau seminggu dua kali.

3 . Memberi vitamin B-Kompleks.

Vitamin B Kompleks dapat membantu kambing supaya bisa sembuh lebih cepat. Karena dapat meningkatkan kekebalan tubuh kambing.

Dosisnya adalah 1 ml/10 kg berat kambing. Penyuntikannya melalui injeksi intramuskular.

4 . Menjaga asupan nutrisi kambing

Pakan kambing harus bernilai gizi yang tinggi supaya proses penyembuhan berlangsung lebih cepat.

Karena untuk melawan infeksi virus hanya kekebalan tubuh yang bisa mengatasinya. Vitamin B-Kompleks hanya bersifat membantu.

Persoalannya kemudian adalah kambing yang terserang orf akan mengalami penurunan nafsu makan. Sehingga, dengan pakan yang seperti biasanya, ada masalah dengan nafsu makannya.

Untuk itu, tingkat kekerasan dan ukuran pakan bisa diubah. Misalnya, kalau rumput harus dicacah.

Kalau bisa, kambing diberi konsentrat. Karena konsentrat bergizi tinggi dan teksturnya bisa disesuaikan.

Penting!!!

Penyakit orf ini disebabkan karena infeksi oleh virus. Jadi pengobatan hanya memberikan efek yang sedikit.

Tindakan yang efektif adalah pencegahan dengan memberikan vaksinasi pada kambing/domba sehat .

Kambing dan domba yang terjangkiti orf bisa diberikan antibiotik untuk mencegah infeksi sekunder.

Kambing dan domba juga diberikan multivitamin untuk menjaga kondisi tubuh.

Bagian kulit yang terinfeksi dapat diberi Salep pelunak untuk membantu agar mulut kambing/domba tidak terlalu sakit pada waktu makan.

Salep lokal yang dapat digunakan adalah jodium tincture, misalnya Betadin.

Kambing/domba yang terserang penyakit orf perlu diberi pakan yang lunak agar kambing/domba dapat makan dengan baik dan cukup supaya kondisinya tidak merosot .

Dengan demikian daya tahan tubuhnya akan lebih baik dalam menahan serangan penyakit.

Sampai saat ini cara pengendalian dan pemberantasan penyakit menular orf/dakangan diatur menurut petunjuk Direktorat Kesehatan Hewan (1986). Petunjukkan sudah lama sekali ya…

Rangkuman cara pengendalian dan pemberantasan penyakit tersebut adalah sebagai berikut:

1 . Pada daerah yang masih bebas dari penyakit orf, dilakukan penolakan penyakit dan tindakan karantina yang ketat.

Pemusnahan hewan sakit dan tersangka sakit dilakukan apabila ternak yang tertular masih dalam jumlah sedikit serta penyebarannya masih terbatas .

Kemudian dilakukan ring vaksinasi dan sanitasi.

Bila penyakit telah meluas, maka dilakukan tindakan sebagaimana pada daerah tertular .

2. Pada daerah tertular, pencegahan penyakit dilakukan dengan cara sanitasi kandang dan lingkungan pemeliharaan, pencegahan penggembalaan hewan sehat bersama-sama dengan hewan sakit atau pada tempat bekas hewan penderita .

Ternak yang dibeli untuk dipelihara harus bebas dari penyakit orf .

3. Pengendalian penyakit pada daerah tertular dilakukan dengan cara vaksinasi teratur. Hewan sakit diisolasi secara ketat dan terpisah dari hewan lainnya serta diobati sesuai petunjuk dokter hewan yang berwenang.

4. Apabila penyakit bersifat wabah, maka di pintu masuk kandang/peternakan dan pintu masuk desa ditulis “Awas sedang berjangkit penyakit hewan menular orf/dakangan” .

Hewan lain dan orang-orang yang bukan petugas pemelihara hewan dilarang memasuki kandang tersebut .

Hewan sakit yang sembuh atau tersangka sakit dengan tidak memperlihatkan gejala klinis dalam waktu 14 hari, bisa dibebaskan kembali.

Kandang bekas hewan sakit dan barang-barang yang tersentuh hewan sakit atau tersangka sakit harus dihapushamakan atau dibakar .

Bangkai hewan sakit harus dibakar atau dikubur sekurang-kurangnya dua meter dalamnya .

Daerah yang meliputi desa, kecamatan, kotamadya/kabupaten atau propinsi harus ditutup dari lalu lintas hewan dan bahan asal hewan kambing dan domba.

5. Khusus bagi peternakan pembibitan yang berlokasi di daerah bebas penyakit orf/dakangan, peternakan tersebut harus bebas dari penyakit orf/dakangan.

Bila peternakan menjadi tertular, maka peternakan tersebut ditutup dan dicabut sementara izin penjualan bibitnya sampai penyakit tersebut lenyap.

Bila peternakan berlokasi di daerah tertular, vaksinasi hewan dilakukan secara teratur.

6. Penyakit dianggap lenyap dari suatu peternakan atau daerah setelah lewat 14 hari sejak mati atau sembuhnya hewan yang sakit terakhir.

Tertular dan lenyapnya penyakit orf harus dinyatakan oleh dokter hewan yang berwenang.

7. Hewan penderita penyakit orf tidak diperbofehkan dipotong karena dapat menular kepada manusia.

12 comments

  1. Mohon ijin ambil file nya buat belajar, jazakalloh khoiron

  2. Terima kasih infonya,mohon minta publikasinya ,trims.

  3. terimakasih atas informasi mengenai penyakit orf. Izin minta publikasinya Pak🙏
    rizkyaurell6@gmail.com

  4. sudah dikirim

  5. trimakasih pencerahannya, kalo boleh, tolong kirimkan file publikasinya, trimakasih

  6. tolong kirimkan file publikasinya via email
    wuj.dank@gmail.com

    trimakasih atas segala infonya.

  7. mohon di email info nys bp .

  8. Kalu boleh minta kirim publikasinya via email qdalank.idola@gmail.com

  9. Hari kamis ya Pak, saya kirim. Ini masih di luar kota. Terima kasih

  10. Boleh saya minta publikasinya. Ini email saya agil1304@gmail.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *