Pupuk urine kelinci adalah pupuk yang berasal dari limbah atau kotoran ternak kelinci. Baik itu kotoran padat atau kotoran cairnya. Pupuk urin kelinci memiliki kualitas yang tidak kalah baiknya dibandingkan dengan pupuk organik lainnya.
Air kencing kelinci bisa bermanfaat untuk menyuburkan tanaman. Kita bisa menggunakan air kencing kelinci sebagai pupuk tanaman. Sebagai pupuk, urin kelinci memiliki keunggulan jika dibandingkan dengan urin hewan lain seperti kambing dan sapi.
Hal tersebut karena air kencing mengandung hara yang dibutuhkan tanaman. Air kencing mengandung hara seperti Nitrogen, Fosfat dan Kalium. Diantara air kencing hewan, urine kelinci memiliki nilai hara yang lebih tinggi.
Prospek Urine kelinci
Urin kelinci adalah limbah kotoran yang dihasilkan oleh kelinci dalam bentuk cair. Pokoknya seperti itu lah.
Masak tidak tahu urin sih.
Urin dan kotoran padatnya jangan dibuang begitu saja. Ditampung dan dikumpulkan, siapa tahu ada yang mencari.
Karena selain dari dagingnya, ternak kelinci juga bisa diambil manfaatnya dari kotorannya. Terutama urinnya.
Katanya urinnya bagus sebagai pupuk. Kita akan lihat nanti, benar – benar bagus atau hanya omongan bakul saja.
Meskipun produksi urin kelinci tidak sebanyak kambing dan sapi, urin kelinci memiliki harga jual yang lumayan.
Iseng – iseng nyari di online. Ternyata ada juga yang menjualnya.
Harganya juga mantap lho. Urine kelinci murni ada yang jual 10 ribu per setengah liternya.
Dan laku juga. Meskipun angka penjualan tidak fantastis sih. Maklum barang cair, banyak kendala dalam pengiriman.
Harga urin kelinci yang tinggi ini bisa jadi karena barangnya bagus, tapi jumlahnya tidak banyak. Jadi, harganya tinggi.
Memang seperti itu. Karena dari 10 ekor kelinci dewasa saja, hanya bisa terkumpul 2 liter urin per harinya.
Artinya, per ekor kelinci hanya menghasilkan urin sekitar 200 mL per harinya. Sedangkan sapi, bisa sampai 5 liter per ekor urin per harinya.
Bila ingin mengumpulkan 10 liter per harinya, bisa dihitung sendiri berapa jumlah kelinci yang harus dipelihara.
Angka – angka di atas hanya perkiraan saja. Karena produksi urin hewan seperti sapi, dan kelinci sangat ditentukan terhadap jumlah air minum, kandungan air pakan dan suhu.
Untuk bisa mengumpulkan urin kelinci ini, mau tidak mau pemeliharaan harus dilakukan di kandang baterai.
Kemudian dibawah lantai kandang dipasang talang yang bisa mengumpulkan dan mengalirkan urin yang dihasilkan.
Tapi efek sampingnya, kandang pasti menjadi bau. Karena urin dan kotoran padatnya akan tersebar pada talangnya. Kalau di tanah, urin ini akan terserap sehingga bau bisa berkurang.
Harus dibersihkan setiap hari. Supaya N organik dari urin kelinci tidak berubah menjadi amoniak dan bisa mengganggu kesehatan kelinci itu sendiri.
Cara membersihkannya bisa disemprot dengan probiotik nitrobacter. Karena nitrobacter ini bisa mengubah amoniak menjadi nitrit dan nitrat yang tidak berbau lagi.
Air yang mengalir dari penyemprotan dengan nitrobacter juga bisa ditampung lagi. Karena adanya nitrat menjadi sumber N yang bagus bagi tanaman.
Kandungan unsur hara urin kelinci
Kandungan unsur hara dari urin kelinci adalah yang tertinggi jika dibandingkan dengan ternak lain seperti kambing atau sapi.
Tapi kompensasinya adalah produksinya yang sedikit. Sedangkan sapi atau kambing produksinya lebih banyak dengan unsur hara yang lebih miskin.
Menurut sebuah publikasi ilmiah, kandungan pupuk organik cair yang berasal dari urin kelinci mempunyai kandungan unsur hara yang cukup tinggi yaitu N 4%; P2O5 2,8%; dan K2O 1,2% relatif lebih tinggi daripada kandungan unsur hara pada sapi ( N 1,21%; P2O5 0,65%; K2O 1,6%) dan kambing ( N 1,47%; P2O5 0,05%; K2O 1,96%).[1]
Sedangkan menurut penelitian yang lain, perbandingan antara unsur hara kelinci, kambing dan sapi hasilnya adalah sebagai berikut:
Dalam urine kelinci terdapat kadar Nitrogen sebesar 6,77mg/L atau ppm, Posfor sebesar 75,43 mg/L atau ppm dan Kalium sebesar 4000,05 mg/L atau ppm. Dalam urine kambing terdapat kadar Nitrogen sebesar 3,89 mg/L, Posfor sebesar 13,73 mg/L, dan Kalium sebesar 7027,56 mg/L. Dan dalam urine lembu terdapat kadar Nitrogen sebesar 3,39 mg/L, Posfor sebesar 4,98 mg/L, dan Kalium sebesar 4151,01 mg/L. Kadar Nitrogen dan Posfor paling banyak terdapat dalam urine Kelinci dibandingkan Kambing dan Lembu, hal ini dikarenakan kelici hanya mengkonsumsi hijauan saja dan tidak pernah meminum air seperti kambing dan lembu, tetapi untuk kadar Kalium paling banyak terdapat dalam urine Kambing dibandingkan Kelinci dan Lembu, hal ini dikarenakan kambing lebih banyak memakan rumput sedangkan kelinci tidak memakan rumput dan lembu mempunyai proses pencernaan yang lambat sehingga tidak semua makanan yang dimakan tercerna semuanya sehingga zat-zat sisa hanya sedikit. Pada rumput kadar kalium lebih tinggi dibandingkan sayuran.[8]
Seandainya saja kelinci itu sebesar sapi, maka peternak kelinci bisa cepat kaya. Sayangnya kelinci diciptakan kecil, mungil, imut dan lucu.
Maksud saya adalah mari kita hitung berapa jumlah unsur hara yang bisa dihasilkan dari per ekornya. Untuk sapi dan kelinci.
Asumsinya, kelinci menghasilkan urin 0,2 liter atau 200 ml/ekor/harinya dan sapi 5 liter/ekor/harinya.
0,2 liter urin kelinci | 5 liter urin sapi | |
N organik | O,oo8 | O,06 |
P2O5 | O,0056 | O,0325 |
K2O | O,0024 | O,08 |
Jumlah unsur yang dihasilkan masih banyak dari per ekor sapinya.
Memang perbandingan ini tidak fair, karena ukurannya yang sangat jauh berbeda.
Oleh karena itu kita bisa membandingkan berapa jumlah kelinci yang dipelihara untuk menghasilkan unsur hara yang setara dengan satu ekor sapi.
Untuk unsur N, satu ekor sapi setara dengan 7,5 ekor kelinci.
Sedangkan unsur fosfatnya, satu ekor sapi setera dengan 5 ekor kelinci.
Jumlah kalium membutuhkan kelinci yang lebih banyak, yaitu sekitar 33 ekor kelinci.
Seenggaknya dengan memelihara kelinci dewasa sebanyak 10 ekor, kita bisa mendapatkan pupuk cair yang jumlahnya sama dengan seekor sapi. Tapi dengan volume urin yang lebih sedikit.
Dengan kata lain, konsentrasi unsur haranya lebih pekat.
Tapi ada sumber ilmiah lain yang mengatakan bahwa kandungan unsur hara pada urine kelinci tidaklah sebanyak di atas.[2]
Jumlahnya lebih rendah. Bisa dilihat pada tabel di bawah ini.
Kandungan unsur hara pada urin kelinci | |
N | 2,72 % |
P2O5 | 1,1 % |
K2O | 0,5 % |
Tidak hanya dua, masih ada satu lagi sumber yang menyebutkan kandungan hara dari urin kelinci.
Nilainya lebih sedikit lagi dari dua di atas. Urin kelinci Mengandung Nitrogen 1,20-1,90 %, Fosfor 0,29-0,55 dan kalium sebanyak 0,44-1,67 %.
Yang terakhir ini menggambarkan bahwa kandungan urin kelinci tidak berbeda dengan urin hewan ternak lainnya.
Bahkan urin dari kambing atau domba lebih tinggi dari kelinci.
Terus pakai yang mana?
Ini yang membingungkan. Karena kandungan unsur hara yang terkandung dalam urin kelinci dipengaruhi oleh jenis pakan yang dimakannya.
Semakin tinggi kandungan protein pakan, maka unsur hara dalam urinnya semakin tinggi.
Seperti penelitian yang pernah dilakukan menunjukkan hasil singkat seperti pada tabel di bawah ini.
Pengaruh jenis pakan terhadap konsentrasi hara urin kelinci[3] | ||||
Rumput | Lamtoro | Ubi Jalar | Kangkung | |
Nitrogen | 0,1 % | 1,7 % | 0,6 % | 0,9% |
Fosfor | 10,23 ppm | 10,33 ppm | 21,9 ppm | 8,77 ppm |
Kalium | 58,7 ppm | 107,87 ppm | 99 ppm | 51,45 ppm |
Lamtoro adalah pakan jenis leguminosa dengan kandungan protein kasar yang sangat tinggi.
Persoalan yang terjadi di masyarakat adalah semua hewan ternak rata – rata sekarang diberi konsentrat untuk pakannya.
Tidak hanya kelinci, sapi, bahkan sampai kambing dan domba juga diberi pakan konsentrat.
Konsentrat itu kan kandungan PK nya tinggi. Maka potensi untuk urin kelinci mengandung N tinggi juga besar.
Seperti itu kira – kira. Untuk lebih pastinya ya, uji laborat.
Membuat pupuk organik cair dari urin kelinci dan meningkatkan kandungan haranya
Urin kelinci bisa langsung digunakan untuk memupuk tanaman. Akan tetapi, aplikasinya harus diencerkan terlebih dahulu. Pengencerannya bisa menggunakan perbandingan 1:10. Misalkan 1 gelas urin kelinci ditambah 10 gelas air.
Untuk meningkatkan kandungan nitrogen pada urin kelinci, kita bisa menambahkan probiotik ketika proses pembuatan pupuk organik cairnya.
Perlu kehati – hatian dalam memilih probiotik. Serta perlakuannya juga harus benar. Kalau salah bisa membuat kualitas dari pupuk urin kelinci kacau.
Inilah langkah atau cara membuat pupuk urin kelinci dengan menambahkan probiotik.
- Alat dan pahan yang perlu dipersiapkan adalah urin kelinci, EM4, Gula Merah, Kapur pertanian (dolomit).
- Jumlah bahan tersebut masing – masing adalah urin 1 liter, EM4 45 mL, Gula merah 4,5 gram dan kapur pertanian 9 gram.
- Campur bahan – bahan di atas, aduk sampai larut kemudian difermentasikan selama 4 minggu.
Menurut penelitian, hasil dan kualitas pupuk organik cair dari urin kelinci tersebut adalah sebagai berikut.
Kandungan pupuk organik urin kelinci[4] | |
PH | 6,63 |
C Organik | 2,4 |
Nitrogen | 2,26 |
C/N rasio | 1,06 |
Hasil di atas jika dibandingkan dengan urin kelinci yang tidak fermentasi, ada kenaikan nilai N yang cukup banyak.
Karena jika dibandingkan fermentasi anaerob selama 2 minggu, nilai kandungan N hanya 1,76%.
Karena menggunakan EM4, maka proses fermentasi tidak perlu di aerasi. Hal ini karena sebagian besar bakteri yang bekerja pada EM4 adalah anaerob.
Jika dilakukan aerasi maka yang bekerja adalah bakteri aerob yang sudah pada pada urin kelinci.
Selain itu aerasi akan meningkatkan pH pupuk cair.
Meskipun yang bekerja adalah bakteri aerob, tetap saja bakteri ini akan mengurai N organik dan memanfaatkannya untuk perkembang biakannya.
Dengan waktu fermentasi yang tepat, ini bisa menghasilkan pupuk urin kelinci dengan nilai N yang lebih tinggi.
4 minggu
Akan tetapi, jika dibiarkan terus, ketika gula habis maka bakteri akan mulai menggunakan N itu sendiri. Artinya N dalam pupuk bisa habis atau berkurang.
Intinya adalah EM4 tidak akan bekerja kalau dalam fermentasinya diberi aerasi. Ini bukan omong kosong, karena data di bawah ini akan menjelaskan semuanya.
Pupuk urin kelinci + EM4 + aerasi[5] | |||
Lama aerasi | 0 jam | 48 jam | 96 jam |
pH | 6,63 | 9,76 | 10,20 |
C Organik | 2,40 | 2,63 | 2,62 |
N | 2,26 | 2,19 | 2,44 |
C/N Rasio | 1,06 | 1,19 | 1,07 |
Lihat pada c organiknya. Setelah diaerasi 96 jam (4 hari) tidak terjadi apa – apa pada c organiknya.
Artinya, bakteri yang terdapat pada em4 tidak bekerja sebagaimana mestinya. Yaitu menguraikan senyawa – senyawa organik yang terdapat pada urin kelinci.
Akibatnya, N yang berikatan secara organik tidak terlepas. Sehingga juga mengakibatkan tidak adanya peningkatan pada nilai N nya.
Kalau mau diaerasi, seharusnya bakteri yang digunakan adalah nitrobacter dan nitrosomonas.
Nitrobacter dan nitrosomonas akan menghasilkan nitrit dan nitrat yang sangat dibutuhkan oleh tanaman.
Khasiat urin kelinci untuk padi
Maaf ya, saya memiliki pendapat bahwa urin kelinci yang dikabarkan memiliki khasiat kusus pada tanaman itu adalah mitos. Terutama padi dan tanaman – tanaman lain.
Tidak ada manfaat khusus yang bisa diberikan oleh sebuah urin, selain bisa menyediakan unsur hara pada tanaman.
Tidak hanya urin kelinci, semua limbah ternak seperti urin sapi, kambing, kotoran sapi, kambing atau domba. Semua sama, mereka adalah sumber pupuk organik bagi tanaman.
Jika dikatakan urin kelinci bisa memberikan peningkatan pada produksi padi, kita lihat dulu dong, berapa dosisnya dan dibandingkan dengan pupuk apa.
Misalnya pupuk cair dari urin kelinci dibandingkan dengan urin sapi. Tanaman diberi pupuk cair dalam jumlah yang sama.
Pasti dong, yang urin kelinci pertumbuhannya lebih bagus. Karena dalam jumlah yang sama, urin kelinci mengandung unsur hara lebih tinggi.
Karena urin kelinci bisa memberikan unsur hara lebih tinggi, pasti tanaman berkembangnya lebih baik.
Seharusnya pemberian pupuk cair dari urin sapi dibuat lebih banyak. Karena produksi urin oleh sapi juga jauh lebih tinggi. Supaya jumlah unsur hara yang diberikan ke tanaman jumlahnya sama.
Intinya itu bukan pada sumber unsur haranya. Tapi berapa banyak unsur hara yang bisa disediakan sumber pupuk tersebut ke tanaman.
Dan, ini berlaku untuk semua tanaman. Terlepas dari faktor lain seperti pH tanah, C/N rasio, dan adanya hama pengganggu yang perlu dikondisikan.
Dari sumber ilmiah, pengggunaan urin kelinci untuk tanaman padi ternyata tidak memberikan perbedaan produksi yang siginifikan.[6] Rata – rata hampir sama dengan pemberian pupuk dari sumber lain.
Begitu juga untuk tanaman cabe. Penggunaan urin kelinci pada tanaman cabe performanya juga tidak lebih baik dari pupuk cair komersil.
Pupuk organik saat ini belum mampu menggantikan pupuk anorganik sepenuhnya. Terutama yang cair.
Karena masih terdapat kerepotan – kerepotan yang harus diatasi terlebih dahulu.
Diantarnya adalah:
- Pupuk organik jumlahnya tidak banyak. Mungkin kita akan menganggap satu atau dua truk itu banyak. Sebenarnya tidak. Jumlah tersebut masih tergolong sedikit. Untuk memberikan jumlah unsur hara yang sama dengan dosis pupuk anorganik, dibutuhkan setidaknya 10 – 20 kali lebih banyak dari pupuk anorganik. Perbandingan ini pernah saya tulis dalam hal pupuk tomat.
- Pupuk organik membutuhkan ruang simpan yang terlalu besar.
- Proses pembuatan menyedot biaya produksi yang besar. Bisa jadi malah jatuhnya lebih murah memakai pupuk anorganik.
Cara Membuat Pupuk Organik dan Pestisida Organik dari Limbah Urine Kelinci: [7]
- Semua empon-empon Laos / Lengkuas, Temu ireng, Jahe, Kencur, Kunyit, diiris-iris menggunakan pisau kemudian blender bersamaan dengan daun sambiloto / mimbo..
- Sesudah di blender kemudian lalu disaring (diperas) diambil air perasannya
- Masukan urine kelinci dalam drum yang sudah disiapkan.
- Masukan air empon-empon, tetes, Fermenter/ Em 4 (Azotobacter dan Ruminobacter). Aduk sampai rata kira-kira 3 – 4 jam.
- Tutup drum dan Letakan drum di tempat yang terlindung dari sinar matahari dan curah air hujan langsung, diamkan selama 7 hari
- Pada hari ke 8 Campuran urine kelinci dibuka dan diputar dengan pompa (aerator) dinaikturunkan lewat selang minimal setinggi 4 m selama 6 – 7 jam ( Pemutaran ini dimaksudkan untuk menguapkan amoniak yang bersifat racun bagi tanaman dan untuk mengurangi bau )
- Campuran air kencing kelinci sudah jadi dan dapat digunakan untuk pupuk organik cair.
Cara Menggunakan Pupuk dan pestisida organik berbahan baku Limbah Urine kelinci
Untuk 250 ml pupuk organik cair urine kelinci plus dicampur dengan 14 liter air bersih, dan semprotkan pada seluruh bagian tanaman.
Selain dapat memperbaiki struktur tanah, pupuk organik cair urin kelinci bermanfaat juga untuk pertumbuhan tanaman, herbisida pra tumbuh dan sekaligus dapat mengendalikan serangan hama penyakit.
Mengusir hama tikus, walang sangit dan serangga kecil pengganggu lainnya.
Ok,,terima kasih.
Kalo buat saya sih, urin kelinci juaranya.
Karna ditempat saya di lembang perternakan komplit, dari mulai sapi,kambing,kelinci, babi dll…
Saya coba praktekan sendiri dan hasilnya kelincilah juaranya dan untuk urin sapi bagus juga tapi terlalu banyak cacing
Tips menggunakan urin kelinci pada tanaman padi lebih epektif anda harus terlebih dahulu mengeringkan sawahnya (menghentikan aliran air ke sawah) dalam jangka 1/2 hari setelah sawahnya kering atau gak ada lagi air yang mengalir baru bisa di suntik pakai urin kelinci, logikanya biar urin kelinci gak hanyut terbawa air .