Rahasia Petani, Begini Cara Merawat Semangka Agar Buahnya Besar!
Cara merawat semangka agar buahnya besar dan manis bukanlah hal yang sulit untuk dilakukan. Petani baru bisa menerapkannya di lokasi budidayanya.
Metode perawatannya sudah menjadi andalan dari petani. Dan ini bisa ditiru oleh setiap petani di Indonesia.
Yang paling penting, awali dengan memperbaiki tanahnya. Lakukan pembajakan dan tingkatkan unsur hara.
Setelah itu, gunakan bibit semangka unggulan. Jika sudah dilakukan penanaman, barulah perawatan ini bisa diaplikasikan. Kita hanya akan fokus pada perawatan semangka saja. Jadi, untuk proses penanaman akan ada artikel khusus yang membahasnya.
Jadi, tahapan seperti pemilihan ketinggian lokasi, pengolahan lahan, penyemaian, pemilihan bibit dan lain sebagainya saya anggap sudah dilakukan semua.
Nah, apa saja cara merawat semangka agar buahnya besar dan berbuah manis? Berikut ini kunci utama yang perlu diperhatikan.
Pengairan Tanaman Semangka
Pengairan atau penyiraman dibutuhkan sewaktu memelihara tanaman semangka. Ini dilakukan sejak awal penanaman hingga memasuki masa panen.
Kuncinya, intensitas penyiramannya harus dibedakan di tiap masa. Dengan kata lain, jumlahnya berbeda di tiap masa perkembangan.
Alasannya, ada masa di mana kebutuhan air begitu tinggi. Sementara di lain waktu, kebutuhan airnya harus dikurangi. Contohnya pada masa pembesaran buah yang bila terlalu banyak air, justru buahnya akan terasa hambar dan mudah pecah.
Lantas, bagaimana metode penyiraman yang terbaik? Secara umum, petani semangka diminta untuk teratur dalam menyiram tanaman tersebut. Keteraturan membuat tanaman lebih cepat dalam tumbuh hingga buahnya pun lebih besar.
Penyiraman sebaiknya dilakukan setiap hari. Lakukan di pagi dan sore hari. Adapun caranya, Anda bisa menggunakan metode irigasi tetes atau pun kocor tanaman.
Kebutuhan airnya cukup besar selama masa tanam. Karena di sini, tanaman sedang dalam proses pembentukan akar. Begitu pula, mendorong tanaman lebih cepat ke masa pembungaan.
Sementara bila memasuki fase pembentukan bunga betina, petani disarankan untuk menghentikan penyiraman sementara. Barulah ketika buah mulai terbentuk, petani bisa menyiraminya lagi.
Hanya saja, penyiraman diturunkan jumlahnya. Tetapi tidak boleh terlalu sedikit. Karena ini bisa mengakibatkan pembentukan buah yang lebih kecil.
Kuncinya, cukupkan air di tiap fase. Kalau sudah memasuki tahap pemasakan, kurangi lagi airnya. Tujuannya supaya buah yang terbentuk tidak pecah. Lebih-lebih, kadar gula dalam semangka tidak hilang sehingga rasanya akan lebih manis.
Pemupukan Tanaman Semangka
Sebelum berbuah, pastikan tanaman memiliki pertumbuhan yang baik. Untuk mendukung pertumbuhannya, peran pupuk sangatlah diperlukan.
Dan dalam cara merawat semangka agar buahnya besar, setidaknya pupuk susulan bisa diberikan sekitar 5 kali. Tentunya dengan jenis pupuk yang berbeda.
Pupuk yang diaplikasikan terdiri dari 4 jenis. Di antaranya adalah NPK, KNO3, KCL dan ZA. Penggunaan tiap jenis menyesuaikan dengan masa tanam.
Ketika memasuki masa tanam 7 hari, gunakan NPK dan KNO3. Adapun dosisnya, NPK diberikan sekitar 4,5 gram dan KNO3sebesar 2,5 gram per tanaman.
Memasuki umur 14 hari, kedua jenis pupuk tersebut masih digunakan. Dosisnya saja yang ditingkatkan. Khusus KNO3 masih 2,5 gram, namun untuk NPK ditingkatkan menjadi 8,5 gram.
Sewaktu tanaman semangka memasuki umur 21, NPK dan KCL diaplikasikan. NPK diberikan sekitar 12,5 gram dan KCL sebesar 15 gram.
Kemudian masuk ke umur 35 hari, NPK dan ZA yang diutamakan. NPK sebesar 12,5 gram dan ZA sebesar 8,5 gram per tanaman.
Bila memasuki usia 45-50 hari, tinggal berikan ZA sebesar 10 gram per tanaman. Kemudian, tunggu buahnya dalam masa pemasakan. Artinya, petani tinggal menunggu waktu untuk memanennya.
Program pupuk kocor semangka
Selain program pemupukan di atas, kita juga bisa memberikan pupuk kocor dengan anjuran sebagai berikut:
- Pemupukan sebelum masa tanam: Berikan masing-masing 50 kg/ha untuk masing – masing SP36/TSP dan Dolomit dan NPK 16-16-16 sebelum tanam/pasang mulsa.
- Pemupukan masa vegetatif: Kocorkan masing-masing 6 gr/lt NPK 16-16-16 dan (KNO3) pada umur 7,14,21,28 HST
- Pemupukan masa generatif: Kocorkan masing-masing 6 gr/lt NPK 16-16-16 dan PNP (KNO3) pada umur 35,42,49,56 HST
- Perawatan: Semprotkan 3 gr/lt MKP pada umur 30,37,44,50 HST
Pemangkasan Cabang Semangka
Setelah mengetahui metode pemupukannya, ada satu kunci lain yang dinilai bakal menentukan kualitas buah. Maksudnya, tanaman semangka ini bisa berbuah lebih besar.
Kuncinya adalah pemangkasan cabang. Pemangkasan ini dilakukan pada cabang utama. tepatnya setelah ruas ke 5.
Tujuannya supaya nutrisi yang dibawa oleh akar bisa dimaksimalkan untuk membentuk bunga dan buah. Dengan begitu, buah yang dihasilkan jauh lebih besar dari biasanya.
Di samping itu, biasakan untuk memelihara sekitar 3 cabang saja. Hindari untuk memelihara banyak cabang dengan asumsi memperoleh buah yang lebih banyak.
Apabila Anda lebih memprioritaskan jumlah, Anda bisa membiarkan banyak cabang. Tetapi konsekuensinya, buah yang dihasilkan tidak akan besar secara merata. Karena nutrisi ini akan terbagi ke beberapa cabang tersebut.
Pengendalian Hama dan Gulma
Cara merawat semangka agar buahnya besar yang terakhir ialah memastikan tanaman aman dari gulma dan hama. Ini juga harus dipikirkan secara matang.
Petani seharusnya memperhatikan kualitas hidup dari tanaman. Baiknya, singkirkan gulma yang tumbuh di lahan tanam semangka.
Sementara itu, usahakan untuk mengendalikan serangan hama mau pun penyakit. Gunakan pembasmi hama yang sesuai. Aplikasikan sebelum hama menyerang tanaman secara menyeluruh.
Dengan tidak adanya hama mau pun penyakit, pertumbuhan tanaman akan lebih optimal. Pada akhirnya, tanaman semangka ini pun dapat membentuk bunga dengan ukuran jumbo seperti yang diharapkan.
Itulah kurang lebih cara merawat semangka agar buahnya besar. Terapkan metodenya secara tepat, maka kuantitas dan kualitas buah yang didapat akan jauh lebih baik.