cara membuat pakan kelinci dari dedak

Cara Membuat Pakan Kelinci Dari Dedak Yang Memiliki Protein Tinggi

Kali ini kita akan membahas bagaimana cara membuat pakan kelinci dari dedak padi. Apakah dedak ini bisa berperan sebagai pakan utama atau hanya berperan sebagai pakan tambahan dan pakan penguat.

Tapi sebelum itu, kita mesti tahu dulu pakan seperti apa yang dibutuhkan oleh kelinci dan berapa jumlah nutrisi yang dibutuhkannya.

Setelah itu, kita akan legowo dengan hasilnya setelah membaca artikel ini.

Jenis pakan yang dibutuhkan oleh kelinci

Secara alami kelinci memakan pakan hijauan. Hijauan ini bisa berupa rumput atau limbah sayuran yang masih layak.

Untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan kelinci yang lebih cepat, pakan tambahan diberikan. Pakan tambahan untuk kelinci ini biasanya berupa konsentrat.

Untuk ternak kelinci yang pertumbuhannya harus cepat, tidak ada jalan lain kecuali memberi ke dua jenis pakan tersebut.

Penggunaan pakan tunggal berupa hijauan saja, selama ini belum memberiakah hasil yang memuaskan. Kecuali hijauan kangkung untuk kelinci.

Kangkung bisa digunakan sebagai pakan tunggal dalam ternak kelinci. Ini sudah terbukti dan hasilnya cukup lumayan.

Meskipun demikian, kalau kangkung dan ditambah konsentrat hasilnya akan lebih bagus lagi.

Tapi konsentrat ini hanya sebagai pakan penguat. Karena untuk mendukung sistem pencernaan kelinci, kelinci membutuhkan pakan dengan serat yang cukup tinggi.

Oleh sebab itu, pakan utama untuk kelinci adalah hijaun. Jika kelinci diberi pakan hijauan dan konsentrat, jumlah hijauan jumlahnya antara 50 – 70 % dari ransum. Sisanya adalah pakan penguat atau konsentrat.

Dengan demikian, kita akan lebih fokus ke cara membuat pakan kelinci (konsentrat) dari dedak ini.

Kebutuhan nutrisi pakan kelinci

Pada usia pertumbuhan, kelinci memerlukan ransum dengan kandungan nutrisi sebagai berikut:[1]

NutrisiJumlah
Digestible Energy (DE)2500kkal/kg
TDN65.00%
Serat Kasar10 – 12%
Protein Kasar16.00%
Lemak2.00%

Cara membuat pakan kelinci dari dedak

Cara membuat pakan kelinci dari dedak ini adalah sebagai pakan penguat atau konsentrat. Sebagaimana yang sudah saya singgung di awal.

Tapi untuk pakan hijaunnya kita pakai kangkung.

Maka jenis bahan pakan yang akan kita gunakan adalah kangkung, dedak padi dan Pakan ayam BR1.

Jumlah dari masing – masing ransum adalah:

Dedak padi yang halus sebanyak 55%, BR1 sebanyak 25% dan kangkung sebanyak 20%.

kangkung di sini yang dimaksud kangkung dalam keadaan kering.

Misalkan kita mau buat pakan total sebanyak 10 kg, maka dedak padinya sebanyak 5,5 kg, BR1 sebanyak 2,5 kg dan kangkung sebanyak 2 kg.

Dedak padi dan BR1 dicampur sampai rata, kemudian ditambah air sedikit demi sedikit dan diaduk kembali sampai merata.

Kemudian campuran dedak dan BR1 sebelum diberikan dikepal – kepal terlebih dahulu untuk membuang jumlah air yang berlebih.

Untuk kelinci dengan bobot sekitar 1 kg, bisa menghabiskan campuran dedak dan br1 sekitar 180 gram/ekor/harinya.

Untuk jumlah pemberian kangkung, pemberiannya dibagi rata saja.

10 kg ransum di atas bisa dipakai untuk memberi makan kelinci sebanyak 45 ekor setiap hari.

Jadi, jika jumlah kelinci yang dipelihara lebih sedikit atau lebih banyak, hitungan jumlah ransumnya bisa disesuaikan.

Apakah bisa konsentrat kelinci hanya dedak?

Tentu saja bisa. Kelinci dengan pakan full hijauan saja bisa tanpa pemberian pakan tambahan apapun.

Asalkan dedak padi difungsikan sebagai pakan tambahan saja, dedak padi saja bisa dipakai. Tidak masalah.

Tapi kalau jumlahnya terlalu banyak, pencernaan kelinci bisa terganggu. Karena selain sistem pencernaan kelinci yang tidak seharusnya mendapat dedak padi dalam jumlah banyak, dedak sendiri juga mengandung zat pencahar.

Cukup itu saja ya. Sorry saya tidak bisa memberikan banyak konten untuk pembahasan cara membuat pakan kelinci dari dedak ini. Karena memang topiknya sangat spesifik.

Sorry jika banyak kekurangan, terima kasih dan sampai jumpa lagi.

Referensi

[1] Marhaeniyanto, Eko dan Sri Susanti. Penggunaan Konsentrat hijau untuk meningkatkan produksi ternak kelinci New Zaeland White. Universitas Tribhuwana Tunggadewi, Malang. Jurnal Ilmu – Ilmu Peternakan 27 (1): 28 – 29.

[2] Wardhana, Risang Pramudyo, Fernandy Dwi Satrya, Sudiyono, dan Ratih Dewanti. Pengaruh Penggunaan Klobot Jagung Segar Dalam Ransum Terhadap Kecernaan Bahan Kering dan Bahan Organik Serta Produksi Karkas Kelinci Peranakan New Zaeland White Jantan. Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta. Buletin Peternakan Vol. 38 (3): 150 – 156.

2 comments

  1. Dalam artikel ini, kangkung diberikan secara terpisah dari konsentrat dedak + BR1. Jadi tidak perlu digiling halus.

  2. itu kangkung nya di giling terus dicampur ke dedak dan pakan ayam atau gimana?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *