kangkung untuk kelinci

Kangkung Untuk Kelinci Sebagai Pakan Tunggal Bisa Nambah Bobot Sebanyak 1 Kg Dalam 60 Hari Saja

Kangkung untuk kelinci?

Kangkung untuk kelinci bisa menjadi sumber pakan yang sangat bagus. Memang ada berbagai macam hijauan yang bisa kita berikan untuk mereka (kelinci).

Tapi kita akan tahu bahwa kangkung bisa menjadi sangat spesial jika diberikan pada kelinci. Kangkung ini spesial dan saya akan membahasnya di sini.

Kali ini sedikit berbeda, karena tidak seperti pembahasan kangkung untuk pakan hewan lain. Yang rata – rata hasilnya mediocre, biasa – biasa saja.

Kita bisa cek di beberapa artikel di bawah ini.

Kangkung untuk pakan kambing dan semua hewan ternak

Ikan lele dengan pakan kangkung

Ada sumber terpercaya yang menyatakan, bahwa kangkung bisa memberikan hasil yang luar biasa untuk pertumbuhan kelinci.

Ini karena kangkung yang biasanya hanya dijadikan sayuran oleh kita, ternyata memiliki kelebihan yang belum banyak terekspose jika dibandingkan jenis hijauan lain.

Nanti kita akan lihat apa saja hal tersebut.

Dengan kangkung, scale up usaha ternak kelinci

Tentu saja bisa. Karena faktor utama dalam keberhasilan usaha salah satunya adalah pakan.

Pakan yang berkualitas, jumlahnya memadai, dan konsisten bisa membuat pertumbuhan kelinci menjadi optimal.

Jika kita bisa mengontrol stok pakan dalam waktu yang panjang, konsisten, maka kita bisa merencanakan untuk meningkatkan skala usaha ternak kelinci yang sedang kita jalankan.

Kita bisa melakukan hal tersebut pada kangkung.

Hal ini karena kangkung:

  • Merupakan tanaman yang pertumbuhannya sangat cepat.
  • Kangkung nyaris tidak ada serangan hama yang berarti.
  • Kandungan nutrisinya sangat tinggi sebagai pakan ternak.
  • Cara menanamnya sangat mudah.
  • Dan yang paling penting adalah harganya murah.

Dalam tiga mingu, kangkung sudah bisa dipanen. Itu adalah usia yang standard. Kalau kita mau memanennya lebih cepat, kita bisa melakukannya pada usia kangkung 2 minggu.

Ada alasan yang cukup bagus, kenapa kita bisa memanen kangkung lebih cepat.

Kita bisa mengatur jarak waktu penanaman kangkung, sehingga kita bisa mendapatkan hijauan yang berkualitas untuk pakan kelinci.

Kualitas nutrisi kangkung tergolong premium. Karena dalam berat kering, kangkung memiliki protein kasar sekitar 20 – 24%. Terutama daunnya.

Hijauan dengan protein sebesar itu sangat jarang ditemui. Yang bisa menyainginya hanya tanaman dari jenis legum, seperti kaliandra, indigofera, turi, daun sengon dan lainnya. Itupun legum memiliki serat kasar yang lebih tinggi.

Serat kasar yang tinggi bisa mengurangi tingkat kecernaan dari pakan tersebut. Dengan kata lain, gizinya akan banyak yang terbuang bersama kotoran.

Apa yang kelinci lakukan untuk hidup?

Fakta bahwa kelinci bukanlah termasuk hewan ruminansia seperti sapi, kambing atau domba. Yes, kelinci herbivora (pemakan tumbuhan), tapi ia bukan ruminansia.

Artinya, kualitas pakannya tidak bisa disamakan dengan ruminansia besar. Jadi, rumput – rumputan seperti rumput raja, rumput mombaca, rumput gajah atau rumput odot, kurang bagus untuk kelinci.

Ruminansia mempunyai kemampuan untuk memproses serat kasar yang tinggi dengan bantuan mikroba yang terdapat pada sistem pencernaannya yang lebih kompleks. Kelinci tidak punya kemampuan itu.

Sifat – sifat makan kelinci

Kelinci sangat selektif dalam memilih makanan. Lebih selektif daripada kambing.

Mereka akan lebih suka memilih daun tanaman daripada batang. Ia juga lebih menukai bagian tanaman yang lebih muda daripada yang tua.

Daun dan bagian tanaman yang muda sangat kelinci butuhkan. Karena kelinci harus mendapatkan protein dengan kecernaan yang tinggi.

Daun dan bagian tanaman yang muda memiliki kandungan protein yang lebih tinggi dan serat kasar lebih rendah. Sehingga tingkat kecernaannya lebih besar.

Kasus tersebut sudah pernah saya bahas pada rumput odot. Bahwa semakin tua rumput odot dipanen, kualitas nutrisinya semakin menurun. Yang artinya kandungan protein kasarnya semakin turun dan serat kasarnya semakin tinggi.

Selain selektif dalam memilih makanan, kelinci juga sangat sensitif terhadap perubahan ransum yang diberikan. Perlu waktu dan trik untuk memperkenalkan jenis pakan baru pada kelinci.

Memaksakan jenis ransum baru bisa membuat kelinci stress, tidak mau makan dan produksinya menurun.

Inilah kenapa di awal tadi saya sebutkan bawah kangkung merupakan solusi yang sangat tepat, karena bisa mengatasi segala habit atau kebiasaan makan dari kelinci.

Selain itu, pakan apapun yang kita berikan harus sesuai dengan cara kerja sistem pencernaan dari kelinci itu sendiri.

Bagaimana kelinci mencerna makanan mereka

Sistem pencernaan kelinci adalah monogastrik. Makan yang dikunyah olehnya, dengan segera akan dikirim menuju lambung.

Pakan yang dikunyah oleh mulut akan bercampur dengan enzim, dan akan bercampur dengan asam lambung untuk dicerna.

Makanan kelinci akan berada di perut selama tiga hingga enam jam dan mengalami sedikit perubahan struktur kimia.

Kemudian isi perut secara bertahap akan dikirimkan ke usus kecil. Saat isinya masuk ke usus halus, makanan akan diencerkan oleh aliran empedu, sekresi usus pertama dan akhirnya pankreas jus.

Karena sistem pencernaan kelinci yang monogastrik, kelinci kurang bisa mencerna serat kasar.

Kemampuannya dalam mencerna serat kasar adalah yang paling kecil jika dibandingkan dengan sapi, kambing atau domba.

Contohnya adalah dari sebuah jurnal ilmiah yang membandingkan antara kelinci dan hewan ruminansia dalam mencerna rumput alfafa.

Kemampuan beberapa hewan dalam mencerna serat alfalfa
Sapi44.00%
Kambing41.00%
Domba45.00%
Kuda41.00%
Babi22.00%
Kelinci14.00%

Untuk kambing, sapi dan domba kemampuannya dalam mencerna pakan dengan serat kasar tinggi masih cukup lumayan. Ini sudah jelas karena mereka memiliki sistem pencernaan yang banyak.

Selain itu ruminansia juga memiliki bakteri yang aktif dalam pencernaan mereka. Bakteri ini akan membantu mereka dalam mencerna serat kasar.

Kuda, babi dan kelinci memiliki pencernaan yang hampir sama. Yaitu monogastrik.

Tapi, semakin kecil ukurannya kemampuan dalam mencerna serat semakin menurun.

Kangkung untuk kelinci adalah solusinya. Karena kangkung memiliki serat kasar yang jauh lebih rendah. Tapi, protein kasarnya cukup tinggi.

Selain itu, kangkung untuk kelinci sangat mudah dicerna. Tidak hanya untuk seratnya, protein kasarnya juga.

Kandungan nutrisi kangkung

Mengenai kandungan nutrisi dari kangkung, nilai yang kita dapatkan akan sedikit berbeda – beda antara sumber satu dengan yang lainnya.

Meskipun perbedaannya tidak signifikan.

Sebenarnya ini cukup wajar. Karena kita tidak tahu pada usia berapa kangkung dianalisa kandungan nutrisinya.

Karena semakin tua usia daun kangkung, semakin menurun protein kasarnya dan meningkat serat kasarnya. Begitu juga sebaliknya, semakin muda semakin tinggi kandungan protein kasarnya dan serat kasarnya masih belum tinggi.

Untuk kandungan nutrisi dari kangkung sendiri, ini sudah banyak saya tulis di beberapa artikel saya sebelumnya.

Anda bisa melihatkanya di sini, artikel tentang kangkung.

Di artikel tersebut ada beberapa kandungan nutrisi dari kangkung yang diperoleh dari dalam negeri sendiri.

Cara memberikan kangkung untuk kelinci

Cara memberikan kangkung untuk kelinci juga sangat mudah. Tidak seribet daripada memberikan kangkung untuk ikan.

Kalau untuk ikan, kangkung harus ditepung terlebih dahulu. Sedangkan untuk kelinci, kangkung bisa diberikan dalam bentuk segar atau kering (rendeng kangkung).

Dalam bentuk segar, kangkung harus dilayukan terlebih dahulu. Misalnya ambil sore, diberikan ke kelinci pada pagi atau siang.

Hal tersebut untuk menghindari kelinci kembung karena kadar air pada kangkung yang tinggi. Apalagi kangkung diambil dalam usia muda.

Mengenai jumlah pemberian, kangkung bisa diberikan sebanyak 8%, 10% dari bobot hidupnya atau diberikan dalam jumlah tidak terbatas. Ada penelitian yang sudah mengkonfirmasi hal tersebut.

Kangkung untuk kelinci sebagai pakan tunggal

Bahkan kangkung bisa diberikan pada kelinci sebagai pakan tunggal. Artinya ya pakan yang diberikan sehari – hari hanya kangkung saja. Tanpa ada tambahan pakan lain, misalnya konsentrat.

Seperti pada penelitian terhadap kelinci new zaeland, dengan bobot awal sekitar 1 kg, selama 60 hari pemeliharaan bisa bertambah bobotnya sekitar 1 kg.[1]

Itu hanya dengan menggunakan pakan kangkung saja. Tanpa ada pakan tambahan lain.

Dengan jumlah pemberian kangkung adalah sebanyak 8% dari bobot hidup kelinci.

Pertambahan bobot kelinci dengan pakan kangkung saja
Bobot awal1060 gram/ekor
Bobot setelah 30 hari1630 gram/ekor
Bobot setelah 60 hari2080 gram/ekor

Memberikan konsentrat memang bisa membuat pertumbuhan kelinci lebih tinggi. Dengan pemberian konsentrat sebanyak 3% dari bobot hidup.

Jumlah tersebut memang tidak banyak, karena bobot kelinci yang kecil. Untuk kelinci dengan berat 1 kg saja, 3% nya baru 30 gram. Itu untuk per ekor/hari.

Tentunya jumlah konsentrat yang diberikan juga harus mengikuti naiknya bobot dari kelinci itu sendiri. Karena semakin berat kelinci, kalau jumlah konsentratnya flat, 3%, jumlahnya akan mengikuti bobot kelinci.

Perpaduan ransum antara konsentrat dan kangkung akan menambah performa pertumbuhan kelinci semakin cepat. Karena konsentrat dan kangkung sama – sama memberi sumber protein yang sangat tinggi.

Berdasarkan penelitian, konsentrat + rumput guinea hanya mampu memberikan ADG rata 25,5 g/ekor/hari, sedangkan ransum konsentrat + kangkung bisa memberikan ADG kelinci rata – rata 31,4 g/ekor/hari.[2]

Kangkung juga bagus untuk kelinci breeding

kangkung untuk kelinci

Indukan kelinci yang sedang hamil dan menyusui sangat membutuhkan nutrisi yang lebih tinggi.

Tingginya nutrisi ini dibutuhkan untuk:

  • Mempertahankan skor kondisi tubuhnya. Berdasarkan penelitian, bobot indukan kelinci setelah melahirkan masih memiliki bobot yang lebih tinggi. Ini menunjukkan kondisi skor tubuhnya masih ok.
  • Pertumbuhan anaknya, baik ketika dalam kandungan sampai penyapihan.
  • Meningkatkan produksi susu. Produksi susu indukan kelinci yang diberi konsentrat dan daun kangkung memproduksi susu sekitar 20 gram lebih banyak.
  • Memberikan bobot anak yang lebih tinggi.
  • Menurunkan tingkat kematian anakan kelinci.
  • Indukan bisa birahi lagi lebih cepat kalau skor kondisi tubuhnya bagus.

Memilih kangkung untuk kelinci sebagai hijauan adalah pilihan yang tepat. Selain mudah diperoleh, harganya juga murah dan mudah untuk dibudidayakan sendiri.

Jadi, mulai sekarang jangan ragu untuk menggunakan kangkung sebagai pakan kelinci karena hasilnya insyaAllah akan bagus.

Seperti itu kira – kira.

Saya kira untuk pembahasan kangkung untuk kelinci sampai disini saja. Sorry jika banyak kekurangan. Terima kasih dan sampai jumpa lagi.

Referensi

[1] Pok Samkol, Preston T R and Ly J 2006: Effect of increasing offer level of water spinach (Ipomoea aquatica) on intake, growth and digestibility coefficients of rabbits. Livestock Research for Rural Development. Volume 18, Article #25. Retrieved March 2, 2020, from http://www.lrrd.org/lrrd18/2/samk18025.htm

[2] Tran Hoang Chat, Ngo Tien Dung, Dinh Van Binh and Preston T R 2005: Water spinach (Ipomoea aquatica) as replacement for guinea grass for growing and lactating rabbits. Livestock Research for Rural Development. Volume 17, Article #109. Retrieved March 2, 2020, from http://www.lrrd.org/lrrd17/10/chat17109.htm

[3] Samkol, Pok. Water spinach (Ipomoea aquatica) as a feed resource for growing rabbits. Center for Livestock and Agriculture Development (CelAgrid-UTA Cambodia), Cambodia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *