Beauveria bassiana adalah jamur atau fungi yang secara alami terdapat di tanah dan tersebar di seluruh penjuru dunia serta termasuk dalam jamur entomopatogen. Maksudnya adalah fungi ini adalah organisme yang bersifat parasit bagi serangga yang dihinggapinya. Sehingga, beauveria bassiana bisa digunakan sebagai pengendali hama tanaman. Tercatat, ada sekitar 175 spesies yang bisa dikendalikan oleh jamur yang satu ini.
Cara kerja Beauveria bassiana
Mekanisme parasitnya adalah menyebabkan penyakit muscardine putih pada serangga yang dihinggapinya.
Ketika spora jamur yang sangat kecil ini kontak dengan tubuh serangga, jamur akan berkembang biak. Kemudian masuk melalui mulut, berkembang biak lagi di dalam sana, dan bisa membunuh serangga dalam beberapa hari saja.
Yang perlu menjadi perhatian adalah antara jamur dan tubuh serangga harus terjadi kontak. Dengan adanya kontak langsung antara jamur dan tubuh serangga, maka proses infiltrasi (masuknya jamur ke tubuh serangga) akan semakin cepat.
Setelah melakukan penetrasi dalam tubuh serangga, hifa jamur berkembang dan memasuki pembuluh darah.
Jamur B. bassiana juga menghasilkan beberapa racun. Senyawa racun tersebut diantaranya adalah beuverizin, beauverolit, bassianolit, isorolit dan asam oksalat.
Racun – racun tersebut bisa menyebabkan terjadinya kenaikan pH darah, penggumpalan darah dan terhentinya peredaran darah. Racun-racun tersebut juga menyebabkan kerusakan jaringan seperti saluran pencernaan, otot, sistem syaraf dan sistem pernafasan.
Selain itu, Enzim-enzim tersebut mampu menghidrolisis kompleks protein di dalam integumen yang menyerang dan menghancurkan kutikula.
Hifa tersebut mampu menembus dan masuk serta berkembang di dalam tubuh serangga. Jamur entomopatogen menginfeksi tubuh serangga secara kontak dengan permukaan inang, masuk ke dalam tubuh inang, mereproduksi inokulum jamur di dalam satu atau lebih jaringan inang hingga menyebabkan kematian. Proses dilanjutkan dengan pertumbuhan miselia jamur di luar tubuh inang hingga menutupi seluruh tubuh serangga.
Proses insektisida biologi ini tidak berhenti hanya sampai sasarannya mati. Jamur B. bassiana akan berkembang sampai menutupi tubuh inangnya. Sehingga, serangga yang sehat bisa tertempel atau terkontaminasi jamur B. bassiana dari serangga yang sakit.
Kontaminasi dapat terjadi melalui spora ke tubuh inang maupun feses yang terkontaminasi serangga sehat di lingkungan. Kejadian ini akan berlanjut secara terus menerus dan akan menginfeksi, sehingga berakibat terjadinya penurunan populasi serangga hama tanaman.
Dengan begitu, beauveria bassiana bisa digunakan sebagai insektisida biologis yang sangat efektif. Efektif untuk jangka pendek maupun jangka panjang.
Hama sasaran jamur beveauria bassiana
Di awal sudah saya singgung, bahwa jamur ini bisa digunakan sebagai insektisida biologi dengan target sasaran sekitar 175 jenis spesies. Itu merupakan jangkauan yang sangat banyak sekali.
Akan tetapi, kita hanya akan memberikan data untuk hama yang populer saja. Misalnya untuk ulat grayak, kutu kebul, aphid, thrips dan beberapa hama lainnya.
Untuk sekedar daftar saja, saya kira sanggup untuk mencarinya. Tapi untuk pembahasan yang lebih detail, hal tersebut perlu banyak waktu untuk melakukannya.
Inilah daftar hama yang bisa diatasi dengan jamur Beveauria bassiana.
- Thrips
- Ulat grayak
- Kutu kebul
- Kutu daun
- Aphids
- Belalang
- Kepik
- Kaper
- Semut api
- Pengerek batang
- Penggerek batang
- Nyamuk jamur
- Lalat pantai
- kumbang
- Kumbang kulit kayu
- Kumbang anggur hitam
- bonggol bonggol
- Kumbang daun sereal
- Kumbang penggerek kopi
- Kumbang kentang Colorado
- Penggerek abu zamrud
- Kumbang Jepang
- Kumbang kacang Meksiko
- Kumbang palem merah
- Kumbang akar stroberi
- ulat
- ngengat
- penggerek jagung eropa
- Ulat sutra invasif
- Ngengat Apel clearwing
- Tungau
- Kutu anjing ( Phyllotreta spp)
- Dst
Jamur Beauveria Bassiana Untuk ulat grayak
Ulat grayak merupakan hama yang cukup sering ditemui di pertanian kita. Cabe dan keluarganya seperti tomat, terong dan lainnya adalah tanaman favorit dari ulat grayak.
Bahkan, artikel yang sudah terbit melaporkan bahwa wilayah tertentu ulat grayaknya sudah resisten terhadap insektisida kimia.
Jamur B. Bassiana ini bisa menjadi salah satu solusi alternatifnya. Mari kita lihat, efektivitas dari jamur ini berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan.
Inti dari hasil penelitiannya adalah menggunakan ulat grayak dengan konsentrasi sebanyak 1,5% bisa membunuh populasi ulat grayak sebanyak 85%.[1]
Pada penelitiannya memang menggunakan beberapa konsentrasi yang lebih rendah. Contohnya adalah 1 % dan 0,5 %. Karena hasil dari konsentrasi 1,5% lebih tinggi, saya pakai yang itu saja.
Selanjutnya, berdasarkan uji cobanya, ulat grayak tidak langsung mati seketika. Melainkan bertahap tingkat kematiannya semakin meningkat.
Pada hari ke 5 setelah penyemprotan, tingkat kematiannya hanya 10% saja. Hari ke -8 sebanyak 35 %, hari ke-11 sebanyak 65% dan hari ke-14 sebanyak 85%.
Beauveria bassiana untuk kutu anjing ( Phyllotreta spp.)
Kutu anjing merupakan hama yang paling sering menyerang tanaman sawi. Hama ini bisa menghabiskan daun sawi dan membuat daun menjadi bolong – bolong serta akhirnya sayur tidak menarik.
Menggunakan jamur B. Bassiana secara rutin, bisa menurunkan tingkat serangan dari kutu anjing. Berdasarkan penelitian, beauveria bassiana bisa menekan tingkat kerusakan yang diakibatkan oleh kutu anjing pada sawi sebanyak 60%.[2]
Itu hasil kurang lebihnya. Penyemprotan dilakukan secara teratur, yaitu pada sawi berusia 7, 14, 21 Hari Setelah Tanam. Dengan kata lain, penyemprotan dilakukan semingu sekali.
Sedangkan untuk kerapatannya, jumlah kerapatan jamur yang memberikan hasil tertinggi adalah 105 konidia/ml. Jika nanti ditemukan untuk hasil berbeda dengan kerapatan yang lebih tinggi, pasti akan di update lagi.
Beauvaria bassiana untuk hama pengerek buah kapas
Hama pengerek buah kapas atau Helicoverpa armigera merupakan hama yang bisa menurunkan produksi pertanian kapas. Bahkan daya rusaknya bisa sampai 70%.
Makanya, kemudian diteliti cara mengatasi hama pegerek buah kapas ini menggunakan insektisida biologis supaya lebih murah dan efektif untuk jangka panjang.
Hasilnya juga tidak mengecewakan. Jamur B. bassiana sangat efektif dalam membunuh larva pengerek buah kapas.
Dalam 24 jam, aplikasi larutan B. bassiana dengan konsentrasi 3 x 105 bisa membunuh larva pengerek buah kapas sebanyak 70%.[3]
Selain itu, terjadi penurunan populasi hama yang cukup signifikan setelah penelitian selesai. Penurunannya bisa sampai 48%.
Tidak hanya itu, semua hasil menggunakan insektisida biologis beauveria bassiana tidak kalah, atau sebanding dengan penggunaan insektisida kimia.
Beauveria bassiana menyelamatkan kelapa sawit
Kumbang tanduk atau nama latinnya Oryctes rhinoceros adalah hama yang merugikan bagi perkebunan kelapa sawit.
Hal ini karena kumbang tersebut mengerek pucuk kelapa sawit. Karena pucuk kelapa sawit rusak, maka pertumbuhan kelapa sawit terhenti. Akhirnya mati.
Menggunakan insektisida biologis/hayati, kelebihannya adalah bisa bekerja dalam waktu yang panjang. Karena meskipun hama sasaran sudah mati, jamur akan tetap berkembang dan hidup.
Penelitian yang langsung aplikasi ke lapangan sangat sedikit atau sulit untuk ditemukan. Karena membutuhkan waktu yang lama dan biaya banyak.
Akan tetapi, tujuan bagian ini bukan itu. Melainkan apakah jamur ini memang bisa membunuh kumbang tanduk kelapa sawit atau tidak.
Jika kita menyemprotkan jamur ini dan mengenai (kontak) dengan tubuh kumbang, maka 100 % insyaAllah B. bassiana akan menginfeksi kumbang tanduk. Masalah matinya, kita tunggu saja.
Ini berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, bahwa menyemprotkan jamur B. bassiana dengan konsentrasi 75 gram/liter bisa menginfeksi larva kumbang tanduk sampai 100%. Terus larva tersebut mati dengan tingkat kematian sampai 78% dalam 18 hari.[4]
Kesimpulan
Meskipun kebanyakan penelitian masih dalam skala laboratorium, jamur Beauveria bassiana memang efektif untuk membunuh dan mengendalikan serangan hama – hama yang sudah tersebut di atas.
Syaratnya adalah harus terjadi kontak antara jamur dengan hama sasarannya. Ini bisa dibuat dengan meningkatkan konsentrasi penyemprotan atau frekuensi penyemprotan di perbanyak.
Efektivitas dari insektisida biologi adalah jangka panjang. Karena jamur akan terus berkembang, meskipun hama sasaran mati.
Semakin banyak keberadaan jamur ini di lahan pertanian, maka potensi penekanan serangan hama akan semakin tinggi.
Referensi
[1] Alum Turnip, Dirk Y. P. Runtoboi, Daniel Lantang. Uji Efektivitas Jamur Beauveria bassiana dan Waktu Aplikasi Terhadap Hama Spodoptera litura Pada Tanaman Sawi Hijau (Brassica juncea). JURNAL BIOLOGI PAPUA. Vol 10, No 1, Halaman: 26–31 E-ISSN: 2503-0450 April 2018.
[2] Mochammad Syamsul Hadi, Toto Himawan, Ika Riana Hiola. EFEKTIVITAS JAMUR Beauveria bassiana (BALS.) VUILL. DAN Metarhizium anisopliae UNTUK MENGENDALIKAN HAMA Phyllotreta spp. (COLEOPTERA: CHRYSOMELIDAE) PADA TANAMAN SAWI (Brassica sinensis L.) DI TRAWAS, MOJOKERTO. Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya. Jurnal HPT Volume 4 Nomor 2 Mei 2016.
[3] Igaa Indrayani, Deciyanto soetopo, dan Joko Hartono. Efektivitas Formula Jamur Beauveria bassiana Dalam Pengendalian Pengerek Buah Kapas (Helicoverpa armigera). Jurnal Littri 19(4), Desember 2013. Hlm. 178 – 185.
[4] Ridha Hasanah Sihombing, Syahrial Oemry, Lahmuddin Lubis. Uji Efektifitas Beberapa Entomopatogen Pada Larva Oryctes rhinoceros L. (Coleoptera: Scarabaeidae) di Laboratorium. Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, USU, Medan 20155. Jurnal Online Agroekoteknologi . ISSN No. 2337- 6597 Vol.2, No.4 : 1300- 1309 , September 2014.