Daftar Isi
- 1 . Melakukan vaksinasi pencegahan penyakit
- 2. Air minum yang bersih
- 3 . Sapi tidak boleh sakit
- 4 . Pemberian ransum yang konsisten
- 5 . Pakan Serat
- 6. Kandang sapi jangan terlalu panas
- 7 . Biosecurity dengan menjaga kebersihan kandang
- 8 . Memberikan vitamin B12
- 9 . Jangan sampai kekurangan fosfor
- 10 . Herbal bisa meningkatkan nafsu makan sapi
- Referensi
Ketika mendapati sapi tidak mau makan, harus segera ditanggapi. Berilah perhatian dan perhatikan kira – kira sebabnya apa.
Kemampuan sapi makan dengan bagus adalah salah satu kriteria sapi dalam kondisi sehat. Karena sapi makan dengan lahap adalah pintu utama sapi untuk berproduksi.
Entah itu penambahan daging, pertumbuhan, dan produksi susu.
Masuknya pakan ke tubuh sapi itu harus setiap hari. Mustahil sapi bisa nambah berat badan kalau tidak ada makanan yang dimakan.
Ketika sapi mau mengkonsumsi ransum, maka ada kemungkinan bobot akan naik setiap harinya.
Sedangkan jika tidak makan pada hari itu, maka otomatis ada loss atau kehilangan berat badan. Atau para peternak biasa menyebut susut badan.
Oleh karena itu, peternak sapi harus selalu berupaya untuk menjaga supaya nafsu makan sapi tetap terjaga.
Secara umum, sapi tidak mau makan jika:
- Rumen sudah penuh
- pH rumen turun
- Tidak ada pakan
- Sakit
- Stress (karena perjalanan atau kepanasan atau banyak gangguan)
Ketika isi rumen sudah penuh sapi akan berhenti makan dan mulai memamah (nggayemi).
Begitu juga ketika pH rumen turun. PH rumen akan turun ketika sapi mendapat makanan dengan adanya karbohidrat yang mudah terfermentasi.
Contohnya adalah biji – bijian, jagung dan bahan lain yang mengandung pati.
Penurunan pH rumen ini erat kaitannya dengan asidosis.
Ketika pH rumen turun, sapi akan berhenti makan dan mulai untuk nggayemi. Nggayemi akan memproduksi kalium bikarbonan yang bisa berfungsi sebagai buffer untuk mengembalikan pH rumen kembali normal.
Sapi yang sakit dan mengalami cidera kebanyakan berakibat pada turunnya nafsu makan sapi atau bahkan sapi tidak mau makan.
- Sapi pincang tidak mau makan.
- Sapi yang mengalami ketosis tidak mau makan.
- Sapi yang demam tidak mau makan.
Pengobatan harus segera dilakukan sesuai dengan penyakit yang dialami oleh sapi.
Sapi yang sedang stress, entah itu karena perjalanan, kepanasan atau dijadikan tontonan juga bisa menyebabkan sapi tidak mau makan.
Berikan waktu sapi untuk beradaptasi.
Cara untuk menjaga nafsu makan sapi adalah dengan langkah sebagai berikut:
1 . Melakukan vaksinasi pencegahan penyakit
Mencegah sapi supaya tidak terserang penyakit tetap yang terbaik. Mekipun demikian, pelaksanaannya kurang begitu diperhatikan.
Memang pemberian vaksin pada sapi ini tidak secara langsung berpengaruh terhadap nafsu makan sapi.
Akan tetapi, kalau penyakit strategis seperti virus jembrana, anthraks dan IBR menyerang sapi, akibatnya bisa lebih parah daripada hanya sekedar nafsu makan sapi hilang.
Oleh karena itu, pemberian vaksin terhadap penyakit strategis harus mulai dibiasakan pada peternak. Terutama peternak skala kecil.
Di bawah ini adalah tabel vaksin terhadap jenis penyakit yang kemungkinan menyerang.
Penyakit | Vaksin |
Brucellosis | Vaksin strain-19 (B. abortus S19) atau strain RB-51 |
Anthrax | Vaksin hidup strain Sterne |
Septicaemia Epizootica (SE) | vaksin inaktif atau bakterin |
Infectious Bovine Rhinotracheitis (IBR) | vaksin inaktif BHV-1 |
Bovine Viral Diarrhea (BVD) | Vaksin Hidup |
Jembrana |
Vaksin terhadap penyakit brucellosis bisa diberikan pada sapi sejak usia 4 – 10 minggu.
Harganya memang sedikit mahal. Kita bisa mendapatkannya secara online. Salah satu merk dagangnya adalah BRUCIVET.
Penyakit SE atau dikenal juga sebagai ‘penyakit ngorok’ dapat dicegah menggunakan vaksin inaktif atau bakterin. Kita bisa mencari vaksin ini dengan merk dagang septivet.
Penyakit IBR yang disebabkan oleh virus BHV-1 (bovine herpes virus) dapat dicegah dengan vaksin hidup atau vaksin inaktif BHV-1.
Penyakit BVD yang disebabkan oleh virus dapat dicegah dengan menggunakan vaksin hidup dan untuk penyakit Jembrana, diberikan vaksin massal untuk semua populasi sapi yang beresiko terkena penyakit pada daerah endemis Jembrana.
Tidak banyak informasi yang bisa kita dapat mengenai obat atau vaksin terhadap penyakit – penyakit di atas.
2. Air minum yang bersih
Sebaiknya air minum harus tersedia setiap saat. Dan, airnya harus bersih serta harus sering diganti.
Air yang kondisinya kotor akan membuat bakteri jahat berkembang biak. Dan ini bisa merugikan.
Sapi yang mudah mendapatkan minum setiap saat bisa meningkatkan feed intake.
Secara mudah kita bisa menggambarkan seperti ini.
Sapi yang makan dan kemudian seret. Sapi akan berhenti makan sampai mereka mendapatkan air untuk minum.
Ketika sudah minum, mereka akan melanjutkan makan.
Makanya, sekarang sediakan selalu air minum pada palungan anda.
3 . Sapi tidak boleh sakit
Hampir sebagian besar, sapi tidak mau makan karena sedang sakit. Bisa dikarenakan penyakit infeksi maupun non infeksi.
Penanganan harus segera dilakukan dengan mengetahui jenis dan tanda – tanda penyakit yang dialami oleh sapi.
4 . Pemberian ransum yang konsisten
Pola makan sapi termasuk dalam pola makan yang teratur. Teratur dalam arti jumlah dan waktu pemberian pakan harus sama setiap harinya.
Pemberian makan yang berubah – ubah akan menggangu jam biologis yang sudah dibiasakan. Ini bisa mengganggu nafsu makan terhadap ransum yang diberikan.
Perubahan pemberian ransum tidak begitu besar untuk pakan hijauan. Terutama untuk hijauan segar seperti rumput gajah, rumput raja, rumput odot maupun rumput lapangan.
Tapi tetap saja, pemberian rumput – rumputan tersebut perlu dibiasakan.
Banyak kasus di peternakan rakyat yang sapinya tidak mau memakan daun tebu (momol) atau jerami padi.
Tapi mau memakan rerumputan yang kualitasnya menengah. Misalnya rumput – rumput yang sudah saya sebutkan di atas.
Hal karena selama pemeliharaan tidak dibiasakan atau dicoba untuk memberi selingan dengan pakan yang berkualitas rendah.
Akan tetapi, untuk pakan penguat seperti konsentrat, perubahan jenis pakan penguat akan sangat terlihat perbedaannya.
Sapi yang diberi konsentrat A, belum tentu mau jika diganti dengan konsentrat B.
Pakan penguat yang biasanya hanya dedak padi dan pollard, perlu penyesuaian jika mau diganti dengan konsentrat yang berbeda.
Penyesuaian ini harus dilakukan secara bertahap. Caranya adalah sebagai berikut:
- Perbanyak pakan hijauan berserat tinggi yang dicincang atau dichopper
- Pemberian pakan atau ransum baru secara bertahap misalnya:
- Minggu I: 20% ransum baru + 80% ransum lama
- Minggu II : 40% ransum baru + 60% ransum lama
- Minggu III: 80% ransum baru + 20% ransum lama
- Minggu IV: 100% ransum baru.
Setiap perubahan ransum tiap minggunya amati nafsu makan sapi, untuk persentase pemberian pakan bisa dirubah-rubah tergantung dari nafsu makan sapi, jika ternyata nafsu makan sapi bagus maka perubahan ransum bisa dipercepat.
Rata – rata, penyesuaian ransum ini membutuhkan waktu sekitar 2 minggu.
5 . Pakan Serat
Semua hewan ruminansia membutuhkan pakan serat untuk menjaga supaya sistem pencernaannya tetap sehat. Contohnya adalah rumput gajah, rumput odot, rumput raja, tebon jagung, jerami dan rumput lapangan.
Pakan serat adalah pakan ideal yang sesungguhnya untuk sapi. Karena kualitas hijauan di negara tropis seperti Indonesia kualitasnya rendah, maka performa sapi menjadi biasa – biasa saja.
Keinginan untuk hasil cepat kemudian menambah pakan dengan konsentrat sapi yang nutrisinya sangat tinggi.
Tapi perlu diingat bahwa pemberian konsentrat tanpa imbangan hijauan, bisa menyebabkan penyakit kembung pada sapi.
6. Kandang sapi jangan terlalu panas
Sebagian besar hewan memiliki respon stress terhadap panas. Tidak hanya sapi. Kambing, domba, ayam petelur, puyuh dan hewan lain bisa stress karena kepanasan.
Sapi akan memberikan respon tubuh terhadap lingkungannya yang panas.
Responnya adalah mengurangi jumlah makan dan meningkat jumlah minumnya.
Jumlah makan sapi yang berkurang dilakukan untuk menyesuaikan suhu tubuh dengan lingkungan.
Kalau suhu lingkungan dingin, sapi makan lebih banyak. Sedangkah suhu lingkungan yang lebih panas, jumlah makan sapi berkurang.
Oleh karena itu, Indonesia negara yang tropis desain kandang sapi juga harus diperhatikan.
Ketinggian kandang, atap dan ventilasi perlu dibuat supaya udara bisa mengalir dengan lancar.
Selain itu, bisa menanam tanaman yang bisa tumbuh dengan tinggi untuk sedikit memberi naungan terhadap kandang. Supaya siang hari, suhu kandang menjadi lebih sejuk.
7 . Biosecurity dengan menjaga kebersihan kandang
Kebersihan adalah pangkal kesehatan. Kesehatan sapi adalah yang utama.
Sapi yang sehat nafsu makan dan produksinya juga optimal.
Sumber dari berbagai penyakit adalah kondisi kandang yang kotor.
Kotoran dan urin sapi harus selalu dibersihkan setiap hari.
Karena selain sebagai sumber parasit, kotoran sapi juga sumber amoniak.
Amoniak dalam jumlah banyak bisa mengganggu kesehatan sapi.
Dan apabila amoniak terhirup dalam jumlah yang melebihi batas, bisa menyebabkan penyakit yang menyerang saluran pernafasan.
Untuk mengurangi kadar amoniak ini kita bisa memberikan probiotik atau bakteri pengurai pada kotoran ternak.
Bisa menggunakan EM4 atau nitrobacter yang secara khusus bekerja untuk mengurai amoniak menjadi nitrat.
8 . Memberikan vitamin B12
Lebih mudah mendapatkan vitamin b kompleks daripada hanya B12. Sapi yang kekurangan vitamin B12 akan mengalami nafsu makan yang menurun dan berakibat pada pertumbuhan yang lambat.
Vitamin B kompleks ini berperan penting dalam sistem metabolisme pad sapi.
Meskipun vitamin B ini bisa diproduksi sendiri oleh bakteri yang ada pada rumen sapi, pemberian atau injeksi vitamin ini sering digunakan untuk meningkatkan nafsu makan sapi yang sedang drop.
9 . Jangan sampai kekurangan fosfor
Untuk sapi penggemukan, adanya mineral forfor sangat penting.
Sapi yang kekurangan mineral fosfor akan lambat kenaikan badannya. Bisa dikatakan makannya sedikit.
10 . Herbal bisa meningkatkan nafsu makan sapi
Tanaman herbal seperti temulawak, bawang putih, daun pepaya dan lainnya bisa digunakan untuk merangsang supaya nafsu makan sapi meningkat.
Ini ada beberapa resep yang mungkin bisa dicoba.
- Temu ireng (temu hitam), Temulawak, Kunyit dan jahe serta mengkudu. Semua bahan di campur dan diblender sampai halus. Diberikan kepada sapi seminggu sekali.
- 2 buah nanas dimasak dengan susu coklat + gula merah + garam sampai menjadi bubur. Kemudian diberikan ke sapi.
- Temu hitam + asam jawa + garam, diblender dan diberikan pada sapi sehari sekali.
- Gula jawa + Asam jawa + telur ayam, diberikan sampai nafsu makan sapi normal.
- Membuat jus dari daun pepaya dan telur ayam untuk diberikan secara teratur pada sapi.
- Bread improver 10 gram + 50 gram bawang putih. Bread improver cari di toko roti. Bahan dicampur atau diblender dan diberikan pada sapi dua kali dalam seminggu.
Jika nanti ada materi tambahan akan segera diupdate.
Untuk saat ini, sekian dulu untuk masalah sapi tidak mau makan, semoga isinya bermanfaat.
Referensi
[1] https://animallova.com/how-to-increase-appetite-in-cattle
[2] https://www.vetpoultry.com/blogs/barn-talk-livestock-health-and-nutrition/maintaining-appetite-for-healthy-cattle
[3] https://www.dairyherd.com/article/what-makes-cow-stop-eating
[4] http://ternak-sehat.fkh.ugm.ac.id/2018/10/08/vaksinasi-pada-ternak/#comment-5
hubungi mantri hewan 😀
Kalo sapi tiba2 gak mau mkn batuk pilek Penagan an ny g mn yea