Cara menanam bawang putih itu cukup mudah. Karena selain bawang putih mudah untuk tumbuh, ia juga bisa ditanam dalam media terbatas seperti pot atau polibag.
Tidak hanya itu, bawang putih juga nyaris tidak ada OPT (organisme pengganggu tanaman) yang menyerangnya. Sehingga, dengan menanam bawang putih sebenarnya bisa digunakan sebagai repellent atau penolak hama untuk tanaman di sekitarnya.
Daftar isi:
Saat ini negara penghasil bawang putih terbesar adalah China. Dan kita rajin mendatangkannya.
Padahal, bawang putih sangat dibutuhkan oleh setiap kepala di Negara kita. Tidak hanya sebagai bumbu dapur, bawang putih juga dipercaya sejak zaman kuno sebagai salah satu tanaman herbal.
Keyakinan kuno tentang khasiat bawang putih hampir tidak pernah meleset. Anda bisa searching di internet dan Anda akan menemukan berbagai hasil penelitian yang hasilnya sangat positif.
Sortir kualitas benih bawang putih?
Bawang putih tidak ditanam dari benih berupa biji. Melainkan dari umbi bawang yang sudah dipreteli dan dipilih siung bawang ukurannya besar – besar saja. Seperti gambar di bawah ini.
Bawang putih bisa dipanen di usia antara 90 – 120 hari, tergantung varietasnya. Tanda bawang putih siap panen adalah warna daunnya menguning dan tangkai daunnya pun terasa keras. Cara panen bisa dilakukan dengan mencabut tanaman secara langsung.
Syarat tumbuh bawang putih
Tidak banyak syarat yang banyak dibutuhkan untuk bisa menanam bawang putih. Hampir sama seperti tanaman lainnya.
- Bawang putih bisa tumbuh pada jenis tanah apa saja. Tapi idealnya tanah untuk menanam bawang putih harus mengandung bahan organik yang tinggi dan berpasir.
- Bawang putih akan tumbuh dengan baik dengan pH tanah 6 – 7.
- Bawang putih bisa di tanam di dataran rendah sampai dataran tinggi. Tergantung jenis varietas bibitnya. Bawang putih varietas lumbu hijau dan lumbu kuning ditanam di ketinggian menengah sampai tinggi. Sedangkan varietas lumbu putih bisa di tanam di dataran rendah.
Cara menanam bawang putih
Beberapa proses penting yang harus dilakukan dalam cara menanam bawang putih adalah:
1. Ppembibitan
2. Pengolahan lahan
3. Penanaman
4. Pemupukan
5. Perawatan
6. Pemanenan dan pasca panen.
1 . Pembibitan bawang putih
Untuk menanam bawang putih di rumah alias di pot, bibit bisa kita peroleh dari bawang putih di pasar. Kita pilih siung bawang putih yang bagus, besar, padat, ukuran seragam dan tidak cacat.
Tapi kalau untuk lahan pertanian yang luas, setidaknya ada 4 jenis varietas bibit bawang putih yang bisa kita tanam.
Datanya bisa dilihat pada tabel di bawah:
Karakter | Lumbu hijau | Lumbu kuning |
Asal | Batu, Malang | Batu, Malang |
Umur Panen | 112 – 120 hst | 105 – 116 hst |
Tinggi tanaman | 63 – 75 cm | 57 – 58 cm |
Diameter batang | 1 – 1,2 cm | 0,9 – 1,1 cm |
Diameter Umbi | 3,3 – 3,9 cm | 3 – 3,8 cm |
Panjang umbi | 2,6 – 2,8 cm | 2,5 – 2,8 cm |
Bentuk daun | Silndris, pipih | Silindris, pipih |
Warna daun | Hijau muda dan agak ungu kemerahan | Hijau muda dan agak kekuningan |
Bentuk umbi | Bulat telur, bagian ujung runcing dan dasar rata | Bulat telur, ujung meruncing, dan dasarnya rata |
Warna umbi | Putih keunguan | Putih keunguan |
Jumlah siung per umbi | 13 – 20 siung | 14 – 17 |
Potensi panen | 8 – 10 ton/ha | 6 – 8 ton/ha |
Ketinggian tanam | 900 – 1100 mdpl | 600 – 900 mdpl |
Penyakit sensitif | Alternaria sp. | Alternaria sp. |
Karakter | Lumbu putih | Tawangmangu baru |
Asal | yogyakarta | Tawangmangu, Karanganyar |
Umur Panen | 100 – 110 hst | 120 – 140 hst |
Tinggi tanaman | 52 – 65 cm | 60 – 80 cm |
Diameter batang | 1,25 – 1,5 cm | 0,8 -1,2 cm |
Diameter umbi | 3,5 – 6 cm | – |
Panjang umbi | 2,6 – 4 cm | – |
Bentuk daun | Silndris, pipih | pipih |
Warna daun | Hijau tua dan agak abu – abu | Hijau kebiruan |
Bentuk umbi | Dasarnya bulat, mengarah ke segitiga dengan dasarnya rata | Bulat telur, ujung meruncing, dan dasarnya tidak rata |
Warna umbi | Putih dengan garis ungu yang tidak merata pada ujungnya | Putih |
Jumlah siung per umbi | 17 – 27 siung | 12 – 16 siung |
Aroma | Kurang kuat | kuat |
Potensi panen | 6 – 8 ton/ha | 8 – 12 ton/ha |
Ketinggian tanam | 6 – 200 mdpl | > 1000 mdpl |
Penyakit sensitif | – | Thrips, Nematoda dan Pyrenospora |
Selain ke-4 jenis bibit bawang putih di atas, masih ada varietas lain seperti varietas Jatibarang, Varietas Bagor, dan varietas Sanur.
Untuk ditanam pada lahan yang luas, bibit bawang putih harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
- Pangkal batang berisi penuh dan keras.
- Umbi bawang putih yang akan ditanam telah disimpan selam 6 – 7 bulan atau telah selesai masa dormansinya. Ini biasanya sudah dihandle oleh penjual bibit.
- Kemudian umbi bawang putih dipisahkan menjadi siung – siung. Sebagai bibit, ambil siung yang besar dengan bobot sekitar 1,5 – 2 gram per siung. Ukuran siung akan menentukan besar kecilnya umbi bawang putih yang dihasilkan.
- Siung bawang putih harus bernas, sehat, padat, tidak keropos, tidak lunak dan tidak terserang hama penyakit.
- Sebelum ditanam, bibit bawang putih direndam dengan probiotik Thricoderma atau PGPR selama 15 menit, kemudian angkat dan tiriskan.
- Cara membuat larutan PGPR adalah dengan melarutkan probiotik sebanyak 10 ml setiap 1 liter air bersih. 20 kg benih bawang putih bisa direndam ke dalam 10 liter larutan pgpr.
2 . Penyiapan media tanam atau pengolahan lanan
Untuk dipot, cara menanam bawang putih menjadi lebih simple. Media tanam bisa disiapkan dengan mencampur antara tanah, kompos dan pasir dengan perbandingan 1:1:1.
Jika ingin menanam secara organik, tanpa ada rencana pemberian pupuk kimia, media tanam bisa dibuat dengan perbandingan tanah dan kompos sebanyak 1:2.
Berbeda untuk cara menanam bawang putih di ladang, lahan perlu dipersiapkan terlebih dahulu.
Pengolahan lahan
Langkah – langkahnya adalah sebagai berikut:
- Sisa – sisa tanaman dibersihkan terlebih dahulu. Karena proses pengomposan yang terjadi di sekitar tanaman hidup bisa terjadi rebutan oksigen. Proses pengomposan membutuhkan oksigen, sehingga, ketersediaan oksigen dalam tanah akan rebutan nantinya.
- Menggemburkan tanah, dengan cara di traktor, bajak atau cangkul. Kemudian lahan dibiarkan selama 1 – 2 minggu.
- Memeriksa pH tanah. Berarti harus pakai pH meter. Jika Ph tanah normal, maka semua baik – baik saja tanpa perlu ada penambahan kapur dolomit. Tapi jika sebaliknya, maka kebutuhan dosis dolomit yang diberikan adalah sebanyak ini.
PH tanah | Jumlah Dolomit |
4 | 10,24 ton/ha |
4,5 | 7,87 ton/ha |
5 | 5,49 ton/ha |
5,5 | 3,12 ton/ha |
6 | 0,75 ton/ha |
Karena kebutuhan pH tanah untuk bawang putih antara 5,5 – 7, maka dosis diatas berlaku kalau ph tanah di bawah 5,5.
- pemberian dolomit bisa dilakukan pada penggemburan tanah yang ke dua. Dolomit ditaburkan kemudian diratakan dengan cara mentraktor, membajak atau mencangkul supaya dolomit tercampur merata. Setelah itu tanah dibiarkan lagi selama 2 – 3 minggu.
- Jika dirasa perlu, proses penggemburan bisa dilakukan sebanyak 3 kali. Karena untuk penanaman tanaman dengan hasil umbi, kondisi tanah yang gembur sangat dibutuhkan untuk perkembangan umbi yang lebih baik.
- Setelah satu minggu dari penggemburan tanah yang terakhir bibit bawang putih bisa mulai di tanam.
Apakah penanaman bawang putih harus dibedeng tanahnya?
Pembedengan lahan sangat berguna karena bisa membuat irigasi menjadi lebih mudah. Tanaman tidak tergenang air saat hujan karena air akan turun ke bedengan yang lebih rendah.
Hal tersebut bisa mencegah tanaman terserang busuk karena terendam banyak air.
Selain itu proses perawatan tanaman menjadi lebih mudah. Karena kita mendapat ruang gerak tanpa menginjak lahan penanaman. Yang mana, pemadatan tanah karena penginjakan bisa diminimalkan.
Pemberian pupuk dasar
Dalam cara menanam bawang putih di lahan, pemberian pupuk dasar sangat penting.
Pupuk dasar bisa diberikan pada saat pengolahan lahan di atas. Supaya pupuk benar – benar tercampur dengan tanah dan merata.
Jenis pupuk dasar yang diberikan adalah pupuk kandang sebanyak 20 ton/ha, Urea 200 kg/ha, TSP 130 kg/ha dan ZK 200 kg/ha.
Pupuk susulan bisa diberikan sebanyak 2 kali. Yaitu pada usia tanam 15 hari dengan memberikan urea sebanyak 100 kg/ha dan pada usia 35 hst dengan memberi pupuk ZA sebanyak 100 kg/ha.
Cara memberikan pupuk susulan dengan cara membuat larikan pada samping tanaman kemudian pupuk ditutup dengan tanah.
3 . Penanaman bawang putih ke lahan
Setelah bibit dan lahan siap, saatnya penanaman bawang putih. Cara menanam bawang putih untuk kali ini sama antara di pot dan di lahan.
Yaitu bibit yang ditanam adalah siungnya, dengan bagian ujung siung menghadap ke atas.
Ada aturan sederhana yang bisa kita pakai dalam menanam bawang putih ini. Yaitu aturan ibu jari dan 4 jari.
Ibu jari adalah kedalaman lubang tempat menanam bibit. Sedangkan 4 jari adalah jarak antar tanam.
Kalau dinyatakan dalam ukuran, ibu jari itu panjangnya sekitar 5 – 6 cm sedangkan jarak 4 tangan sekitar 10 – 12 cm.
Tapi kalau aturan jarak tanam tersebut terlalu rapat, kita bisa mengikuti aturan jarak tanam di bawah ini.
15 cm x 10 cm,
15 cm x 20 cm,
10 cm x 20 cm, atau
20 cm x 20 cm.
Setelah penanan bibit, biasanya dalam waktu sekitar 1 minggu sudah ada tanda – tanda pertumbuhan dari bawang putih.
4 . Perawatan tanaman bawang putih
Kita perlu melakukan beberapa perawatan selama proses penanaman bawang putih, diantaranya adalah penyulaman, penggemburan tanah, pembubunan, dan pengairan.
Kegiatan penyulaman dilakukan 1 minggu setelah tanam. Dengan mengamati dari pertumbuhan bibit yang tidak tumbuh atau pertumbuhannya lambat.
Caranya adalah kita menyiapkan stok bibit bawang putih cadangan yang ditanam di luar lahan. Penanaman bibit cadangan harus bareng dengan yang di lahan. Jadi ketika digunakan untuk penyulaman, pertumbuhannya bisa sama.
Membersihkan rumput sekaligus melakukan penggemburan sangat diperlukan. Penggemburan bisa dilakukan pada saat usia tanam bawang putih 2 – 3 minggu dan 4 – 5 minggu setelah tanam.
Penggemburan bisa meningkatkan perkembangan umbi bawang putih menjadi lebih besar. Karena tanah yang terkena penyiraman, atau hujan, semakin lama akan semakin padat.
Pembumbunan adalah mengembalikan tanah yang longsor pada bedengan. Posisi tanah yang longsor harus dikembalikan seperti sedia kala. Tanaman yang terpengaruh adalah yang paling dekat dengan lokasi tanah yang longsor.
Penyiraman harus dilakukan secara teratur. Jika musim kemarau, saat awal tanam penyiraman dilakukan dua kali sehari, yaitu pagi dan sore.
Kemudian bisa dijadwalkan menjadi 2 – 3 hari sekali sampai seminggu sekali. Tergantung pada cuaca dan pertumbuhan tanaman.
Yang tidak kalah penting adalah ketika bawang putih berbunga, maka bunganya ini diambil dan dibuang saja. Supaya pertumbuhan bisa fokus pada umbi.
Penyakit yang sering menyerang bawang putih
Penyakit yang sering menyerang bawang putih adalah embun upas, busuk lapangan putih, pink rot dan layu fusarium.
Embun upas pada bawang putih disebabkan oleh jamur Peronospora distruktor. Bagian yang diserang adalah daun. Penyebabnya karena suhu dan kelembapan yang tingi. Cara mengatasinya dengan fungisida dithiocarbomate.
Sedangkan busuk lapangan putih penyebabnya adalah jamur Sclerotium revivo. Jamur ini menyerang umbi dan akar bawang putih.
Untuk pink rot dan layu fusarium masing – masing disebabkan oleh jamur Pyrenochaeta terestris dan fusarium oxysporum. Bagian tanaman yang diserang adalah bagian akar tanaman.
5 . Cara memanen bawang putih
Tanda – tanda bawang putih siap dipanen adalah ketika batang bagian bawah sudah berwarna kuning dan batang bawang putih sudah pada roboh.
Cara memanenya adalah dengan mencabut secara langsung.
Kemudian bawang putih diikat untuk dikeringkan. Per ikat bisa berjumlah sekitar 30 bawang putih.
Pengeringan tidak diboleh dilakukan di bawah sinar matahari langsung. Proses pengeringan ini membutuhkan waktu sekitar 1 – 2 minggu, tergantung cuaca pada saat itu.
Setelah batang dan daun bawang putih kering, batang dipotong 2 cm di atas bagian umbi.
Cara meningkatkan produksi bawang putih
Ada 3 cara yang bisa kita lakukan untuk meningkatkan produktifitas dari cara menanam bawang putih.
Pertama adalah menyimpan benih pada suhu dingin, memberikan pupuk yang seimbang dan memberikan pupuk daun.
1 . Pengaruh penyimpanan benih pada suhu dingin
Perkecambahan dari siung bawang putih sangat ditentukan oleh suhu penyimpanan dan lama waktu penyimpanan.
Menurut sebuah penelitian, menyimpan bibit bawang putih pada suhu dungin antara 10 – 15 0C, selama 15 – 30 hari bisa meningkatkan presentasi perkecambahan lebih tinggi, meningkatkan jumlah panen bawang segar dan menjaga bobot bawang setelah pengeringan.[2]
Hal tersebut sepertinya benar. Tapi untuk menyimpan 100 kg bibit bawang putih, kita butuh lemari pendingin yang besar. Jangan lupa nanti hitung listriknya juga.
Secara logika sederhana, dengan presentase perkecambahan yang semakin tinggi, maka produksi umbi bawang seharusnya juga semakin banyak.
Tapi berapa persen peningkatannya? Kalau hanya sedikit, tentu ini mungkin akan sia – sia.
Dari data yang diberikan, bibit bawang putih yang disimpan pada suhu dingin terlebih dahulu bobot umbi rata – ratanya adalah 73,16 gram. Sedangkan bibit yang disimpan pada suhu ruang, bobot umbi rata – ratanya hanya 48,27 gram.
Berarti ada selisih sekitar 24,89 gram. Sedangkan untuk perbandingan data produksi, ada peningkatan produksi umbi bawang putih segar sekitar 20%.
Lumayan banyak dan bisa dicoba.
2 . Menambah pupuk kandang bisa meningkatkan hasil bawang putih
Ini seperti pengingat saja, karena pupuk kandang sudah dianjurkan penggunaannya sebagai pupuk dasar.
Karena ternyata hasilnya memang bisa lebih baik.
Dari sebuah penelitian, dengan memberikan pupuk dengan dosis,
pupuk kandang ayam 30 ton/ha,
pupuk N 80 kg/ha,
P2O5 20 kg/ha dan
K2O 65 kg/ha,
bisa memberikan hasil produksi lebih banyak.[3]
Dosis di atas bukan dosis jadi ya. Kita mesti menghitung lagi kalau untuk jumlah pupuk siap pakainya.
3 . Pupuk daun
Kalau untuk pupuk daun, ini sudah umum pada semua tanaman. Penambahan pupuk melalui daun bisa meningkatkan hasil produksi tanaman. Tidak terbatas pada bawang putih saja.
Ok, saya kira seperti itu dulu tentang cara menanam bawang putih ini. Semoga bisa menambah manfaat di dunia online.
Mohon maaf jika ada kekurangan, terima kasih dan sampai jumpa lagi.