Cara menanam sawi pagoda di polybag bisa kita lakukan dengan beberapa langkah di bawah ini.
- Menyiapkan media tanam
- Menyemai benih sawi pagoda
- Melakukan penjarangan
- Perawatan
- Tunggu sampai usia panen tiba
Seperti itu, sangat sederhana bukan?
Kenapa kita harus menanam sawi pagoda di polybag? Mungkin karena selain kita hobi menanam sayur untuk kebun sendiri, sawi pagoda adalah sayuran daun yang lezat.
Selain itu, sayur ini cukup sulit diperoleh di pasaran, jadi kalau kita bisa menanamnya sendiri rasanya akan menyenangkan.
Sawi pagoda bukannlah jenis sayuran daun yang sulit untuk ditanam. Tidak berbeda dengan pakcoy dan jenis sawi yang lain. Akan tetapi, karena mobilitas dari hasil panen sayur ini sulit, mungkin penyebarannya tidak merata. Atau memang petani kita jarang yang menanamnya.
Ok, kita langsung saja ke cara menanam sawi pagoda di polybag ini.
Daftar isi:
Menyiapkan media tanam
Media tanam untuk menanam sawi harusnya subur dan berporositas cukup. Kita bisa mendapatkannya dengan menggunakan campuran media tanam.
Misalnya antara tanah, sekam bakar dan kompos. Kalau bisa mendapatkan semuanya, kita bisa mencampurnya dengan perbandingan 1:1:1.
Campuran ketiganya sangat bagus, bahkan menurut saya kita bisa menanam sayuran daun sampai panen tanpa harus menambah pupuk lain.
Akan tetapi, kalau hanya bisa dapat dua saja tidak masalah. Saya sendiri hanya menggunakan campuran antara tanah dan sekam bakar. Perbandingannya 1:1.
Mari saya tunjukkan.
Menyemai benih sawi pagoda
Menyemai benih sawi pagoda juga sangat sederhana. Kita tinggal menanam benih sawi pagoda di permukaan media tanam.
Kita sebar benih sawi pagoda, kemudian kita tutup dengan media tanam tipis saja. Lalu kita sirami dan jaga kelembapan permukaan media tanam.
Tips: Saya sarankan ketika menyemai benih sawi pagoda memberi jarak benihnya. Jangan ditupuk mengumpul jadi satu. Setidaknya antar benih diberi jarak antara 1 – 2 cm. Dengan cara ini, kita akan lebih mudah ketika melakukan penjarangan.
Dalam 2 – 3 hari, benih sawi pagoda sudah mulai berkecambah. Bibit yang kualitasnya masih bagus rata – rata bisa tumbuh dalam waktu tersebut. Kecuali kalau bibit sudah kadaluarsa, kita harus melakukan perlakuan lebih.
Melakukan penjarangan
Penjarangan harus kita lakukan supaya pertumbuhan sawi pogada maksimal. Dalam satu polybag, seharusnya ada satu sawi pagoda. Karena tidak mungkin ada dua sawi pagoda dalam satu polybag.
Bisa saja, tapi kalau sawi pagoda sudah besar akan saling bersedakan dan akhirnya kurang maksimal. Itulah alasan kenapa kita harus melakukan penjarangan.
Tanpa proses penjarangan juga bisa. Kita semai satu polybag satu biji. Tapi menurut saya ini cukup merepotkan. Sebabnya ini.
Benih sawi pagoda sangat kecil. Ketika benih sudah mulai tumbuh, terkadang saya tidak bisa membedakan mana yang sawi dan mana yang rumput. Ingat, rumput liar pasti tumbuh dan kita harus membuangnya.
Selain itu, terkadang tidak semua benih bisa tumbuh 100 persen. Oleh sebab itu, kita harus melakukan penyulaman jika ingin semua polybag terisi dengan sawi pagoda.
Kalau kita menyemai dalam satu tempat, kita bisa mempersiapkan dengan pas berapa jumlah polybag yang harus dipersiapkan sesuai dengan jumlah sawi pagoda yang sudah tumbuh.
Perawatan sawi pagoda di polybag
Daftar perawatan yang perlu dilakukan.
- Menyiram secara rutin.
- Menyiangi rumput liar.
- Mengendalikan hama.
Hanya itu, sangat ringan tapi butuh kesabaran. Hanya yang benar – benar suka berkebun saja yang mampu melakukannya. Just kidding….setiap ada kemauan pasti ada jalan.
Saya kira tidak perlu tutorial untuk menyira dan mencabuti rumput liar. Tapi siram dengan hati – hati kalau sawi pagoda masih kecil.
Untuk hama, ini membutuhkan perhatian lebih. Saya hanya mengingatkan, kalau sudah seperti ini rasanya akan kurang menarik sekali.
Ini adalah sawi pagoda yang berhasil dimakan oleh ulat. Ini terjadi dengan cepat, kurang dari 3 hari.
Banyak serangga yang sering hinggap dan bertelur di tanaman sawi, tidak hanya sawi pagoda, jenis sawi lain juga sama.
Serangga seperti capung, kupu – kupu, dan lalat bisa melakukan itu. Mereka meletakkan telur di daun – daun sawi pagoda. Kemudian telur menetas dan larvanya akan makan daun sawi pagoda.
Kalau tidak dikendalikan sejak awal, ulat akan makan habis daun sawi pagoda.
Kalau belalang, lain lagi caranya. Belalang akan angsung memakan daun sawi pagoda. Jika belalangnya besar, maka kemampuannya makan akan sangat besar.
Pengendalian serangga tersebut cukup menyita perhatian. Kalau menggunakan pestisida kimia, rasanya sayang sekali. Eman sayurnya. Mau tidak mau kita harus melakukannya secara manual.
Telur lalat, capung atau kupu – kupu secara kasat mata bisa terlihat. Kita bisa langsung mengambilnya kalau melihatnya. Atau langsung di pitesi supaya telurnya tidak sampai menetas.
Panen sawi pagoda di polybag
Berapa lama sawi pagoda bisa dipanen? Berapa ya, satu bulan dua bulan? Entahlah, saya juga baru pertama ini menanam sawi pagoda di polybag. Mungkin jika ada yang punya pengalaman silahkan share di sini.
Tapi untuk mendapatkan hasil sawi pagoda di polybag seperti gambar di bawah ini, hampir 2 bulan. Mungkin karena di awal – awal penanaman saya terlambat melakukan penjarangan.
Saya akan jelaskan dengan gambar – gambar saja.