Apa yang bisa kita dapat dari pembahasan cara membuat probiotik sendiri untuk hewan ruminansia ini?
Ada beberapa hal yang ingin saya bahas di sini.
Pertama, adalah manfaat dari probiotik itu sendiri. Sebelum melangkah lebih jauh dalam hal pembuatan, kita harus mantap terlebih dahulu bahwa probiotik ini bukanlah hal yang kontroversial.
Artinya, manfaatnya sudah teruji dan hasilnya cukup konsisten. Konsisten dalam hal memberikan kontribusi yang lebih baik terhadap produktifitas ternak.
Ini bisa dalam hal kesehatan ternak, konversi ransum menjadi lebih rendah, bau kandang terkurangi, produksi daging menjadi lebih berkualitas atau produksi susu menjadi lebih tinggi.
Selanjutnya adalah kita harus sedikit faham dengan mikroba yang ada pada rumen ternak ruminansia.
Jika kita berbicara tentang probiotik, ini berhubungan dengan mikroba yang masih hidup. Dan mikroba tersebut diberikan (dalam pakan / minum/langsung) kepada sapi.
Tapi kita juga tidak bisa mengabaikan bahwa di dalam lambung (rumen) sudah ada mikrobanya juga. Berarti probiotik yang akan kita berikan ke ternak, tidak boleh bermusuhan dengan mikroba yang sudah ada.
Dalam bekerja, mereka tidak boleh saling menghabisi. Seharusnya saling menguatkan, sehingga hasil positif yang akan kita dapatkan.
Setelah itu kita bisa meninjau probiotik – probiotik yang sekarang sudah ada. Nanti kita akan bahas sedetail mungkin.
Dengan demikian kita akan terbantu dalam memilih mikroba yang paling kita minati.
Seandainya ingin membuat probiotik sendiri, akan saya carikan referensi yang sebisa mungkin untuk diikuti.
Nantinya, keputusan terserah Anda. Apakah lebih murah beli atau membuat sendiri.
Ok, langsung saja. Mari kita mulai.
Manfaat probiotik itu fakta
Faktanya, sapi, kambing atau domba tidak mampu memecah habis ikatan serat kasar pada pakan yang berserat kasar sangat tinggi.
Teruji dengan pakan tersebut tingkat kecernaannya rendah. Sedangkan pakan dengan serat kasar lebih rendah, tingkat kecernaanya lebih tinggi.
Apakah bakteri rumen itu lemah atau kemampuannya terbatas?
Menurut saya tidak. Kemampuan bakteri rumen adalah yang terbaik.
Persoalannya hanya pada waktu atau lama fermentasi yang berlangsung dalam rumen. Ini menurut pendapat saya.
Pakan dalam penceraan hewan ruminansia hanya singgah selama beberapa jam saja. Itu saja sudah mampu menghacurkan pakan sedemikian bagusnya.
Coba bandingkan dengan fermentasi pakan yang kita lakukan. Fermentasi selama berhari – hari hanya menurunkan serat kasar secuil saja. Kalah dengan telak kalau dibandingkan kemampuan mikroba rumen dalam melakukan fermentasi.
Meskipun jumlah dan perannya kecil, ternyata probiotik bisa meningkatkan performa dari hewan ruminansia. Terutama dalam pakan dan pencernaan hewan rumiansia.
Intinya pada pakan. Pakan yang bisa tercerna lebih baik, gizi dan nutrisi yang diserap oleh hewan juga lebih banyak.
Sehingga, ini bisa secara langsung memberikan manfaat sebagai berikut.
- Tingkat kecernaan pakan menjadi lebih baik.
- Nutrisi yang diambil dari pakan menjadi lebih banyak.
- Penggunaan pakan menjadi lebih efektif.
- Pertumbuhan sapi menjadi lebih baik.
- ADG sapi bisa menjadi lebih tinggi.
- Produksi susu menjadi lebih tinggi. Untuk sapi perah dan sapi menyusui.
- Dengan kecukupan nutrisi yang memadai sapi menjadi lebih sehat.
- Sapi yang sehat mempunyai antibodi yang kuat untuk menangkal serangan penyakit.
- Amoniak kotoran menjadi berkurang. Sehingga kandang tidak terlalu bau.
- Jika nomer 1 – 9 semua benar, maka peternak akan senang.
Kita belum membahas merk probiotik tertentu. Itu nanti saja.
Tapi menurut penelitian, pemberian probiotik pada sapi limosin cross bisa memberikan ADG 4 ons lebih tinggi daripada sapi yang tidak diberi probiotik.[1]
Dilaporkan, sapi yang digunakan selama penelitian kenaikan ADG nya rata – rata 1,25 kg/ekor/harinya.
Selisih 4 ons merupakan penghematan yang sangat luar biasa. Ini secara langsung membuktikan manfaat probiotik pada nomer 3, 4 dan 5 di atas.
Kita bisa melihat penelitian ini lebih detail pada referensi no [1].
Sedangkan pada penelitian yang lain, penambahan probiotik sebanyak 1% dari jumlah pakan, bisa meningkatkan produksi susu sapi perah antara 2 – 3 liter per hari.[2]
Pemberian probiotik pada domba bisa menurunkan kadar lemak daging karkasnya.[3]
Saya kira dari dua penelitian di atas bisa meyakinkan bahwa manfaat probiotik itu benar adanya.
Selanjutnya kita bisa melangkah lebih jauh untuk membahas jenis bakteri yang bisa digunakan untuk probiotik.
Mikroba untuk probiotik ruminansia
Tidak semua mikroba bisa dijadikan sebagai probiotik. Mikroba yang digunakan untuk probiotik harus bisa mendukung mikroba dari rumen.
Selain itu juga tidak boleh merugikan terhadap ternaknya sendiri.
Oleh karena itu, ada syarat yang harus dipenuhi untuk mikroba yang bisa digunakan sebagai probiotik.
- Mikroba tidak beracun atau menghasilkan zat yang bisa membuat ternak keracunan.
- Tidak bersifat patogen. Yaitu bisa menyebabkan atau infeksi penyakit pada ternak.
- Mikroba teridentifikasi dengan jelas. Apakah itu mikroba jenis lactobacillus, saccaromices, atau yang lainnya.
- Bisa hidup dalam tubuh hewan ternak. Artinya bakteri harus bisa bertahan dalam lingkungan sistem penceraan hewan. Berarti mikroba harus bisa beradaptasi dengan kondisi pH pencernaan ternak.
- Mikroba harus stabil dan bisa tetap hidup dalam proses penyimpanan.
- Memiliki volume mikroba yang cukup tinggi.
Sumber pembuatan probiotik yang paling ideal untuk ruminansia adalah isi dari rumen sapi. Isi rumen ini bisa diambil dari rumah pemotongan hewan.
Dan saat kurban kemarin, jumlahnya sangat melimpah.
Hal ini karena bakteri dalam rumen akan sama dengan jenis mikroba yang ada dalam rumen. Kalau selama penanganannya tidak tercemar dengan bakteri lain.
Mikro organisme apa saja yang terdapat dalam rumen?
Banyak. Diantaranya adalah mikroba, metanogen, protozoa dan cendawan anaerob. Semua mikro organisme tersebut adalah anaerob.
Mikroba atau bakteri nanti dibagi – bagi lagi sesuai spesifikasi kerjanya. Ada yang khusus memecah selulosa, gula, dektrikin, hemiselulosa, pektin, nitrogen dan pengurai protein.
Secara singkat bisa dilihat pada tabel di bawah ini.
——————- | Fungsi | Jenis |
Mikroba | Memanfaatkan selulosa | Ruminococcus albus, |
Fibrobacter succinegenes, | ||
Eubacterium cellulosolvens | ||
hemiselulosa | Butyrivibrio fibrisolvens | |
Pati | Streptococcus bovis | |
gula atau dextrin | Succinivibrio dextrinosolvens | |
Lactobacillus sp. | ||
pektin | Treponema saccharophilum | |
Lachnospira multiparus | ||
degradasi protein | Ruminibacter amylophilus, | |
Clostridium sp. | ||
hidrolisis urea | Megasphaera elsdenii | |
pengguna asam | Succiniclasticum ruminis | |
lipolitik, | ||
Metanogen | asetogenik, pendegradasi anti nutrisi, dan archaea | Methanobrevibacter ruminantium |
Methanosarcina sp | ||
Methanosphaera stadmanae | ||
Methanoculleus bourgensis | ||
Methanimicrococcus blatticola |
Ternyata, kesemua bateri di atas hanyalah yang berhasil teridentifikasi atau dikulturkan. Pastinya, masih banyak jenis bakteri yang belum diketahui.
Bakteri dalam probiotik
Rata – rata, bakteri yang aman untuk digunakan sebagai probiotik adalah dari jenis bateri asam laktat.
Misalnya lactobacillus. Bakteri ini digunakan dalam probiotik merk EM4.
Sayangnya, tidak semua dari probiotik yang sudah beredar di pasaran menyebutkan jenis bakteri yang dikandungnya.
Ini ada beberapa merk probiotik yang kemungkinan akan kita temui di pasaran. Jika ada informasi bakteri yang dikandungnya akan saya sertakan informasinya.
Merk probiotik | Jenis bakteri |
EM4 | Lactobacillus casei Saccharomyces cerevisae |
Starbio | |
Probion | |
BioPlus | |
SOC (HCS) | |
Probiotik Tangguh (NASA) |
Tidak semua merk probiotik di atas yang bersedia menyebutkan jenis bakteri yang dikandungnya. Hanya manfaat yang disediakan.
Tapi tidak masalah, insyaALlah tetap aman untuk digunakan.
Cara membuat probiotik sendiri
Ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk bisa mendapatkan probiotik yang lebih banyak.
Langkah paling mudah adalah dengan mengkultur atau membiakkan sendiri bakteri dalam probiotik yang sudah ada.
Langkah ini lebih mudah dan lebih praktis daripada harus membuat dengan bahan baru.
Karena membuat dengan bahan baru sulit untuk mengetahui kepadatan jumlah bakteri. Selain itu juga cukup sulit untuk mengontrol adanya bakteri lain yang mungkin bisa masuk ke probiotik buatan kita.
Langkah – langkah pembiakan juga tidak terlalu sulit. Apalagi untuk jenis bakteri anaerob, lebih mudah daripada bakteri aerob. Kalau bakteri aerob, pembiakannya memerlukan aerasi. Sedangkan anaerob tidak.
Bisa lihat di artikel ini.
Sebenarnya, untuk pencampuran gula atau molasesnya tidak harus sesuai pentunjuk kemasan. Bisa lebih banyak. Sumber gula ini hanya sebagai bahan makanan atau energi bagi bakteri untuk bisa memperbanyak diri.
Probiotik isi rumen cair
Kalau mau membuat probiotik sendiri, untuk hewan ruminansia seperti sapi, kambing dan domba, bahan paling mudah adalah dari isi rumen.
Sebaiknya isi rumen diambil dari sapi yang sehat. Dikhawatirkan kalau sapi terinfeksi penyakit (bakteri patogen atau virus).
Bateri patogen atau virus tersebut bisa ikut masuk dalam probiotik yang kita buat.
Isi rumen bisa dibuat probiotik dalam bentuk sediaan cair atau padat. Tergantung kemampuan dan peralatan yang kita miliki.
Pembuatan probiotik dari isi rumen lebih mudah. Ini adalah langkah – langkahnya.
- Bahan – bahan yang digunakan adalah isi rumen segar sebanyak 100 gram, tetes tebu/gula merah 200 gram dan air bersih 5 liter.
- Siapkan air bersih sebanyak 5 liter. Sebaiknya tidak air PDAM. Jika ragu dengan kualitas air yang akan digunakan, beli saja air isi ulang RO. Satu galon hanya 4 ribu.
- Masukkan tetes tebu dan isi rumen ke air di atas. Aduk hingga tercampur merata. Jika tetes tebu tidak ada, bisa diganti dengan gula merah yang sudah dihaluskan.
- Simple seperti itu saja. Hanya tinggal ditutup rapat dan dibiarkan (diperam).
- Probiotik atau starter sudah siap digunakan apabila ada warna putih yang mengambang dipermukaan. Setidaknya butuh waktu minimal 12 jam pemeraman.
Probiotik isi rumen kering
Sedangkan untuk pembuatan probiotik dari rumen sapi kering, langkah – langkahnya sedikit lebih rumit.
Seperti ini.
- Bahan yang digunakan dalam pembuatan probiotik ini merupakan campuran antara sumber mikrobia pemecah serat yang didapatkan dari isi rumen sapi dan kompos, siap pakai dari kotoran domba. Isi rumen sapi dapat diperoleh dari Rumah Potong Hewan di kota Anda.
- Proporsi isi rumen sapi dan kompos dalam campuran yang diinkubasikan adalah 5 : 4 kemudian ditambahkan air secukupnya sehingga media tersebut berbentuk “slurry”.
- Selanjutnya campuran tersebut diinkubasikan secara anaerob pada temperatur ruang selama 14 hari. Hasil inkubasi disaring, kemudian dikering mataharikan, kemudian di oven pada suhu 70-80 °C selama 48 jam.
- Bahan campuran tersebut yang sudah kering selanjutnya digiling dan disaring melalui saringan berdiameter 1 mm dan disimpan dalam kantong plastik tertutup.
- Bahan ini merupakan campuran berbagai mikroba pemecah serat yang kemudian dapat digunakan untuk campuran pakan atau digunakan untuk memfermentasi pakan ternak anda.
Bioplus, isi rumen + em4
Isi rumen + em4 menjadi bioplus. Gabungan antara sumber probiotik ini harusnya menjadi lebih bagus.
Karena dalam EM4 ada Saccharomyces cerevisae yang bersifat aerob. Ia bisa memanfaatkan oksigen dalam rumen sehingga aktifitas bakteri anaerob menjadi lebih optimal.
Alat dan bahan yang harus dipersiapkan adalah:
- Isi rumen sebanyak 6 kg.
- Bekatul (dedak padi harus) 3 kg.
- Molases atau tetes tebu sebanya 5% dari jumlah isi rumen. Karena isi rumen 6 kg, maka molasesnya sebanyak 300 ml. Jumlahnya sama kalau mau diganti dengan gula merah.
- EM4 peternakan sebanyak 3% dari isi rumen. Yaitu dalam hal ini sebanyak 18 ml.
- Wadah seperti ember, gayung, kantong plastik, dan sarung tangan kalau perlu.
Langkah – langkah pembuatannya adalah sebagai berikut:
- Timbang dan takar semua bahan – bahan yang diperlukan di atas.
- Pertama, campuran isi rumen dan bekatul sampai merata.
- Kemudian tambahkan molases dan EM4 nya. Aduk sampai merata.
- Masukkan ke dalam kantong plastik, mampatkan, keluarkan semua udara yang tersisa dan diikat.
- Tempatkan ke tempat yang gelap selama 21 hari.
- Setelah itu, keringkan dengan jemur matahari selama 4 – 5 hari. Sampai benar – benar kering.
- Giling sampai halus, kalau perlu disaring dengan diameter saringan 1 mm. Kemas atau simpan.
Pemberian dicampur dengan konsentrat.
Ada resiko pembuatan cara di atas tidak berhasil. Asal berbau seperti tape, itu prosesnya berhasil.
Kalau bau badek, tengik, dan busuk, maka proses gagal. Buang saja. Ulangi lagi dengan benar.
Referensi
[2] Prihartini, Indah dan Khusnul Khotimah. Produksi Probiotik Rumen Berbasis Bakteri Lignochloritik dan Aplikasinya Pada Ternak Sapi Perah. http://ejournal.umm.ac.id/index.php/gamma/article/view/1417
[3] Haryanto, Budi. Penggunaan Probiotik Dalam Pakan Untuk Meningkatkan Kualitas Karkas dan Daging Domba. JITV Vol. 5. No.4. Th. 2000.
[4] Masnun, S.Pt., M.Si, Pembuatan bioplus dari isi rumen.
[5] Ridwan, Roni. 2014. Keragaman Mikroba dan Metabolisme Rumen Sapi Peranakan Ongole yang Menggonsumsi Pakan Silase Rumput – Legum. Sekolah Pascasarjana IPB Bogor.