Cara menanam mentimun di polybag bisa menjadi alternatif Anda yang ingin menambah koleksi tanaman di kebun. Selain itu, mentimun ini memiliki manfaat yang banyak sekali jika dikonsumsi. Tidak hanya itu, cara menanam mentimun di polybag ini juga sangat mudah.
Kenapa mudah? Karena kambingjoynim yang menanamnya.
Cara menanam mentimun di polybag ini adalah pengalaman kami sendiri. Karena kami memang menanam beberapa jenis tanaman yang berbeda di kebun kami. Diantaranya adalah:
- Bayam merah
- Bayam hijau
- Kailan
- Brokoli
- Kacang panjang
- Seledri
- Sawi pagoda
- Pakcoy
- Kemangi
- Bengkuang
- Dan masih ada tanaman lainnya.
Jadi, semua kemudahan dan kesulitan saat menumbuhkan mentimun ini berasal dari kebun sendiri. Mungkin tidak bisa dibandingakan dengan kebun lain, karena terdapat beberapa faktor:
Misalnya, sinar matahari, jenis tanaman di sekitar dan suhu lingkungan tempat kami menanam.
Nanti satu per satu bisa kita uraikan, supaya lebih detail.
Langkah menanam mentimun di polybag. Secara singkat, kita bisa melakukannya dengan langkah – langkah di bawah ini.
- Menyiapkan media tanam.
Media tanam yang baik harus subur, porous dan mampu menyimpan air.
- Menyemai benih mentimun.
Benih mentimun bisa langsung disemai di media polybag.
- Melakukan pemupukan.
Pemupukan perlu dilakukan pada fase vegetatif dan generatif mentimun.
- Membuat ajir atau rambatan.
Ajir sangat bermanfaat bagi timun. Salah satu diantaranya supaya pertumbuhan optimal dan produksi buah maksimal.
- Melakukan perawatan selama penanaman.
Perawatan yang baik meliputi menyiangi gulma, irigasi dan pengendalian hama.
- Panen mentimun.
Buah mentimun harus dipanen dalam waktu yang tepat supaya buah tidak pahit.
Untuk penjelasan lebih detail, anda bisa melanjutkan membaca artikel ini. Selamat membaca.
Menyiapkan media tanam
Media tanam untuk menanam mentimun di polybag harus dipilih yang benar bagus. Kriterianya setidaknya harus:
- Subur
- Mampu menyimpan air
- Porous atau tidak terlalu padat dan tidak terlalu ringan.
Dengan kriteria tersebut, kita bisa menggunakan campuran dari beberapa media tanam. Misalnya antara tanah dengan sekam bakar, tanah dengan kompos atau ketiganya. Perbandingannya 1:1:1.
Kalau yang saya gunakan di artikel ini adalah antara tanah dan sekam bakar dengan perbandingan antara keduanya 1:1.
Menurut saya itu sudah cukup bagus. Kemampuan mengikat air dan porositasnya sudah sangat memadai. Seandainya mempunyai kompos, itu malah bagus kalau ditambahkan.
Menyemai benih mentimun
Sebenarnya yang perlu kita ketahui adalah benih mentimun sekarang banyak sekali. Terutama untuk varietasnya, timun ada yang timun besar dan ada yang timun kecil.
Kita bisa melakukan riset kecil di marketplace untuk benih timun ini. Karena pilihannya ada banyak sekali, dan kualitasnya sangat bersaing. Jangan ragu untuk mengambil benih mentimun secara daring.
Jika urusan benih sudah selesai, kita langsung ke penyemaiannya.
Menyemai benih mentimun di polybaga tidak perlu repot. Langsung saja di semai di polybagnya secara langsung. Setiap polybag diisi 2 biji benih mentimun, kemudian tutup dengan tanah lalu disiram.
Jaga kelembapan permukaan media tetap lembab, sehingga benih mentimun bisa tumbuh lebih cepat.
Kurang lebih butuh waktu antara 5 – 7 hari, benih mentimun sudah mulai berkecambah. Kemudian akan tumbuh seperti yang kita inginkan.
Kalau sudah tumbuh, kita ke langkah berikutnya.
Pemupukan mentimun di polybag
Seperti yang sudah saya sampaikan di awal, kalau kita memakai kompos di media tanam, pemupukan untuk fase vegetatif tidak perlu terburu – buru.
Fase vegetatif adalah masa timun tumbuh semakin tinggi sampai akhirnya berbunga dan berbuah. Nah, masa timun mulai berbunga ini adalah fase generatifnya.
Karena media tanam yang saya gunakan tidak ada komposnya, maka saya harus melakukan pemupukan sejak dini.
Pupuk yang saya gunakan tidak sulit untuk didapatkan. Saya hanya menggunakan pupuk NPK. Pupuk npk mudah didapatkan ya. Jenis NPK ini sangat banyak sekali. Link tersebut bisa membantu anda untuk memilih.
Lakukan pemupukan dengan cara dikocor. Sesuaikan dengan petunjuk kemasan saja. Umumnya sih tiap gram pupuk dilarutkan ke satu liter air. Satu polybag diberi kurang lebih satu gelas. Pengocoran bagus setidaknya dilakukan satu minggu sekali.
NPK 16-16-16 sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan fase vegetatif sampai fase generatif mentimun. Untuk mentimun yang ditanam di polybag sudah lebih dari cukup. Tapi untuk pertanian mentimun yang lebih luas, terlalu boros, karena harganya lebih mahal.
Semua mentimun butuh ajir
Mentimun adalah tanaman yang merambat. Sama seperti kecipir, buncis, kacang kapri, bengkuang, oyong dan kacang panjang. Jadi, mereka semua lebih baik kalau diberi ajir atau rambatan.
Fungsi rambatan ini sebenarnya banyak sekali. Diantaranya adalah:
- Pertumbuhan timun mudah untuk dikendalikan. Misalnya, timun akan tumbuh dengan teratur sehingga kegiatan perawatan bisa dengan mudah dilakukan. Contoh, penyiraman dan pemupukan.
- Pengendalian hama menjadi lebih efektif. Hama pada mentimun biasanya berada di bawah daun, kalau timun tidak tumbuh di ajir sulit untuk menjangkau bagian tersebut.
- Tanaman akan mendapatkan sinar matahari lebih cepat. Semakin tinggi tanaman, otomatis tanaman akan mendapatkan sinar matahari lebih cepat. Sehingga, dengan intensitas yang lebih panjang, tanaman akan mampu berfotosintesis lebih maksimal.
Ajir bisa menggunakan bambu, kayu atau tali. Yang penting bisa untuk media rambat timun dan cukup kuat. Tinggi ajir setidaknya sekitar 1,5 meter dari permukaan tanah.
Kalau saya hanya menggunakan tali.
Pengendalian hama pada mentimun
Jujur saja saya menemui banyak masalah dalam timun di polybag ini. Kira – kira permasalahannya adalah ini dan ini.
- Daun menguning
- Daun berlubang – lubang seperti ada yang memakannya mungkin oteng – oteng.
- Buah busuk
- Layu fusarium
Untuk cara mengatasinya, akan saya bahas di artikel tersendiri. Nanti kalau sudah jadi, akan saya beri linknya. Pada bagian ini kita akan fokus pada dua saja, yaitu oteng – oteng dan layu fusarium.
Oteng- oteng juga disebut dengan kumbang mentimun atau kutu kuya. Ia memakan daun mentimun sehingga daun mentimun berlubang – lubang.
Serangannya sangat masif. Kumbang dewasa memakan daun sedangkan larvanya memakan akar. Ini bisa membuat tanaman layu kemudian mati deh.
Daun mentimun yang menjadi sasarannya tidak hanya yang muda saja, melainkan daun tua juga. Jika ini tidak dikendalikan, daun mentimun akan penuh lubang dan bisa mengurangi kemampuan berfotosintesis.
Cara mengendalikannya bisa menggunakan pestisida kimia, nabati atau agen pestisida hayati/biologis.
Karena saya punyanya pestisida biologis, yang mengendalikannya dengan itu. Namanya beve-z. Beve-z ini adalah pestisida biologis yang terbuat dari jamur beauveria bassiana.
Beauveria bassiana adalah jamur endomopatogen. Ia bersifat parasit terhadap banyak jenis kumbang. Termasuk oteng – oteng ini.
Akan tetapi cara kerja jamur ini lebih lambat, karena membutuhkan waktu antara 5 – 7 hari sampai jamur bisa masuk, berkembang dan merusak tubuh oteng – oteng.
Kita harus menyemprotkan beauveria bassiana ini secara teratur, misalnya seminggu sekali atau dua kali. Karena jika terjadi kontak langsung antara jamur beauveria bassiana dan kumbang, efek mematikannya bisa lebih tinggi.
Sedangkan untuk mengatasi layu fusarium atau moler, kita bisa memberikan trichoderma pada saat awal penanaman. Kita masukkan bersama dengan bibit, satu sendok teh untuk setiap lubang tanam.
Trichoderma ini bisa membantu tanaman untuk melawan serangan penyakit pada timun. Entah itu karena infeksi oleh jamur ataupun virus.
Panen timun di polybag
Tanaman mentimun berbunga pada usia 45 – 50 hari dari penanaman. Panen pertama ketika tanaman berumur dua bulan dari waktu tanam. Kalau dilakukan perawatan dengan baik, dalam satu hektar timun bisa menghasilkan 20 ton.
Pemungutan mentimun harus dilakukan setelah buah besar. Buah mentimun tidak boleh di panen terlalu tua. Biasanya, buah yang berwarna pucat, kualitasnya jelek.