cara mempercepat pertumbuhan anak sapi

4 Langkah Cara Merawat Anak Sapi Agar Cepat Besar Sekali

Cara merawat anak sapi supaya bisa tumbuh lebih cepat merupakan tahapan yang singkat. To the point saja, anggap saja ada dua persepsi dari anak sapi. Anak sapi yang benar – benar lahir dari indukan yang kita pelihara. Atau, anak sapi yang kita beli dari pasar, yang usianya harusnya belum di sapih. Persepsi anak sapi ke-dua, asalkan pedetnya sudah mau makan, maka tidak ada yang perlu dipersoalkan.

Merawat anak sapi agar cepat tumbuh

Cara mempercepat pertumbuhan anak sapi bukanlah proses yang sifatnya berdiri sendiri. Proses ini sangat berhubungan dan ditentukan oleh proses – proses sebelumnya yang terlibat.

Misalnya, pedetnya jenis apa? Jenis kelaminnya? Lokasinya? Keturunan dari jenis apa? Bagaimana perawatannya?

Lihat, bagian perawatan berada paling akhir. Karena yang berpengaruh paling besar adalah faktor genetiknya.

Meskipun kualitas genetik hanya menyumbang 30% saja, tapi perawatan yang baik harus dilakukan dengan maksimal.

Perawatan pedet yang baik, kualitas genetik terbaiknya bisa muncul dan maksimal. Supaya kualitas pedet bisa muncul maksimal, 70% nya dipengaruhi oleh lingkungan. Seperti kualitas pakan, kandang dan kesehatannya.

Kita tidak bisa hanya dengan perawatan yang bagus, bisa membuat pedet PO tumbuh lebih baik daripada pedetan limosin atau simental. Catatan: perawatannya sama.

cara mempercepat pertumbuhan anak sapi

Kalau dengan perawatan saja bisa sama baiknya, maka dari dulu kita tidak perlu import bibit sapi berkualitas dari luar negeri.

Sekarang kita sepakat saja. Potensi pertumbuhan Maksimal dari anak sapi sangat ditentukan oleh kualitas genetik dari induk bapaknya. ok!

Artinya, kita harus mengenal terlebih dahulu kapasitas dan kemampuan dari pedet sapi yang kita miliki. Supaya ekspektasinya tidak terlalu tinggi. Nanti bisa kecewa.

Tenang saja. Tetap ada cara untuk cara merawat anak sapi supaya lebih besar dari punya tetangga. Tahap ini hanya masalah teknis perawatan dan manajemen saja.

Asalkan sumber daya tersedia, mudah untuk dilakukan.

Tapi kita harus pelan – pelan dan mamahami banyak hal supaya pemahaman menjadi lebih lengkap.

Tahapan – tahapan ini bisa berguna dalam membantu perencanaan yang ingin ternak sapi betina. Supaya pedetan yang dihasilkan jos jos.

Jenis pedet pengaruhnya apa?

Pengaruhnya, selain pada genetik anakan sapi juga pada bobot lahirnya. Selain itu, ukuran tubuh seperti lingkar dada, kepala dan panjang badan juga berbeda – beda.

Ini tergantung jenis bapaknya dan ukuran induknya.

Logikanya seperti ini.

Sapi yang bobotnya dan ukuran tubuhnya lebih besar, membutuhkan jumlah pakan yang lebih banyak. Dengan jumlah pakan yang mampu dimakan lebih banyak, pertumbuhannya lebih tinggi.

Sama juga pada pedet atau anakan sapi.

Dengan bobot dan ukuran lahir yang lebih besar, kemampuan untuk mengambil susu dari induknya juga lebih banyak.

Jika induknya mampu menyediakannya. Makanya, salah satu cara supaya pedet bisa lebih cepat tumbuh adalah dengan memberikan perawatan spesial pada induknya.

Selain perawatan, memilih indukan dengan ukuran dan bobot yang besar akan berpengaruh terhadap bobot lahir anaknya.

Semakin besar bobot indukan sapi, peluang lahir pedet besar semakin besar pula.

Berdasarkan survey ilmiah, kenaikan bobot induk sebanyak 1 kg, bisa menambah bobot lahir pedet betina sebanyak 30 gram.

Atau dengan kata lain, Ukuran tubuh (frame size) dan Bobot badan induk berpengaruh sebesar 22% pada bobot lahir pedet jantan dan 24.6% pada pedet betina.[1]

Survey di atas dilakukan pada 100 ekor sapi brahman cross atau sapi bx.

Tapi informasinya, bisa berlaku juga untuk sapi – sapi lain. Seperti PO, Sapi Bali, Sapi Madura, Limosin, Sapi simental, dan sapi pegon ( simpo = simental PO dan Limpo = limosin PO).

Apakah jenis kelamin pedet berpengaruh signifikan?

Berpengaruh dong pastinya. Karena pedet jantan biasanya lahir dengan bobot yang lebih berat daripada pedetan betina.

Meskipun secara kasat mata kadang tidak terlihat. Karena perbedaannya hanya antara 1 – 5 kg saja.

Tapi untuk sapi PO, perbedaanya sangat nyata. Untuk pedet baru lahir saja, bedanya bisa sampai puluhan kilo.

Bobot lahir pedet sapi PO
Bobot baru lahir (kg)Bobot sapih (kg)Paritas
11,31104,131
12108,872

Tapi, hampir dari semua jenis sapi, pedet jantan terlahir lebih besar daripada betina.

Kita bisa melihat data – datanya pada tabel di bawah ini.

Bobot Lahir pedet sapi Brahman BX[2]
Jantan (kg)Betina (kg)Paritas
27,6325,281
26,4125,612
31,3326,533
Bobot lahir pedet simental x simpo
Jantan (kg)Betina (kg)
35,5332,7

 

Bobot lahir pedet Limosin x simpo
Jantan (kg)Betina (kg)
37,234,3

Genetik jenis sapi apa yang paling bagus?

Kalau sekarang, genetik sapi yang paling bagus adalah simental dan limousin.

Ini yang menjadi favorit jenis sapi dipeternakan – peternakan rakyat dan di pasar sapi.

Memang benar adanya.

Indukan dari jenis sapi tersebut, maupun silangannya rata – rata ukuran anakannya lebih besar daripada sapi lokal.

Data pedet umur 3 – 5 hari Pejantan Simental x Simpo Vs Limosin x simpo[3]
Simental x SimpoLimosin x Simpo
JantanBetinaJantanbetina
Bobot lahir (kg)35,5332,737,234,3
Lingkar dada (cm)75,87377,0774,9
Panjang badan (cm)59,6757,758,3356,2
Tinggi gumba (cm)66,8764,468,1366,1

Tidak hanya indukannya, jenis pejantan dari dua sapi unggul ini juga mempengaruhi kualitas anakan atau pedet yang dihasilkan.

Kalau bisa memilih, pejantan limosin atau simental? Lebih bagus mana?

Silahkan cek datanya di bawah ini.

Sebuah survey penelitian pernah dilakukan untuk mengetahui lebih baik mana anakan sapi simental atau limosin.

Surveinya juga tidak asal – asalan. Data survey diperoleh dari 100 ekor pedet. 50 hasil dari pejantan simental dan 50 nya lagi anakan dari limosin.[4]

Pedetan tersebut sama – sama hasil perkawinan inseminasi buatan (IB). Indukannya juga dari jenis sapi yang sama yaitu LIMPO (limosin x PO).

Ternyata, pedetan hasil pejantan limosin lebih unggul. Unggul dari segi apa?

Dari segi ukurannya. Bobot lahir, bobot sapih, lingkar dada dan seterusnya.

Pedet dari pejantan limosin vs pedet dari simental

Simental x limpoLimosin x Limpo
JantanBetinaJantanBetina
Bobot lahir (kg)37,0333,2934,7732,73

Setelah dipelihara sampai usia 3 – 3,5 bulan, perbandingan performa pertumbuhannya adalah sebagai berikut.

Simental x limpoLimosin x Limpo
JantanBetinaJantanBetina
Bobot badan (kg)148,87119,98122,02103,59
ADG Rata – rata (kg/ekor/hari)1,331,141,070,99
Panjang badan (cm)105,2193,24100,7788,47
Lingkar dada (cm)126,79115,43122,11101,20
Tinggi gumba (cm)111,4299,10108,6997,67

Jenis pedet, jantan atau betina dan genetik hanya berpengaruh 30%. Sisanya adalah tugas peternak dalam memelihara dan merawatnya.

Genetik bagus, kalau perawatan sembarangan hasilnya juga ancur – ancuran, ambyar.

Setelah melakukan IB, dan sapi berhasil bunting, tugas peternak adalah menyiapkan kelahiran pedet untuk yang terbaik.

Baru setelah itu, anakan sapi bisa tumbuh lebih cepat.

Inilah cara merawat anak sapi agar cepat besar yang bisa dilakukan

1 . Meningkatkan nutrisi indukan

Sapi yang sedang hamil membutuhkan pakan yang lebih banyak. Lebih tepatnya nutrisi dengan jumlah yang lebih dari biasanya. Karena pakan banyak tapi kualitas kosong, ya sama saja.

Terutama pada saat usia kehamilan pada 2 bulan sebelum kelahiran. Mulai awal bulan ke-8 sampai pedet lahir. Dan 2 bulan setelah melahirkan. Ini namanya flushing.

Kenapa harus di dua bulan terakhir?

Karena pertumbuhan janin (fetus) sangat cepat pada minggu – minggu akhir kehamilan. 50 % lebih perkembangan ada pada tahap ini. Jadi, ini sangat diperlukan.

Manfaatnya sangat berguna sekali. Yaitu:

  • Membuat anakan lebih berkualitas
  • Menjaga skor tubuh indukan tetap terjaga.
  • Memperpendek jarak kelahiran pedet.
  • Sapi akan lebih cepat birahi kembali daripada sapi yang tidak dilakukan flushing.

Prakteknya juga tidak sulit – sulit amat. Jika selama ini sapi betina hanya diberi rumput saja, maka waktu mendekati kelahiran sampai 2 bulan setelah kelahiran ditambah konsentrat.

Jumlah konsentrat yang diberikan 2 kg/ekor/hari. Jumlah ini sebenarnya masih kurang, tapi cukup untuk mempertahankan kondisi tubuh sapi setelah melahirkan dan menyusui.

Jika ada anggaran, tambahan konsentrat 3 kg/ekor/hari adalah jumlah yang cukup memadai.

Dari sebuah penelitian lain juga memberikan hasil yang serupa. Pemberian pakan tambahan pada akhir kebuntingan bisa meningkatkan bobot lahir sapi PO sampai 4 kg daripada sapi yang tidak diberi pakan tambahan.[5]

Bobot lahir sapi PO dengan pakan tambahan rata – rata 29 kg. Sedangkan sapi yang tidak mendapat pakan tambahan bobot lahir rata – ratanya sebanyak 25,7 kg.

Karena bobot lahirnya lebih tinggi, maka ADG rata – ratanya juga pasti bisa lebih besar.

Tercatat pada usia pedet 1,5 bulan bobotnya menjadi 52,5 kg dengan ADG rata sebesar 0,52 kg/ekor/hari.

Sedangkan pedet yang induknya tidak diberi pakan tambahan bobotnya hanya 46,3 kg dengan ADG rata – rata 0,45 gram/ekor/hari.

Perlu diketahui, pada usia 1,5 bulan, pedet nyaris hanya makan dari air susu induknya bukan?

cara mempercepat pertumbuhan anak sapi

Bukankah ini langkah yang nyata untuk cara mempercepat pertumbuhan anak sapi?

Masih ada sumber penelitian lain, yang bisa memperkuat bukti di atas.

Di awal sudah saya sampaikan. Flushing ini jumlah pakannya ditambah atau kualitas nutrisinya ditingkatkan.

Misalnya, jika konsentrat biasanya hanya mengandung PK 12%, maka selama program flushing bisa dinaikkan menjadi 15%.

Pada sapi PFH, ini bisa meningkatkan bobot lahir sekitar 7 kg lebih tinggi.[6]

2 . Persiapan Kelahiran Pedet[7]

Langkah penting selanjutnya dari cara untuk merawat anak sapi adalah persiapan kelahiran yang tidak boleh asal – asalan.

Oleh sebab itu, kita harus bisa mengetahui kira kira kapan sapi akan melahirkan. Ketika sudah mendekati kelahiran, tanda yang paling terlihat adalah ambing susu sudah mulai membesar dan anjlok atau turun ke bawah.

Mulai saat ini, peternak harus sudah mencicil persiapan. Sehingga saat sapi sudah mau melahirkan tidak kelabakan.

Tanda – tanda sapi yang mau melahirkan adalah sebagai berikut.

  • Terjadi pengendoran otot ligamen segitar panggul, perut dan pangkal ekor. Ekor kadang diangkat atau meninggi.
  • Vulva (jalan bayi) membengkak. Lunak dan lemas (tidak keras).
  • Ambing sudah benar – benar membesar.
  • Cervix membuka dan lendir kebuntingan yang kental dari cervix menjadi lebih encer seperti madu dan keluar dari cervix dalam volume yang banyak.

Sapi dipisahkan di kandang tersendiri. Supaya penanganan bisa lebih fokus tidak terganggu dengan sapi lain.

Pedet lahir dengan kaki depan terlebih dahulu, kemudian kepala baru seluruh tubuh nya akan keluar.

cara mempercepat pertumbuhan anak sapi

Persalinan bisa berjalan normal atau dengan bantuan manusia.

Ketika pedet lahir, merawatnya adalah dengan cara seperti ini.

  1. Membersihkan lendir. Terutama pada area hidung dan mulut. Supaya pedet langsung bisa bernafas.
  2. Jika pedet tidak bernafas, bisa dibantu dengan pernafasan buatan. Yaitu dengan menekan nekan bingkai dada beberapa kali atau dengan menggerak – gerakkan kaki depan.
  3. Setelah bisa bernafas, tali pedet dipotong sepanjang 5 – 7 cm. larutan iodinKemudian diberi larutan iodin 7%. supaya cepat kering dan mencegah infeksi penyakit. Pemberian iodin ini harus rutin supaya pusar tidak dihinggapi lalat. Setidaknya diberikan selama 7 hari.
  4. Dekatkan pedet dengan induknya. Biar dijilati sampai bersih dan kering. Kalau ndilalah indukannya rese, tidak mau menjilati, maka peternak harus membersihkan lendirnya.
  5. Pedet yang baru lahir tidak mempunyai antibodi untuk pertahanan terhadap penyakit. Oleh karena itu, pedet harus segera menyusu ke induknya. Karena susu pertama ini adalah kolostrum yang sangat penting untuk ketahanan pedet. Kolostrum ini bisa diproduksi oleh induk sapi sampai 5 – 6 hari.
  6. Pedet yang sehat dan kuat akan mampu berdiri dalam waktu 1/2 atau 1 jam.
  7. Biarkan pedet bersama indukannya sampai usia lepas sapih (3 bulan).

Cara merawat anak sapi yang tidak mau menyusu

Ada beberapa kemungkinan yang bisa saja terjadi, pedetan akan tumbuh tanpa harus bersama induknya. Yaitu:

  1. Sapi perah. Indukannya diambil susunya. Karena produksi sedang banyak – banyaknya.
  2. Induknya mati.
  3. Indukan sapi yang nakal. Menolak anaknya dan tidak mau menyususi.

Maka yang harus dilakukan adalah setidaknya pedet menyusu induknya selama 7 hari. Karena ini untuk mendapatkan kolostrum dari induknya.

Jika induknya mati, maka peternak harus membuat kolostrum buatan.

Caranya:

Campuran ½ liter susu murni + 1 sendok teh minyak ikan + 1 sendok teh kastroli + 1 telur yang dikocok didalam ¼ liter air hangat. Pemberian kolustrum buatan diberikan 3 kali sehari selama 7 hari.[8]

Jika kesulitan mencari minyak kastroli, bisa membelinya secara online. Minyak kastroli itu adalah minyak dari biji jarak.

Merawat sapi tanpa induknya, berarti kita harus menyediakan milk replacer atau pengganti susu induknya. Karena pencernaan pedet belum sempurnya dan hanya bisa mencerna susu induknya.

Untuk produk ini sudah bisa diperoleh dengan mudah. Kita bisa mencarinya informasinya di google.

Susu pengganti pedet bisa diberika sebanyak 10% dari berat badannya. Misalkan bobotnya 30 kg, maka susunya sebanyak 3 kg/ekor/hari.

Susu diberikan sebanyak 2 kali dalam sehari. Dan jumlahnya pasti bertambah karena pedet bobotnya akan naik setiap harinya.

Sampai usia pedet 3 minggu, baru dikenalkan dengan pakan, rumput, konsentrat dan air minum.

Penyapihan pedet bisa dilakukan ketika pedet berusia 3 bulan.

3 . Merawat Anak Sapi Sampai Lepas Sapih

Cara Merawat anak sapi tanpa induk akan lebih meropotkan karena membutuhkan biaya tambahan. Misalnya Untuk susu pengganti dan lainnya.

Tapi untuk usaha sapi perah, semua itu baik – baik saja karena peternak bisa mengambil produksi susu dari induknya.

Kita tinggalkan pedetan yang dirawat tanpa induk. Karena sudah terbahas di poin no 2 diatas.

Jika program flushing masih dilakukan, maka pedet akan mendapatkan jumlah susu yang berlimpah dari induknya.

Karena flushing dilakukan juga pada waktu 2 bulan setelah indukan melahirkan.

Sapi betina yang menerima nutrisi lebih banyak selama menyusui akan memproduksi susu lebih banyak.

Oleh karena itu, pertumbuhan pedet bisa menjadi lebih cepat dan optimal.

4 . Pencegahan Penyakit pada pedet sapi

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Malang pada tahun 2014, jumlah kematian pedet bisa mencapai 20%.[9]

Ini termasuk buruk dalam hal manajemen kesehatan ternak. Harusnya angka kematian hanya sebanyak 1% saja.

Pencegahan penyakit pada pedet adalah bagian penting dari cara merawat anak sapi. Tidak perduli genetik dan perawatan premium, kalau sakit, tetap saja.

Penyebab kematian terbesar pada pedet sapi adalah diare dan pneumonia.

Sebisa mungkin kalau bisa pedet tidak boleh mengalami sakit. Karena kalau sakit pertumbuhannya menjadi terganggu.

Pencegahan umum supaya pedet tidak mengalami sakit adalah:

  • Memberikan kolostrum dengan segera. Tidak boleh lebih dari 1 jam setelah pedet lahir.
  • Menjaga kebersihan kandangkebersihan kandang adalah kunci supaya sapi sehat dan bisa mencegah sapi tidak mau makan
  • Kandang pedet harus nyaman, kering dan tidak lembab.
  • Pedet terpisah dari sapi dewasa.
  • Perubahan pakan dilakukan secara pelan – pelan dan bertahap.

1 . Diare

Diare adalah penyakit yang paling banyak ditemui pada anak sapi. Terutama pada sapi perah karena kebanyakan pedet dipisah dari induknya.

Susunya diganti dengan milk replacer.

Diare pada anak sapi digolongkan menjadi diare non infeksi dan diare infeksi. Diare infeksi lebih berbahaya dan lebih bisa mematikan.

Diare non infeksi bisa disebakan karena:

  • Perubahan pola pakan yang drastis.
  • Susu pengganti yang tidak steril, terlalu dingin, basi dan tidak sesuai takaran (berlebihan).
  • Peralihan makan dari susu ke hijauan yang mengandung serat kasar.
  • Minum terlalu cepat.
  • Hair ball. Adanya gumpalan bulu atau rambut yang ikut tertelan dan bersarang di saluran pencernaan.

Diare non infeksi pada pedet jarang berujung pada kematian tapi bisa membuat tubuhnya lemas dan daya tubuh melemah.

Ini bisa menjadi pintu masuk infeksi penyakit lainnya.

Pemberian susu tambahan pada pedet yang mengalami diare harus dihentikan selama 1 – 2 hari.

Diare infeksi pada pedet disebabkan oleh bakteri, virus dan protozoa.

Infeksi bakteriInfeksi virusprotozoa
E. coliRotavirusCryptosporidium spp
Salmonella thypimuriumCoronavirus
Salmonella enteridis
Clostridium perfringens

Diare infeksi bisa diobati dengan Avante, Duphafral, Vetadryl dan Biosolamine.

Contoh Duphafral adalah vitamin, bentuk cairan. Tiap ml mengandung Vitamin A 500.000 IU, Cholecalciferol (Vit D3) 50.000 IU, Vitamin E 50 IU.

Indikasi pencegahan dan pengobatan de siensi vitamin A, D3 dan E. Diberikan melalui suntikan intramuskuler atau subkutan dengan dosis : anak sapi ( 0,5 – 1 ml ).

Vetradyl adalah obat anti histamin, setiap milliliter mengandung diphenhydramin HCl 20 miligram. Dosis yang digunakan untuk sapi adalah 1,25 – 2,5 per 100 kilogram bobot badan. Diberikan secara injeksi intramuskuler.

Avante merupakan preparat antibiotik spektrum luas, efek antibakterial sangat kuat terhadap bakteri gram negatif maupun positif, termasuk bakteri penghasil β-laktamase serta bakteri anaerobik.

Avante injeksi mencapai konsentrasi serum efektif dalam waktu singkat, sehingga memberikan efek terapeutik dalam waktu 1 jam setelah pemberian. Avante 0,1 gram mengandung 100 mg ceftiofur sodium.

Biosolamine mengandung ATP, Magnesium aspartat, Kalium aspartat, Natrium Selenite dan vitamin B12. Indikasi obat ini adalah untuk menstimulir tubuh, terutama pada tonus otot, sehingga bisa diberikan pada ternak yang mengalami kelemahan otot akibat kerja keras, transportasi, melahirkan, kekurangan makanan, infeksi dan dyspnoe syndrome pada anak sapi.

2 . Infeksi tali pusar

Radang tali pusar (omphalitis) disebabkan karena perdarahan tali pusar, infeksi tali pusar, putusnya tali pusar yang terlalu pendek atau tali pusar putus total.

Itu semua adalah hal dasar yang harus dihindari oleh peternak apapun. Baik itu kambing, sapi atau domba.

Jika terjadi radang tali pusar, pedet bisa diobati dengan obat anti radang + antibiotik. Pemberiannya secara suntik intramusculer.

Contoh: dexamethasone.

3 . Pneumonia

Pneumonia termasuk penyakit yang berat. Pada tahap lanjut penyakit ini bisa menyerang dan merusak paru – paru sapi.

Penyakit ini bisa diakibatkan oleh virus micoplasma bovis, bakteri dan lingkungan yang buruk dan berdebu.

Terapi yang bisa dilakukan pada pedet penderita pneumonia adalah dengan pemberian kombinasi antibiotik dengan anti-radang non steroid atau Non-steroidal anti-in ammatory drugs (NSAIDs).

Contoh Gentacymin dan Dexamethasone.

Pencegahan penyakit ini selain menjaga kebersihan, pedet perlu divaksin pada usia 1 – 5 bulan. Vaksin diberikan secara subkutan.

Inilah cara – cara mempercepat pertumbuhan anak sapi. Mulai dari sebelum lahir, lahir sampai paska kelahiran perlu dipersiapkan.

Semua mudah kalau ada sumber daya.

Dengan sumber daya yang hanya pas pasan, semoga semuanya diberi kemudahan, kelancaran dan keselamatan pada ternak – ternaknya.

Terima kasih. Sampai jumpa lagi.

Referensi

[1] Muslin, Khavida Nuril , Hary Nugroho dan Trinil Susilawati. Hubungan antara bobot badan induk dan bobot lahir pedet sapi Brahman cross pada jenis kelamin yang berbeda. Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya. Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan 23 (1): 18 – 24.

[2] Ferdianto, Nico, Soejosopoetro and Sucik Maylinda. Birth Weight, Weaning Weight and Linear Body Measurement Of Ongole Crossed Cattle At Two Group Parities. Faculty of Animal Husbandry, University of Brawijaya, Malang.

[3] Utomo, Irwan Cahyo., Gatot Ciptadi dan Moch Nasich. Birth Wight and Morphometric of 3 – 5 Days Ages Of The Simmntal – Simpo and Limousine – Simpo Crossbreed Produced By Artificial Inseminarion (AI). Animal Husbandry Faculty, Brawijaya University.

[4] Susanti, Indria, M. Nur Ihsan dan Sri Wahjuningsih. Pengaruh Bangsa Pejantan Terhadap pertumbuhan Pedet Hasil IB di Wilayah Kecamatan Bantur Kabupaten Malang. Bagian Produksi Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya. J. Ternak Tropika Vol. 16, No.1: 41-47, 2015.

[5] Gustiani, Erni., Yayan Rismayanti dan Sukmaya. Kajian Pemberian Pakan Tambahan Terhadap Produktivitas Sapi PO di Kabupaten Subang. Agros Vol.16 No.2, Juli 2014: 248-257.

[6] Triyono. 2007. Pengaruh Tingkat Protein Ransum Pada Akhir Masa Kebuntingan Pertama Terhadap Performan dan Berat Lahir Pedet Sapi Perah Peranakan Friesian Holstein (PFH). Skripsi. Fakultas Pertanisan UNS Surakarta.

[7] Triyanton. 2009. Manajemen Pemeliharaan Pedet Sapi Perah Di Peternakan Sapi Perah CV. Mawar Mekar Farm Kabupaten Karanganyar. Program Diploma III Agribisnis Peternakan Fakultas Pertanian UNS Surakarta.

[8] Soetarno, T 2003. Manejemen Ternak Perah. Hand Out Mata Kuliah Ternak Perah Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

[9] Rahayu, Imbang Dwi. Identifikasi Penyakit Pada Pedet Perah Pra-Sapih Di Peternakan Rakyat dan Perusahaan Peternakan. Jurusan Produksi Ternak, Fakultas Pertanian Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang. Jurnal Gamma, volume 9 no 2, 2014.

One comment

  1. Alhamdulillah telah menyimak semua tulisan mengenai cara memelihara pedet yg benar dan baik mulai persiapan kelahiran sampai pedet pisah dari induk nya / makan sendiri semoga dapat bermanfaat bagi kami dan semua peternak terima kasih wsslm 🙏

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *