Cara membuat pupuk organik dari air kelapa bisa dibilang cukup mudah. Tidak perlu banyak treatment dan perlakuan yang aneh – aneh, kita sudah bisa menggunakannya sebagai pupuk organik.
Kita bisa menyiramkan air kelapa secara langsung ke tanaman dengan jumlah tertentu. Ini sudah terjadi pemupukan.
Tentu saja sebagai pupuk organik cair. Karena lebih mudah untuk menyesuaikan dengan bentuk bahan aslinya.
Sama seperti pupuk organik cair dari urin kelinci, urin kita sendiri, urin sapi dan sumber organik cair lainnya.
Bahan organik cair potensial tersebut biasanya tidak membutuhkan proses yang agak – terlalu njlimet.
Berbeda kalau bahannya padat, seperti kotoran ternak, kita membutuhkan langkah teknis mekanis, biologis atau kimia untuk mendapatkan pupuk organik cair yang diharapkan.
Daftar Isi:
Secara langsung, kita bisa menggunakan air kelapa sebagai pupuk organik cair. Misalnya kita membeli kelapa dari pasar, karena kita butuh kelapanya, maka daripada dibuang air kelapanya bisa kita siramkan ke tanaman.
Tidak akan ada efek negatif dengan hal itu. Malah sebaliknya, kita bisa memperoleh 2 manfaat utama dari penyiraman air kelapa ini untuk tanaman.
Pertama adalah air kelapa sebagai sumber hara bagi tanaman. Dan kedua, air kelapa sebagai sumber ZPT yang mungkin saja masih berguna untuk tanaman yang sedang tumbuh.
Akan tetapi jika di sekitar kita banyak air kelapa yang dibuang – buang, kita bisa mengambilnya dan menyimpannya.
Ini kemudian yang membutuhkan sedikit treatment atau perlakuan. Karena air kelapa mengandung gula, jika disimpan begitu saja, kita tahu apa yang akan terjadi.
Lingkungan sekitar tempat menyimpan air kelapa yang tidak terkontrol akan membuat bakteri sembarang jenis yang berkembang.
Air kelapa akan menjadi basi, dan busuk oleh aktivitas bakteri aerob yang tidak diinginkan.
Nanti akan kita bahas lebih jauh mengenai hal tersebut.
Apakah pupuk organik dari air kelapa itu bagus?
Jika kita melihat bagus tidaknya pupuk organik dari jumlah unsur haranya, maka air kelapa ini bisa dikatakan biasa – biasa saja.
Jumlah unsur haranya unda – undi (sebanding) dengan bahan organik lainnya. Masing – masing ada plus minusnya lah.
Tergantung seberapa mudah dan seberapa banyak, kita bisa mendapatkan sumber air kelapa ini.
Kelebihan pupuk organik dari air kelapa ini ada dua, seperti yang sudah saya singgung tadi.
- Pupuk organik yang kandungan kaliumnya lebih tinggi.
- Mengandung ZPT hormon auksin dan sitokinin.
Tidak banyak bahan pupuk organik yang kandungan kaliumnya lebih tinggi. Biasanya yang tertinggi adalah kandungan Nitrogennya.
Tapi untuk air kelapa sedikit berbeda. Sepertinya kelapa ini bisa menjadi sumber kalium organik yang sangat potensial.
Misalnya saja sabut kelapa. Sabut ini sangat bagus sebagai sumber kalium organik, karena kandungan kaliumnya yang tinggi.
Begitu juga dengan air kelapa. Mungkin bahan lain yang berasal dari pohon kelapa ini juga sama. Bisa dijadikan sebagai sumber kalium organik yang potensial. Tapi, saya belum menemukan risetnya.
Selain kalium, air kelapa juga mengandung beberapa zat pengatur tumbuh (ZPT). Misalnya hormon auksin dan sitokinin.[1]
Kedua hormon tersebut digunakan untuk mendukung pembelahan sel sehingga membantu pembentukan tunas dan pemanjangan batang.
Hormon auksin akan membantu sel tanaman untuk membelah secara cepat dan berkembang menjadi tunas dan batang
Kandungan hara dan ZPT air kelapa
Sayangnya, keutamaan yang terdapa pada air kelapa bisa diperoleh secara maksimal ketika air kelapa diambil dari kelapa muda.
Ketika kelapa sudah tua, kualitasnya semakin berkurang. Berkurangnya kualitas air kelapa ini terjadi pada jumlah ZPT dan beberapa unsur hara penting lainnya.
Dan, menurut saya, mengetahui kualitas air kelapa tua ini lebih penting daripada air kelapa muda.
Karena nanti di lapangan, akan lebih mudah mendapatkan air kelapa tua ketimbang air kelapa muda.
Air kelapa muda memiliki nilai ekonomis yang lebih tinggi. Manusia lebih banyak yang membutuhkannya daripada tumbuhan. Oleh karena itu, meskipun kandungannya sebagai pupuk organik bagus, persaingan untuk mendapatkannya lebih tinggi.
Kalau tujuan penggunaan air kelapa sebagai sumber ZPT, masih mungkinlah kalau harus mencari kelapa muda. Karena ZPT buatan juga mahal.
Jadi, sama – sama berharganya antara air kelapa sebagai ZPT dan kebutuhan manusia.
Hal ini karena ZPT dari air kelapa muda lumayan tinggi. Dari sumber ilmiah, berikut adalah data ZPT yang terkandung dalam air kelapa muda.
Kandungan ZPT air kelapa muda[2] | |
---|---|
Giberelin | 0,46 ppm GA3 |
Giberelin | 0,255 ppm GA5 |
Giberelin | 0,053 ppm GA7 |
Sitokinin | 0,441 ppm Kinetin |
Sitokinin | 0,247 ppm zeatin |
Auksin | 0,237 ppm IAA |
Biar lebih mudah untuk membandingkan dengan ZPT buatan, satuan ppm itu menunjukkan jumlah zpt dalam mg/liter.
Misalnya auksin yang jumlahnya 0,237 ppm. Artinya terdapat hormon auksin pada air kelapa muda sebanyak 0,237 mg/liter air kelapa.
Untuk mendapatkan auksin sebanyak 1 mg, kita butuh air kelapa muda sebanyak 5 liter. Dan, untuk 1 gram auksin, kita butuh 5.000 liter air kelapa. (Hi…hi…hi…).
Sekarang kita lihat untuk kandungan unsur hara pada air kelapa muda.
Unsur hara pada air kelapa muda[3] | |
---|---|
Nitrogen – Nitrat | 430 ppm |
Kalium (K) | 141,1 ppm |
Fosfor (P) | 131,7 ppm |
Kalsium (Ca) | 246,7 ppm |
Magnesium (Mg) | 91,1 ppm |
Besi (fe) | 2,5 ppm |
Seng (Zn) | 10,5 ppm |
Natrium (Na) | 210,7 ppm |
Angka jumlah unsur hara dalam air kelapa muda terlihat tinggi, tapi karena satuannya ppm, maka angka itu sebenarnya sangat kecil sekali.
Sebagai pupuk organik cair, kelemahan dari air kelapa ini adalah kandungan natriumnya. Natrium tidak dibutuhkan oleh tanaman.
Dalam jumlah yang banyak, natrium ini bisa menyebabkan toksisitas dan mengurangi penyerapan unsur seperti K, Ca dan Mg.
Sehingga, dalam jangka panjang tanaman akan mengalami defisiensi unsur K dan Ca. Terlebih lagi untuk jenis tanaman yang sensitif terhadap Natrium.
Seharusnya, jumlah Na tidak melebihi 50 – 70 ppm.
Jika kita bandingkan dengan bahan organik cair lain, maka jumlah unsur hara pada air kelapa masih jauh sekali.
Maka kita bisa menyatakan satuan ppm ke dalam % seperti tabel berikut ini.
Perbandingan unsur hara air kelapa muda dan bahan organik cair lain
Unsur hara | Air kelapa muda | Urin kelinci | Urin manusia |
N | 0,043% | 4% | 15 – 29 % |
P | 0,01317% | 2,8% | 2,5 – 5 % |
K | 0,01411% | 1,2% | 3 – 4,5 % |
Bisa terlihat sangat jauh sekali nilainya jika kita bandingkan dengan urin kelinci, urin kita sendiri. Sama halnya, kalau kita bandingkan dengan urin kambing atau urin sapi.
Ini masih dari air kelapa muda, belum air kelapa tua.
Kandungan hara dari air kelapa tua yang pernah diteliti oleh anak ITS adalah sebagai berikut:
Kandungan unsur hara air kelapa tua[4]
N | 0,04% |
P | 0,01% |
K | 0,015% |
C-Organik | 1,19 |
Cara membuat pupuk organik cair air kelapa
Secara langsung kita bisa menyiraman air kelapa kepada tanaman. Jumlahnya bisa antara 100 – 250 ml/tanaman.
Untuk frekuensi penyiraman, bisa dilakukan sebanyak 2 kali dalam seminggu.
Dari beberapa sumber ilmiah, penggunaan air kelapa untuk menyiram tanaman memang memberikan pertumbuhan yang lebih baik.
Tapi karena jumlah unsur hara yang terdapat pada air kelapa tidak terlalu tinggi, jadi perbedaannya tidak banyak.
Kalau pendapat saya sendiri sebaiknya memang tidak terlalu sering melakukan penyiraman air kelapa pada media tanam. Karena dalam jangka panjang, akumulasi (penumpukan) natrium (Na) akan berakibat kurang bagus terhadap pertumbuhan tanaman.
Tapi kalau sebagai pupuk daun, saya kira masih OK lah. Karena penumpukan natrium tidak akan mengganggu akar dalam menyerap unsur hara lainnya.
Untuk membuat pupuk organik dari air kelapa dengan jumlah yang lebih banyak, perlu adanya penambahan mikroorganisme.
Tujuannya adalah selain bisa meningkatkan kandungan haranya, penambahan mikroorganisme akan menekan perkembangan organisme lain yang tidak diinginkan.
Karena air kelapa mengandung gula, penyimpanan biasa akan membuatnya busuk. Pembusukan ini bisa disebabkan oleh bakteri aerop yang jenisnya tidak kita ketahui.
Starter seperti EM4 bisa dimasukkan supaya yang mendominasi dalam POC air kelapa adalah jenis mikroorganisme yang berasal dari EM4.
Cara membuat pupuk organik dari air kelapa
- Siapkan bahan – bahan sebagai berikut:
– air kelapa 3 liter
– EM4 10 ml
– wadah
– aerator (opsional, bisa tidak) - Campurkan air kelapa dengan em4
kemudian lakukan fermentasi selama 10 hari.
- Jika diberikan aerasi, maka besarnya aerasi adalah 4 liter/menit.
Dalam EM4 terdapat 3 jenis mikroorganisme, yaitu lacobacillus casei, saccaromyces cerevisiae dan pseudomonas palustris.
Jika diaerasi, maka yang dominan aktif adalah saccaromyces dan pseudomonas. Sedangkan jika fermentasi dilakukan secara anaerob, yang dominan aktif adalah bakteri lacobacillus.
Dengan melakukan aerasi, berdasarkan penelitian hasilnya adalah sebagai berikut:
Tabel Peningkatan unsur hara air kelapa + EM4[4]
Jumlah unsur hara | Awal | Ferm. 5 hari | Ferm. 10 hari |
N | 0,02 % | 0,037 % | 0,03 % |
P | 0,01 % | 0,013 % | 0,012 % |
K | 0,0184 % | 0,14 % | 0,07 % |
C-Organik | 0,65 % | 0,64 % | 0,48 % |
Seperti itu tentang cara membuat pupuk organik dari air kelapa. Semoga bisa berguna. Terima kasih dan sampai jumpa lagi.