hama tanaman cabai

Atasi 15 Hama Tanaman Cabai Penggagal Panen

Hama tanaman cabai bisa dikendalikan. Secara umum, penanganan hama pada cabe mempunyai cara yang sudah terbukti. Kita tinggal hanya meniru dan melakukannya.

Mulai dari cara sintetis maupun cara organik, hama tanaman cabai sudah banyak yang berhasil untuk dikendalikan. Hama pada tanaman ini bukanlah hama yang tersulit. Meskipun jumlah hama pada cabai ini banyak sekali, tapi riset dan penelitian juga banyak. untuk mendapatkan informasi tersebut bukanlah hal yang sulit lagi.

Penyakit apa saja pada tanaman cabai?

Secara garis beras, penyakit pada cabai bisa diakibatkan oleh ketiga hal ini. Pertama jamur, kedua OPT dan ketiga virus. Untuk jenis penyakitnya sendiri, ada sekitar 15 jenis penyakit yang sering menyerang cabai.

Dengan mengetahui jenis penyakit dan penyebabnya, kita bisa dengan tepat mengatasinya. Kita akan membahas hal tersebut di sini.

Hama tanaman cabai karena jamur

1 . Bercak Daun Cabai

Bercak daun adalah serangan yang paling sering dialami oleh tanaman cabai. Baik itu cabe merah, hijau, rawit, kering dan jenis cabai yang lain.

Bercak daun disebakan oleh jamur atau cendawan. Jenis jamurnya adalah Cescorpora sp. Lebih spesifik lagi oleh Cercospora capsici.

Ciri – cirinya adalah adanya bercak – bercak pada daun cabai. Bercak ini semakin meluas.

hama tanaman cabai karena bercak daun
Daun cabai yang terserang bercak daun
penyakit tanaman cabai karena jamur

Serangan cendawan ini bisa mengganggu aktifitas fotosintesis daun sehingga daun akan menguning dan rontok.

Sebagaimana sifat alami jamur, ia akan mudah sekali berkembang pada kelembapan tinggi. Dan temperatur atau suhu lingkungan yang mendukungnya adalah antara 27 – 28 0C.

Bahkan, pada kelembapan antara 60% – 70% jamur ini banyak ditemukan pada tanaman cabai.[1] Makanya, tidak heran jika serangan bercak daun pada cabai ini sering terjadi pada musim penghujan.

Cendawan ini bisa menyerang cabai di dataran tinggi sampai dataran rendah.

Serangan tidak tidak hanya terjadi pada daun, tapi bisa pada tangkai buah dan tangkai – tangkai yang kecil. Tapi dominan ditemukan memang pada daun.

Cendawan ini dapat bertahan lama dari musim ke musim pada sisa-sisa tanaman yang terinfeksi atau terbawa benih.

Pencegahannya adalah dengan menanam bibit yang steril dan tidak terkontaminasi oleh cendawan ini.

Kalau dari bibit biji, saya yakin bibit yang tersertifikasi sudah bebas dari cendawan ini.

Persoalannya adalah pada pembibitan pada tingkat persemaian. Bisa saja cendawan atau jamur ini menyerang dari proses pembibitan ini.

Pengendalian cendawan ini bisa dilakukan dengan memusnahkan daun – daun atau batang yang terserang.

Memusnahkan tidak hanya mengambil daun dan membuangnya ke tanah. Kalau hanya seperti itu, jamur tetap bisa hidup dan melanjutkan siklusnya. Memusnahkan adalah dengan cara di bakar saja.

Pengobatan terhadap cendawan ini bisa menggunakan fungisida. Fungisida kimia atau organik asalkan efektif dalam memberantas jamur, bisa dipakai.

Banyak sekali merk dagang yang bisa diambil. Diantaranya adalah ini.

fungisida untuk membasmi hama tanaman cabai
fungisida untuk penyakit tanaman cabai karena jamur

2 . Busuk buah atau antraknosa cabai

Busuk buah pada tanaman cabai juga disebabkan oleh cendawan atau jamur. Jenis jamurnya adalah Colletotrichum spp.

Lingkungan yang mendukung perkembangan jamur ini hampir sama seperti cendawan penyebab bercak daun.

Cendawan ini dominan menyerang pada buah cabai.

Gejala serangan pada buah ditandai dengan adanya bercak-bercak coklat atau hitam yang agak cekung ke dalam.

Serangan awal, cendawan membentuk bercak coklat kehitaman pada permukaan buah, kemudian menjadi busuk lunak .

Bagian tengah buah tampak bercak kumpulan titik hitam yang merupakan kelompok seta dan konidium.

Serangan berat menyebabkan seluruh buah keriput dan mengering . Warna kulit buah menyerupai jerami padi. Dalam kondisi cuaca panas dan lembab dapat mempercepat perkembangan penyakit.

Cendawan ini bisa bertahan sangat lama. Karena jamur akan menyerang biji cabe. Jika biji ini digunakan sebagai bibit, maka siklusnya akan kembali terulang.

Yaitu jamur menyerang batang kemudian akan merembet ke buah.

Pengendalian dan pengobatan hampir sama dengan bercak daun.

Yaitu buah atau bagian tanaman cabai yang terinfeksi dimusnahkan dengan cara di bakar. Atau dengan menggunakan fungisida fungisida di atas.

Pencegahan terhadap antraknosa ini adalah dengan melakukan irigasi dan penyiraman yang baik pada cabai. Serta menambah unsur hara kalsium.[2]

3 . Layu Fusarium pada cabai

Masih ada satu lagi penyakit pada tanaman cabai yang disebabkan oleh jamur. Yaitu layu fusarium.

Jenis jamurnya adalah fusarium sp, sedangkan spesiesnya adalah Fusarium oxysporum f. sp.

Gejala layu fusarium pada tanaman cabai merah diawali dengan memucatnya tulang-tulang daun, terutama daun bagian atas, kemudian diikuti dengan merunduknya tangkai, dan akhirnya tanaman cabai merah menjadi layu secara keseluruhan.[1]

layu fusarium adalah penyakit tanaman cabai karena jamur

Jamur Fusarium sp. menginfeksi dari akar lalu keseluruh tanaman, melalui pembuluh xylem sehingga mengganggu proses transport air dan penyerapan nutrisi pada tanaman dan akhirnya tanaman menjadi layu.

Pencegahan, pengendalian dan pemberantasan penyakit cabai ini hampir sama dengan ke dua penyakit cabai di atas. Yaitu yang sama – sama disebabkan oleh cendawan atau jamur.

Hama tanaman cabai karena serangga

Jika ke 3 penyakit cabai di atas disebabkan oleh jamur atau cendawan, hama tanaman cabai ini disebabkan oleh OPT atau organisme pengganggu tanaman.

Serangan serangga pada cabai ini sebenarnya lebih mudah teramati. Karena hewannya bisa terlihat secara kasat mata.

Berbeda dengan jamur, bakteri apalagi virus yang ukurannya dalam skala mikro. Mata telanjang tidak mampu untuk melihatnya. Yang bisa dilihat hanya gejala ketika sudah terserang.

Berbeda dengan serangan kutu. Ketika mereka masih kecil sudah bisa kita lihat.

Selain itu, kutu kutu ini kadang bersimbiosis dengan semut. Jika ada semut, kemungkinan besar juga ada serangan kutu di bawah daun, batang atau ketiak batang.

1 . Hama thrips

Trips adalah serangga dengan ukuran yang kecil. Ukuran tubuhnya sekitar 1 mm. Dengan badan ramping yang memanjang antara 0,5 – 14 mm.

thrips adalah OPT hama tanaman cabai

Trips dapat menyerang tanaman cabai sejak tanaman ada di persemaian.

Hama ini bekerja dengan cara meraut daun, tunas dan buah serta mengisap cairan tanaman dengan menggunakan alat mulutnya.

Akibatnya adalah:

  • Tanaman cabai yang terserang menjadi kering dan menimbulkan warna keperakan, daun mengeriting, dan tunas terminal yang terserang menjadi kerdil.
  • Bunga dan daun yang terserang menimbulkan gejala berupa bintik-bintik putih atau bercak berwarna merah keperak-perakan dan daun mengeriting atau berkerut.
  • Pada serangan berat menyebabkan daun, tunas atau pucuk menggulung ke dalam dan muncul benjolan seperti tumor, pertumbuhan tanaman terhambat dan kerdil bahkan pucuk tanaman menjadi mati.

Hama thrips dapat menyeranb cabai sepanjang tahun. Dengan siklus hidup yang hanya 2 – 3 minggu, thrips bisa menyerang berkali – kali jika tidak ditangani dengan tuntas.[3]

Pengendalian bisa dilakukan dengan langkah – langkah berikut ini.

  • Menanam cabai dengan cara tumpang sari.
  • Sanitasi yang baik.
  • Memasang perangkap serangga.
  • Memanfaatkan musuh alami.
  • Insektisida kimia atau alami.

Tumpang sari ini bermaksud menanam tanaman perangkap. Yaitu tanaman yang lebih disukai oleh hama thrips.

Biasanya ini dari jenis sayuran seperti sawi. Bisa juga tumpang sari dengan kubis atau tomat.

Maka, prioritas hasil panen tentu pada tanaman utama yaitu cabainya. Sedangkan tanaman perangkapnya harus kita relakan untuk diserang oleh hama thrips ini.

Sanitasi yang baik adalah jangan ada air yang menggenang di sekitar kebun atau lahan. Jika hujan, maka air hujan harus mengalir dengan lancar. Hujan selesai semua air keluar dari kebun.

Tidak hanya itu, bagian tanaman yang terserang juga sebaiknya dimusnahkan dengan cara dibakar.

Penggunaan perangkap likat warna biru atau putih sebanyak 40 buah per ha atau 2 buah per 500 m2, dan dipasang sejak tanaman berumur 2 minggu.

Perangkap ini digantungkan di atas tanaman cabai. Lem yang digunakan berupa lem kayu yang diencerkan atau vaselin, lem dipasang setiap seminggu sekali.

Musuh alami dari thrips ini adalah kumbang Coccinellidae, tungau, predator larva Chrysopidae, kepik Anthocoridae dan patogen Entomophthora.

Tapi bagaimana cara memelihara musuh alami mereka ini juga pekerjaan tambahan yang cukup merepotkan.

Jika sudah menyerah dengan cara – cara di atas, terpaksa pakai insektisida kimia. Jenisnya banyak sekali di pasaran. Silahkan dicari sendiri ya.

2 . Tungau kuning

Hama tanaman cabai yang satu ini merupakan serangga yang berukuran kecil. Besarnya hampir sama dengan thrips.

Tapi bentuknya sedikit berbeda. Ilustrasinya dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

tungau kuning pada tanaman cabai

Tungau ini juga bekerja dengan cara yang sama dengan thrips. Yaitu menghisap cairan tanaman sehingga tanaman menjadi rusak.

Akibat serangan tungau kuning, cabai bisa menjadi:

  • Daun menebal.
  • Terjadi perubahan warna daun menjadi menjadi tembaga/kecoklatan.
  • Daun terpuntir, menyusut serta keriting.
  • Tunas dan bunga gugur

Pengendalian dan pemberantasan hama tungau kuning pada cabe sama seperti pada thrips. Karena serangan kedua jenis serangga ini biasanya bersamaan.

3 . Lalat buah

Bentuknya hampir sama seperti lalat pada umumnya. Tapi warnanya lebih cerah. Yaitu ada kuning dengan garis – garis hitam.

lalat buah penyerang buah tanaman cabai

Lalat buah ini sangat merusak buah cabai. Karena siklus hidupnya yang pendek yaitu 25 hari. Dan sekali bertelur, indukannya dapat meletakkan telur sebanyak 1200 – 1500 telur.

Lalat ini akan meletakkan telurnya pada pangkal buah cabe. Kemudian ketika telur – telur ini menetas, anakan yang jumlahnya ribuan akan memakan buah cabe dari dalam.

Akibatnya buah cabai akan membusuk.

Cara mengatasi lalat buah buah adalah dengan langkah sebagai berikut:

  • Membuang dan membakar buah yang terserang lalat buah.
  • Membuat perangkap lalat buah. Caranya dengan metil eugenol (ME) atau petrogenol dan minyak selasih dengan dosis 1 ml/perangkap (18 buah/ha). Perangkap dipasang pada ketinggian 2-3 m dari tanah, mulai tanaman berumur 2 minggu sampai akhir panen dan atraktan diganti setiap 2 minggu. Atau beli saja jika tidak bisa membuatnya.
  • Memutus siklus reproduksi. Yaitu dengan melepaskan pejantan mandul dengan jumlah yang sangat banyak. Harapannya supaya perkawinan yang terjadi tidak berhasil menghasilkan telur yang fertil.
  • Mendatangkan musuh alami. Meskipun sulit dan merepotkan tapi bisa dicoba. Musuh alami dari lalat buah adalah parasitoid larva dan pupa (Biosteres sp, Opius sp), predator semut, Arachnidae (laba-laba), Staphylinidae (kumbang) dan Dermatera (Cocopet).
  • Jika ingin cepat ya pakai insektisida kimia.

Secara lengkap, cara untuk mengatasi lalat buah bisa dilihat di artikel di bawah ini.

Mengatasi khusus lalat buah.

4 . Kutu daun persik

Hama tanaman cabai yang satu ini memiliki siklus reproduksi yang cukup cepat. Yaitu antara 10 – 12 hari. Dengan anakan yang dihasilkan per siklus sekitar 50 ekor.

hama tanaman cabai kutu daun persik

Jika tidak segera di atasi, maka jumlahnya akan cepat membludak dan semakin parah dampak kerusakan yang dihasilkan.

Perusakan yang dilakukan oleh kutu daun persik terhadap cabai hampir sama dengan serangan thrips dan tungau kuning.

Yaitu dengan menyerap cairan dari tanaman sehingga tanaman tumbuh menjadi tidak normal.

Ketika cabai diserang oleh kutu daun persik, maka ini lah yang akan terjadi:

  • Keriput ,
  • Pertumbuhan tanaman kerdil,
  • Warna daun kekuningan ,
  • Terpuntir,
  • Layu
  • Akhirnya mati.
  • Memicu serangan cendawan.
  • Penyebar penyakit yang disebabkan oleh virus.

Cara mengendalikan dan mengatasi oleh serangan kutu daun persik adalah sebagai berikut.

  • Membuang dan membakar tanaman atau bagian tanaman cabe yang terserang.
  • Menanam tanaman pengusir kutu daun persik. Tanaman contohnya adalah daun bawang dan bisa ditanam secara tumpang sari dengan cabai.
  • Menanam tanaman perangkap seperti sawi caisim. Ketika kutu banyak yang menyerang caisimnya, langsung musnahkan dengan insektisida.
  • Penggunaan perangkap air berwarna kuning. Perangkap yang dibutuhkan sebanyak 40 buah per ha atau 2 buah per 500 m2, dipasang pada saat tanaman cabai berumur 2 minggu.
  • Mengupayakan adanya musuh alami mereka, yaitu parasitoid Aphidius sp, predator kumbang Coccinella transversalis, Menocvhillus sexmaculata , larva Microphis lineata, Veranius sp dan patogen Entomopthora sp.
  • Seperti biasa, langkah terakhir adalah insektisida.

5 . ulat grayak

Ulat grayak adalah anak – anaknya ngegat. Nama ngengatnya Spodoptera litura. Penampakan ngengatnya seperti pada gambar di bawah ini.

ngengat adalah indukan dari ulat grayak

Ngengat akan bertelur dan ketika telurnya menetas akan menjadi ulat – ulat yang jumlahnya sangat banyak.

Karena sekali bertelur, ngengat dapat menghasilkan telur sebanyak 2000 – 3000 butir.

Jumlah ulat sebanyak ini bisa menghabiskan daun cabai dalam semalam. Karena ketika semakin besar ukuran ulatnya, makannya semakin banyak dan semakin cepat.

Ulat – ulat ini akan memakan daun cabai dari bagian bawah daun. Kemudian menyisakan sedikit saja daun bagian atas sehingga daun terlihat seperti transparan.

Cabai akan terlihat gundul dengan daun yang hanya tersisa tulang – tulang daunnya saja.

Ulat ini aktif pada malam hari. Sedangkan pada siang hari ulat bersembunyi.

Cara mengendalikan dan mengatasi ulat grayak pada cabai adalah sebagai berikut:

  • Memusnahkan tanaman yang terserang, ulat dan telur – telur ngengat yang ditemukan.
  • Penggunaan perangkap feromonoid seks untuk ngengat sebanyak 40 buah per Ha atau 2 buah per 500 m2. Pemasangan perangkap dilakukan sejak tanaman berumur 2 minggu.
  • Musuh alami dari ulat grayak adalah patogen Sl. NPV (Spodoptera lituraNuclear Polyhedrosis Virus), Bacillus thuringiensis, Beauveria bassiana, cendawan cordisep, Nematoda steinerma, predator Sycanus sp, parasitoid Apanteles sp, Telenomus Spodopterae dan Peribeae sp.
  • Pestisida.

6 . Kutu kebul

Kutu kebul adalah serangga berwarna putih, dan sayapnya jernih ditutupi lapisan lilin yang bertepung sehingga kalau terbang terlihat seperti kebul putih.

Serangan pada daun berupa bercak nekrotik, akibat serangan nimfa dan serangga dewasa .

Pada saat populasi tinggi, serangan kutu kebul dapat menghambat pertumbuhan tanaman.

kutu kebul pada tanaman cabai

Sekresi yang dikeluarkan oleh kutu Kebul dapat menimbulkan serangan jamur jelaga yang berwarna hitam, menyerang berbagai stadia tanaman.

Cara mengatasi kutu kebul pada tanaman cabai bisa dilakukan dengan cara sebagai berikut:

  • Memusnahkan tanaman yang terserang dengan cara di bakar.
  • Menanam tanaman perangkap seperti jagung, kacang panjang dan orok – orok. Lokasi tanaman perangkap dipinggir cabai sebagai pagar.
  • Tanaman perangkap tumpang sari. Contoh sawi sawian dan tagetes.
  • Musuh alami. Contoh: Menochilus sexmaculatus (mampu memangsa larva Bemisia tabaci sebanyak 200-400 larva/hari), Coccinella septempunctata, Scymus syriacus, Chrysoperla carnea, Scrangium parcesetosum, Orius albidipennis, dll. Parasitoid yang diketahui efektif menyerang B. tabaci adalah Encarcia adrianae (15 species), E. tricolor, Eretmocerus corni (4 species). sedangkan jenis patogen yang menyerang B. tabaci, antara lain Bacillus thuringiensis, Paeci/omyces farinorus dan Eretmocerus.
  • Pemasangan perangkap lekat kuning (40 buah/ha).
  • Pestisida dengan bahan aktif berbahan aktif permethrin , amitraz , fenoxycarb, imidacloprid, bifenthrin , deltamethrin , buprofezin , endosulphan dan asefat.

Penyakit / hama tanaman cabai karena bakteri dan virus

1 . Virus Gemini

Virus gemini atau juga disebut sebagai virus kuning. Virusnya dinamai YLCV (yellow leaf curl virus).

Hama tanaman cabai yang satu ini sangat merugikan petani. Karena jika terkena virus ini, hasilnya pasti di cabut.

hama tanaman cabai virus kuning

Infeksi virus pada tanaman itu sulit di atasi. Kerusakan dan kegagalan pertanian yang disebabkan oleh virus itu lebih masif jika dibandingkan dengan cendawan dan serangga.

Hal ini karena virus masuk ke dalam jaringan tanaman. Pengobatan dari luar tidak akan menyentuhnya.

Tanaman yang terserang virus daunnya akan menguning (benar – benar kuning).

penyakit cabai karena virus kuning

Tapi uniknya, penyakit cabai ini tidak menular melalui kontak antar cabai atau biji. Satu – satunya yang bisa menularkan dan menyebarkan virus ke tanaman lain adalah serangga kutu kebul.[2]

Pencegahan dan pengendalian terhadap serangan virus gemini pada cabai ini adalah sebagai berikut:

  • Atasi dulu kutu kebulnya. Karena hewan ini sebagai biang kerok penularan virus.
  • Menanam bibit atau varietas yang tahan terhadap virus gemini contoh TM999.
  • Pemupukan berimbang yaitu 150-200 kg urea, 450-500 kg ZA, 100- 150 kg TSP, 100-150 KCI dan 20-30 ton pupuk organik/ha.
  • Menggunakan benih yang sehat (tidak mengandung virus) atau bukan dari daerah yang terserang. Lalu rendam benih selama 6 jam dalam larutan PGPR dengan dosis 20 ml/liter air, dilanjutkan 1 minggu sebelum pindah tanam, 20 hst dan 40 hst dengan dosis sama dan volume penyiraman 100 ml/tanaman.
  • Melakukan rotasi tanaman dengan tanaman bukan dari famili solanaceae dan cucurbitaceae.
  • Menutup/mengerodong pesemaian sejak benih disebar untuk pencegahan masuknya vektor virus dengan menggunakan insect net.
  • Eradikasi (pemusnahan) tanaman yang sakit dengan mencabut dan dimusnahkan dengan dibakar.
  • Sanitasi lingkungan disekitar pertanaman, termasuk penyiangan gulma dan tanaman liar lainnya yang dapat menjadi inang sementara bagi virus atau inang bagi vektor (pembawa dan penyebar virus, contoh : kutu kebul).
  • Di lapangan, untuk menahan masuknya vektor kutu kebul ke dalam petak tanaman, dilakukan menanam pinggiran lahan dengan 6 baris tanaman jagung 2-3 minggu sebelum tanam cabai dengan jarak tanam rapat 15-20 cm atau tanaman border lain, orok-orok , tagetes, dan kacang panjang.
  • Pestisida.

2 . Layu bakteri

Nama bakteri yang menyerang adalah Ralstonia solanacearum.

Bakteri ini berada di tanah dan menyerang tanaman cabai melalui akar. Kemudian merembet ke batang dan seluruh tanaman.

Tanaman cabai yang terserang layu bateri akan layu. Layu selayu layunya.

Tanpa aba – aba dan tanda – tanda daun menguning terlebih dahulu. Hari ini tanaman hijau segar besoknya tanaman layu. Padahal batang dan daun masih hijau.

cabai yang terserang layu bakteri

Apa yang harus dilakukan untuk menghindari serangan layu bakteri pada cabai?

  • Menanam varietas bibit cabai yang tahan terhadap layu bakteri.
  • Merendam benih cabai selama 6 jam dalam larutan mikroba antagonis Pf (Pseudomonas fluorescens) dengan dosis 20 ml/1 air.
  • Memberi Trichoderma spp dan Gliocladium spp pada media persemaian sebanyak 5 gram/kantong semai.
  • Memusnahkan tanaman yang terserang dengan cara dibakar.
  • Melakukan pergiliran tanaman. Tanaman harus selain inang layu bakteri. Tanaman inang selain cabai adalah tomat dan kentang.
  • Aerasi harus bagus. Kadar air tanah yang tinggi meningkatkan serangan layu bakteri.

3 . Mosaik

Penyakit tanaman cabai rawit dapat disebabkan oleh satu jenis atau gabungan beberapa jenis virus.

Antara lain Virus Mosaik Tembakau (Tobacco Mosaic Virus = TMV), Virus Belang Urat Daun (Chilli Veinal Mottle Virus = CVMV) , Virus Mosaik Mentimun (Cucumber Mosaic Virus = CMV), Geminivirus (Tomato yellow leaf curl virus = TYLCV), Virus mengkerut kerdil cabai rawit (CVSV) dan Virus mozaic tomat (ToMV).

Gejalanya adalah:

  • Tulang-tulang daun menguning atau terjadi jalur kuning sepanjang tulang daun .
  • Daun menjadi belang hijau. muda dan hjau tua, lebih kecil dan sempit dari biasa.
  • Tanaman muda yang terinfeksi pertumbuhan terhambat dan nampak kerdil, serta ukuran buahnya lebih kecil daripada normal

4 . Virus Kerupuk

Pada tanaman muda dimulai dengan daun yang melengkung ke bawah.

Pada umur selanjutnya gejala melengkung lebih parah disertai kerutankerutan .

Daun berwarna hijau pekat mengkilat dan permukaan tidak rata.

Pertumbuhan terhambat, ruas jarak antar tangkai daun lebih pendek terutama di bagian pucuk sehingga daun menumpuk dan bergumpal-gumpal berkesan regas seperti kerupuk .

5 . Virus komplikasi

Saya katakan komplikasi karena gejala dari infeksi virus pada cabai ada pada jenis serangan yang ini.

  • Gejala mosaik,
  • kerdil dan sistemik klorosis,
  • kadang-kadang diikuti dengan nekrotik streak pada batang atau cabang dan
  • diikuti dengan gugur daun.

6 . Nematoda

Nematoda yang mungkin menyerang cabai adalah Helicotylenchus spp. Nematoda ini berada di tanah. Memakan bagian tanaman cabai terutama akar. Cabai yang terserang oleh nematoda ini bisa mengalami pertumbuhan yang kerdil.

Meskipun digolongkan sebagai patogen yang lemah, luka pada akar yang ditimbulkan bisa menjadi jalan masuk bagi infeksi layu bakteri.

Itulah tadi ke 15 hama pada tanaman cabai. Semoga bisa menjadi informasi yang berguna.

Terima kasih.

Referensi

[1] Suwardani, Purnomowati, Eddy Tri Sucianto. Penyakit Yang Disebabkan oleh Cendawan Pada Tanaman Cabai Merah (Capsicum Annum L.) Di Pertanaman Rakyat Kabupaten brebes. Fakultas Biologi, Universitas Jenderal Soedirman. Scripta Biologica | Volume 1 | Nomer 3 | September 2014.

[2] Radja Mada, Rockie. 2018. Intensitas Penyakit Penting Pada Tanaman Cabai (Capsicum Annuum) Di Beberapa Wilayah Kabupaten Bogor. Departemen Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor.

[3] Hutasoit, Rudi Tomson. 2016. Biologi Dan Statistik Demografi Thrips Parvispinus Karny (THYSANOPTERA: Thripidae) Pada Tanaman Cabai. Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor Bogor.

[4] Bidang Pengembangan Produksi Hortikultura Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2014 Standar Operasional Prosedur (SOP) Budidaya Cabai Rawit.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *