Cara membuat sekam bakar atau arang sekam sangatlah mudah. Bahkan saya sudah membuatnya nyaris tanpa bantuan alat apapun kecuali korek api. Nanti akan saya tunjukkan bagaimana cara membuat sekam bakar tersebut. Atau jika bersedia, silahkan lihat videonya di bawah artikel ini.
Dalam pertanian, sekam bakar dikenal sebagai salah satu media tanam yang sangat bagus. Teksturnya yang krenyes – krenyes ketika diremas bisa membuat media tanam menjadi gembur. Mungkin karena krenyes – krenyesnya itu….
Selain itu, dalam dunia hobi per tamanan, kita sering melihatnya. Yaitu media tanam ada yang pakai sekam mentah dan ada yang pakai sekam bakar. Sebenarnya itu gimana ya, perlu di bakar apa tidak sih?
1. Arang sekam berwarna hitam sedangkan abu sekam berwaran putih atau abu – abu.
2. Arang sekam adalah sekam padi yang dibakar secara tidak sempurna, sedangkan abu sekam adalah sekam padi yang terbakar sempurna sampai habis menjadi abu. Oleh sebab itu, warnanya putih.
3. Arang sekam relatif lebih steril dari organisme patogen tidak menguntungkan, karena sudah melalui proses pembakaran yang suhunya tinggi, sehingga organisme tersebut sudah mati. Sedangkan sekam masih mengandung organisme patogen apalagi penyimpanan yang mungkin lembab dan lain sebagainya.
1. Baik arang sekam atau sekam padi sama – sama bermanfaat untuk media tanam. Yaitu, dapat memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah, serta melindungi tanaman.
2. Sekam padi dapat memberikan aerasi dan drainase yang baik pada tanah.
3. Arang sekam atau sekam bakar membuat media tanam mampu menyerap air lebih baik.
4. Kelemahannya adalah sekam padi yang belum dibakar masih memungkinkan mengandung bakteri – bakteri yang tidak menguntungkan bagi tanaman.
Apa itu sekam bakar?
Sekam adalah bagian terluar dari bulir gabah. Bagian dari bulir yang membungkus beras. Warnanya kuning kecoklatan. Seperti gambar di bawah ini.
Jika sekam ini di bakar, akan menjadi sekam bakar. Tapi, sekam bakar yang dimaksud di sini berbeda ya.
Sekam bakar ini adalah sekam padi yang dibakar tidak sempurnya. Artinya, ketika warna sekam sudah hitam, proses pembakaran harus dihentikan. Jika tidak, sekam malah menjadi abu sekam yang berwarna putih abu – abu. Cara menghentikan pembakarannya gimana ya? Simak penjelasannya di bagian cara membuat sekam bakar.
Cara membuat sekam bakar
Cara membuat sekam bakar yang akan saya bagikan ini sangat sederhana. Kita tidak membutuhkan alat dan bahan yang rumit – rumit. Yang penting lahan atau lokasi buat membakarnya ada dan asapnya tidak menganggu.
Ok, bahan yang harus ada adalah:
- Sekam padi (kalau bisa yang kering jangan yang basah karena hujan)
- Kardus bekas
- Korek
Cara membuat sekam bakar
- Menyiapkan sekam bakar kering
Contohnya ini sekam padinya sebanyak satu karung bagor ya. Karung besar punya sicepat express itu..Kemudian kita keluarkan sekam padinya, kita sok karungnya supaya sekamnya keluar semua.
- Setelah itu, kita ambil kardus bekas tadi. Kita buat seperti gambar di bawah ini.
Jadi kardus bekasnya kita potong memanjang kemudian kita buat menjadi seperti tabung. Diameter tabungnya kurang lebih sekitar 10 – 15 cm saja. Tidak perlu di lem, biarkan begitu saja. - Kemudian tabung dari kardus kita bedirikan. Dari bagian sampingnya kita timbun sedikit demi sedikit dengan sekam padi.
Ketinggiannya sampai segini saja. Jangan terlalu tinggi apalai sampai menutup tabung kardusnya. - Lalu ambil kertas, bisa juga kardus yang disobek kecil – kecil. Kertas ini sebagai inisiasi pembakaran karena kertas mudah terbakar
Bakar satu serpihan kertas, masukkan. Ketika benar benar menyala, masukkan kertas lagi, nanti api akan semakin besar. - Api ini akan membakar tabung kardus dan akhirnya akan menjalar dan merembet ke sekam padi.
Jika sirkulasi udara lancar, maka oksigen di dalam tabung kertas akan cukup dan pembakaran akan terus terjadi dengan ditandai keluarnya asap yang konsisten. Tunggu saja proses ini sampai keseluruhan sekam menjadi hitam. - TUnggu prosesnya, ini membutuhkan waktu
- Jika sudah terlihat warna hitam muncul, proses pembakaran sekam padi bisa dihentikan. Caranya adalah sekam yang sedang dibakar di dibongkar atau di ratakan.
Kemudian disiram dengan air bersih sampai benar – benar basah dan api bara sudah padam. Harus dipastikan padam karena jika bara di bagian bawah masih menyala, proses pembakaran akan terus berlangsung dan akibatnya sekam padi akan menjadi abu. - selesai
Seperti itu ya, cara membuat sekam bakar dari sekam padi. Membutuhkan sedikit usaha memang, meskipun tanpa di bakar sekam sudah bisa digunakan, Lalu?
Sekam padi bisa digunakan sebagai campuran media tanam tanpa harus dibakar terlebih dahulu. Sekam padi ini tetap memiliki manfaat yaitu memberikan aerasi dan drainasi yang baik pada tanah. Akan tetapi, ia memiliki kelemahan yaitu kemungkinan masih mengandung organisme-organisme pathogen atau organisme yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman.
Manfaat sekam bakar untuk tanaman
Ini untuk menjawab secara lebih detail kenapa kita harus membuat sekam bakar. sekam bakar memiliki karakteristik yang istimewa, oleh karena itu dapat dimanfaatkan sebagai media tanam untuk hidroponik.
Komposisi kimiawi sekam bakar adalah SiO2 dengan kadar 52% dan C sebanyak 31%. Sementara kandungan lainnya terdiri dari Fe2O3, K2O, MgO, CaO, MnO, dan Cu dengan jumlah yang kecil serta beberapa bahan organik lainnya.
Secara secara fisik, tektur arang sekam yang phorus bisa memperbaiki tanah atau media tanam.
Dengan begitu, akar tanaman akan mudah masuk ke dalam tanah dan pertumbuhan akar bagus. Dengan akar yang bagus, maka kemampuan tanaman menyerap hara menjadi lebih maksimal. Sehingga, pertumbuhan tanaman secara keseluruhan juga menjadi lebih baik.
Namun yang lebih penting, tanaman harus tetap mendapatkan unsur hara yang dibutuhkan. Karena unsur hara merupakan unsur penting supaya tanaman bisa tumbuh dengan baik.
Sekam bakar tidak bisa menyediakan unsur hara makro (utama) dalam jumlah banyak. Sehingga, kalau tidak diberi pupuk, tanaman juga akan kerdil.
Berbeda dengan menambahkan pupuk kompos. Selain kompos bisa memperbaiki struktur tanah ia juga menyediakan unsur hara makro dalam jumlah cukup. Sehingga, selain memperbaiki struktur tanah, kompos juga sumber pupuk organik yang baik.
Ok, kita lanjutkan Inilah daftar manfaat sekam bakar untuk tanaman menurut beberapa penelitian.
1 . Sekam bakar membuat sawi tumbuh lebih subur
Penambahan sekam bakar ke dalam media tanam tanah (2:2) menunjukkan hasil tinggi tanaman, jumlah daun, panjang daun, lebar daun, bobot basah, dan bobot konsumsi tertinggi.[1]
Seperti yang sudah saya sebutkan di awal, pemberian pupuk tetap yang utama. Karena penelitian tersebut juga menggunakan pupuk yang sama di setiap tanaman ujinya.
Dengan begitu, dengan kondisi media tanam yang bagus tanaman mampu menyerap hara lebih maksimal. Sehingga, sawi sebagai tanaman uji pertumbuhannya paling tinggi.
Dari penelitian ini, sekam bakar atau arang sekam bisa memberikan pengaruh baik pada tanaman sayuran daun selain sawi. Misalnya pakcoy, kangkung, bayam, kailan dan yang lainnya.
2 . Menyuburkan tanah yang tandus
Tanah yang tandus bisa disebabkan karena kurangnya kandungan bahan organik dalam tanah. Untuk mengatasinya, para petani bisa menambahkan bahan organik ketika melakukan pengolahan lahan tanam.
Bahan organik yang bisa digunakan adalah kompos, pupuk kandang atau sekam bakar yang sedang kita bahas ini.
Nah, dari sebuah penelitian yang lain, mencampur arang sekam pada tanah berkapur yang tandus bisa meningkatkan produksi tanaman kacang hijau.
Pertumbuhan tanaman kacang panjang paling optimum pada perlakuan media tanam organik sekam bakar (KS ) tanah kapur tanah kapur 3 kg + media tanam sekam bakar 3 kg. Penambahan media tanam organik (KS ) tanah kapur 3 kg + media tanam sekam bakar 3 kg terhadap pertumbuhan tanaman kacang panjang (Vigna sinensis L.) memiliki pengaruh paling optimum terhadap tinggi tanaman, jumlah daun dan berat basah, hal ini terjadi karena unsur hara terserap sempurna.[2]
Referensi
[1] Helfi Gustia. Pengaruh Penambahan Sekam Bakar Pada Media Tanam Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Sawi (Brassica Juncea L.). E-Journal WIDYA Kesehatan Dan Lingkungan. Volume 1 Nomor 1 Mei-Agustus 2013[2] Achmad Rijal Anwar, Nasrul Rofiah Hidayati, Nurul Kusuma Dewi. Pengaruh Penambahan Media Tanam Organik (Sekam Bakar, Ampas Tebu dan Serbuk Gergaji) pada Tanah Kapur Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kacang Panjang (Vigna Sinensis L.) Sebagian Hasil Penelitian Sebagai PetunjukPraktikum Mata Kuliah Fisiologi Tumbuhan. Prosiding Semnas Hayati IV. Universitas Nusantara PGRI Kediri.